Brighton menorehkan hasil impresif atas Manchester United di kancah liga musim ini. Hasil yang bahkan tak bisa diraih tim-tim kuat seperti Manchester City, Arsenal, dan Liverpool.
Kemenangan tipis 1-0 yang diraih Brighton kala menjamu Manchester United, Jumat (5/5), bermakna spesial. Bukan saja karena kemenangan itu diraih di detik-detik akhir lewat gol penalti Alexis Mac Allister (menit 90+9’), tapi juga menjaga peluang mereka untuk lolos ke Eropa musim depan.
Mengingat Premier League musim ini masih menyisakan sekitar empat atau lima laga lagi, Brighton yang kini menempati peringkat enam dengan raihan 55 poin, mesih berpeluang menempel United di peringkat empat (63 poin). Apalagi, skuat asuhan Roberto De Zerbi itu masih memiliki satu laga tunda dibanding United.
Namun, yang paling spesial dari kemenangan semalam adalah Brighton resmi menjadi satu-satunya tim yang berhasil menaklukkan United di laga kandang dan tandang sekaligus (khusus di ajang Premier League).
Kala bertandang ke Old Trafford di laga pembuka musim, Brighton berhasil membawa pulang tiga poin berkat kemenangan 2-1. Kala itu, Pascal Gross mencetak dua gol, sedangkan United hanya mampu membalas lewat gol bunuh diri Mac Allister.
Jika mengacu pada catatan pertemuan di liga, kemenangan semalam bahkan menjadi kemenangan beruntun ketiga Brighton atas skuat Manchester Merah.
United hanya mampu membalas lewat kemenangan dramatis adu penalti kala kedua tim bersua di laga semifinal Piala FA, akhir April silam. Disebut dramatis karena di laga itu, Brighton juga lebih banyak menekan dan mendominasi penguasaan bola di waktu normal.
Lalu saat berlanjut ke babak tos-tosan, enam algojo awal dari masing-masing tim berhasil menunaikan tugas, sebelum akhirnya eksekusi Solomon March melambung di atas mistar David De Gea. Sesudah itu, Victor Lindelof berhasil menuntaskan laga setelah tembakan kerasnya memperdaya kiper Brighton, Robert Sanchez. Keberhasilan 12 penendang awal itu juga menjadi keberhasilan terbanyak dalam sejarah Piala FA.
Di laga semalam, Brighton juga sebenarnya lebih menguasai laga dibanding United. Menurut data statistik Flashcore, Mac Allister cs. mencatatkan 60% penguasaan bola dibanding persentase 40% milik United.
Selain itu, tuan rumah juga lebih sering mengancam. Brighton melepaskan 22 tembakan dengan enam di antaranya berupa shot on target. Di sisi lain, United hanya melepas 16 tembakan (5 shot on target).
Kenyamanan para pemain Brighton dalam menguasai bola juga tergambar dengan jumlah umpan-umpan mereka (562) yang jauh lebih banyak dari United (384).
“Saya kira, ini merupakan hasıl yang adil karena sebelumnya, kamı juga layak menang di semifinal (Piala FA), tapi kalah di adu penalti. Hari ini, kami menang karena penalti. Kami tampil lebih baik dari United di laga ini dan semifinal,” ujar De Zerbi dilansir Sky Sports.
Di sisi lain, pelatih United, Erik ten Haag, menyayangkan kegagalan beberapa pemainya yang gagal memaksimalkan peluang di waktu normal.
“Jelas, kami mendapat beberapa peluang di waktu normal. Antony, Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Casemiro. Salah satu harusnya menjadi gol. Kami seakan kurang fokus dan tajam. Hal itu tak boleh lagi terjadi,” ujar ten Haag.