Jika di episode sebelumnya menayangkan Kelas Enduro Lokal di bawah 35 tahun, pada episode ke-13 kali ini akan menayangkan Kelas Enduro Lokal di atas 35 tahun.
Bagi yang tidak tahu, jadi Kelas Enduro Lokal itu dibagi menjadi dua kelas, yaitu Kelas pembalap di bawah usia 35 tahun dan di atas 35 tahun. Balapan dibagi menjadi dua karena membludaknya para pembalap yang mendaftar. Alhasil agar semuanya bisa mengikuti balapan, akhirnya diterapkanlah kelas di bawah dan di atas 35 tahun.
Pada Kelas Enduro Lokal, par pembalap harus menggunakan motor trail yang diproduksi secara lokal dengan kapasitas silinder yang bebas. Motor trail dengan produk lokal ini maksudnya motor tipe bebek atau motor apa pun dasarnya, yang dirubah menjadi trail style.
Untuk di kelas 35 tahun ke atas, setidaknya ada 17 pembalap. Mereka adalah Aldi R, Abeng, Deple, Juan, Zidhon, Pak E, Anhar, Adi, Miftahul, FTQ, Guntur, Rangga, Tile, Bule, Nuryadi, Haykal, dan Ican.
Dalam balapan kali ini lintasannya akan sama seperti yang diterapkan di kelas usia di bawah 35 tahun. Lintasannya akan dipenuhi oleh obstacle yang dapat membuat pembalap kesulitan dalam melewatinya.
Sama seperti sebelumnya, banyak pembalap yang gagal finish karena kerusakan motor dan juga cedera yang dialami oleh para pembalap. Salah satu yang mengalami cedera adalah Abeng, kemeja yang dipakai oleh Abeng harus sobek akibat dari ranting pohon yang menjulur ke lintasan para pembalap.
Meski begitu Abeng nyatanya masih bisa melanjutkan balapan. Bahkan dirinya sukses keluar sebagai juara pertama. Untuk tempat kedua diisi oleh Juan dan Deple di tempat ketiga.
“Ini pas turunan pertama masuk hutan, ditarik sama akar akhirnya sobek, tapi akhirnya bisa beresin balapan.” jelas Abeng.
Dengan keluarnya Abeng sebagai pemenang, dirinya menjadi pembalap paling fenomenal di Yuasa Beradu motor Sakti di Oprut. Bagaimana tidak? ia sukses menjadi pemenang di lima kelas yang berbeda.
Sebagai pembalap yang banyak meraih tempat pertama, Abeng justru mempunyai strategi dalam membalapnya. Ia menyebutkan jika biasanya pria yang sudah mempunyai cucu itu selalu memanfaatkan kesalahan dari lawannya.
“Rahasianya kita sabar aja ikutin yang depan, lihat kesalahan orang untuk dijadiin kesempatan. Untuk persiapan ada sih latihan-latihan kecil. Latihannya di dekat rumah biasanya,” ungkapnya.
Dengan berakhirnya tayangan Kelas Enduro Lokal di atas 35 tahun, berakhir pula episode kali ini. Jangan lupa untuk subscribe kanal Youtube JebreeetMedia TV agar tidak ketinggalan tayangan Yuasa Beradu Motor Sakti di Oprut.
Seperti sebelumnya, Yuasa Beradu Motor Sakti di Oprut akan tayang setiap hari Kamis dan Minggu pada pukul 17.00 WIB. Untuk itu pantengin terus kanal Youtube Jebreeetmedia TV atau Instagram JebreeetMedia. Di sana akan banyak informasi yang dibagikan terkait tayangan Yuasa Beradu Motor Sakti di Oprut.