Liverpool memang hanya menang tipis 1-0 kala menjamu Fulham di Anfield, Kamis (4/5). Namun, gol tunggal kemenangan terasa cukup berarti bagi sang pencetaknya.
Liverpool melanjutkan tren bagus mereka di kandang sendiri. Gol penalti Mohamed Salah yang lahir di menit 39’, mengamankan raihan tiga poin dari Fulham.
Mengacu pada data statistik, hasil itu membuat Liverpool tak terkalahkan di 10 laga kandang terakhir liga. The Reds juga sukses mencatat kemenangan beruntun di lima laga terakhir (kandang-tandang).
Tambahan tiga poin membuat skuat asuhan Juergen Klopp bisa terus memepet Manchester United di peringkat empat.
Kredit khusus layak diberikan kepada Salah. Berkat golnya yang ke-17 di Premier League 2022/23 tersebut, Salah berhasil melanjutkan performa impresifnya khusus di Anfield.
Bomber asal Mesir itu selalu berhasil menjebol gawang lawan kala beraksi di delapan laga kandang terakhir semua ajang. Total gol yang dibuatnya selama periode tersebut adalah sembilan gol.
Dengan demikian, Salah berarti menyamai catatan positif serupa yang pernah diukir Luis Suarez pada Januari 2014. Kala itu, Suarez juga selalu berhasil membobol gawang lawan selama delapan laga kandang beruntun.
Khusus soal gol dari titik putih, gol Salah semalam merupakan gol penaltinya yang ke-20 selama berkarier di Premier League. Koleksinya itu mengantarkan Salah sebagai pemain non-Inggris pengoleksi gol penalti terbanyak keempat setelah Sergio Agüero (27), Thierry Henry (23), dan Luka Milivojevic (22).
Pelatih Fulham, Marco Silva, sempat meradang atas hukuman penalti yang berujung gol Salah tersebut. Ia menyayangkan keputusan wasit Stuart Atwell, yang mengesahkan pelanggaran Issa Diop kepada Darwin Nunez di kotak penalti Fulham.
“Dari cara mereka mencetak gol menurut saya agak memalukan. Sulit rasanya bisa memahami hukuman penalti tersebut di era sekarang ini, terutama di era VAR,” ujar Silva dilansir SkySports.
“Issa bilang ke saya bahwa pelanggaran itu murni tidak penalti. Darwin menyentuh bola dan justru melakukan diving dengan sendirinya. Wasit jelas membuat kesalahan dan itu jelas buat saya,” lanjut Silva.
Alih-alih menimpali keluh kesah koleganya tersebut, Klopp justru lebih condong mengomentari permainan timnya sendiri.
“Setelah unggul, kami tidak menyudahi perlawanan Fulham. Alhasil, kami harus berjuang keras hingga akhir laga. Untung ada Ali (Alisson Becker). Penyelamatannya atas peluang (Carlos) Vinicius sangat sensasional. Itu pula mengapa saya makin puas, karena kami kembali berhasil clean-sheet,” sambung Klopp.
Apa yang diutarakan Klopp terkait penyelamatan Alisson sejalan dengan kiprah positif sang kiper. Khusus di ajang liga musim ini, ia sudah membuat 100 penyelamatan. Menurut Squawka, ini pertama kalinya Alisson bisa mencatatkan tiga digit penyelamatan sejak ia berseragam Liverpool.