Tiga pertandingan Premier League pada Senin (7/5) memiliki benang merah, yakni usaha keras sejumlah kubu untuk menjauhi vonis degradasi. Efeknya bisa sampai perburuan gelar.
Empat klub yang tengah berjuang keluar dari jerat ancaman degradasi tampil di tiga laga tersebut. Dua tim berhasil melakukannya, dua lagi gagal. Siapa saja?
Babak I Buruk Si Rubah
Matchday dibuka lawatan Leicester City ke Fulham. Kendati sudah tidak memiliki motivasi ekstra, Fulham tidak berniat takluk di Craven Cottage. Hingga babak pertama berakhir, klub London Barat itu unggul 3-0. Enam menit memasuki paruh kedua, Tom Cairney memperbesat keunggulan Fulham.
Geliat kubu tamu, yang berada di zona degradasi, berbuah gol Harvey Barnes pada menit ke-59. Tujuh menit kemudian, Leicester mendapat hadiah penalti. Namun, eksekusi striker andalan selama bermusim-musim, Jamie Vardy, gagal.
Empat menit setelah penalti gagal Vardy, Willian mencetak gol keduanya untuk mengubah skor menjadi 5-1. The Foxes bisa mengukir dua gol, masing-masing dari penalti James Maddison dan gol kedua Barnes. Namun, Si Rubah, kampiun 2015/16, gagal mendulang poin.
“Performa di babak pertama sama sekali tidak bagus. Saya kecewa karena tidak mengharapkannya. Sepekan terakhir, latihan kami memperlihatkan sikap, penerapan, dan kualitas bagus. Di level ini, jika membiarkan gol-gol seperti itu, perjuangan kami akan berat,” ucap Dean Smith, pelatih The Foxes, seperti dilansir The Independent.
Toffees Kejutkan Brighton
Hasil cukup mengejutkan dihasilkan Everton. The Toffees menumbangkan salah satu sensasi musim ini, Brighton, di kandangnya, The Amex Community Stadium.
Abdoulaye Doucoure membuat tuan rumah tertegun dengan gol pembuka pada detik ke-33. Pemain timnas Mali itu menorehkan gol kedua pada menit ke-29, enam menit sebelum gol bunuh diri kiper BHA, Jason Steele. Dwight McNeil membuat dwigol buat Toffees di babak kedua. Gol gelandang Argentina yang konon tengah ditaksir Liverpool, Alexis MacAllister, menengahi dua gol McNeil itu.
Hasil ini mengusik niat Brighton tampil di Eropa dan mengangkat posisi Everton. Merseyside Biru sempat naik ke posisi ke-16, sebelum digeser Nottingham Forest beberapa jam kemudian.
“Kami belum melupakan kemenangan atas Man. United. Kualitas terbesar tim besar adalah segera melupakan kemenangan. Tim mesti selalu siap di setiap laga. Hari ini, kami terlambat tiba di stadion, yakni baru di babak kedua,” tutur Roberto De Zerbi, bos Brighton, dikutip The Guardian.
“Saya bilang kepada anak-anak bahwa hasil ini hanya sebuah langkah lagi. Masih ada tiga langkah besar lagi yang mesti diambil,” ucap pelatih Everton, Sean Dyche, di tengah kegembiraannya.
Forest Naik, Soton Tetap
Duel sengit menutup Senin petang. Tuan rumah Nottingham Forest bisa meredam perlawanan juru kunci, Southampton, untuk sedikit menjauh dari zona relegasi.
Eks striker Liverpool, Taiwo Awoniyi, membuat dua gol Forest dalam tiga menit hingga menit ke-21. Gelandang serang Soton, Carlos Alcaraz, mempersempit jarak sebelum Morgan Gibbs-White membawa Tricky Trees menjauh lagi dengan gol dari titik putih semenit sebelum turun minum.
Pemain pengganti, Lyanco, mencetak gol kedua The Saints. Danilo mrngukir gol apik untuk skor 4-2 di menit ke-73. Gol bek tengah Forest, Felipe, dianulir VAR di pengujung laga. Publik City Ground masih harus menahan kegugupan saat James Ward-Prowse mengubah skor menjadi 4-3 lewat penalti saat injury time. Skor itu bertahan sampai akhir duel.
“Kami beruntung bermain di depan para pendukung,” ucap manajer Forest, Steve Cooper, dikutip Daily Mail. “Kami berbicara terbuka mengenai perjuangan menghindari degradasi. Kami selalu mengembalikan perbincangan kepada apa yang bisa kami lakukan. Kami tahu hasil laga sebelumnya, tapi tak pernah kehilangan fokus,” lanjutnya.
“Refleksinya adalah frustrasi karena saya pikir kami tampil bagus tapi membiarkan lawan unggul,” ucap Ruben Selles, arsitek Soton, di situs klub.
Selanjutnya…
Forest mendaki ke peringkat ke-16. Koleksi 33 poin mereka unggul tiga poin dari zona degradasi. Everton selisih satu angka dari Forest di posisi ke-17. Leicester berada di bawah kedua tim. Southampton butuh keajaiban untuk lolos dari vonis turun divisi. Soton berada di dasar klasemen dengan perolehan 24 poin.
Dengan tiga laga tersisa, Wolverhampton di peringkat ke-13 dengan 40 poin praktis memastikan tetap di Premier League musim depan. Bournemouth dengan koleksi 39 poin masih bisa turun kasta secara matematis. West Ham di bawah The Cherries dengan 37 poin.
Tujuh kubu yang masih mungkin terdegradasi akan berusaha keras di tiga pekan terakhir. Beberapa di antaranya menghadapi kuda pacu terdepan, Manchester City, atau empat tim yang ingin lolos ke Liga Champion. Naluri sintas merusak papan atas? Mungkin saja. Silakan utak-atik peluangnya.
Tiga Pekan Terakhir
Bournemouth: Crystal Palace (t); Man. United (k); Everton (t)
West Ham: Brentford (t); Leeds (k); Leicester (t)
Nottm. Forest: Chelsea (t); Arsenal (k); C. Palace (t)
Everton: Man. City (k); Wolves (t); Bournemouth (k)
Leicester: Liverpool (k); Newcastle (t); West Ham (k)
Leeds: Newcastle (k); West Ham (t); Tottenham (k)
Southampton: Fulham (k); Brighton (t); Liverpool (k)