Dari kaca mata pelatih, publik bisa lebih menyelami kemenangan 2-0 Inter atas AC Milan di leg pertama semifinal Liga Champions 2022/23, Kamis (11/5).
Baik pelatih AC Milan, Stefano Pioli, maupun pelatih Inter, Simone Inzaghi, sama-sama merujuk pada penampilan bagus Inter yang pada akhirnya sangat menentukan hasil akhir.
Inisiatif skuat Nerazzurri untuk langsung menekan sejak menit awal berujung manis. Mereka sudah unggul dua gol hanya dalam tempo 11 menit berkat gol Edin Dzeko dan Henrikh Mkhitaryan.
Saat para pemain Milan tampak masih kegagapan usai kebobolan dua gol cepat, Inter makin intens menyerang dan beberapa kali membuat peluang. Salah satunya peluang Dzeko yang tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Milan, Mike Maignan. Milan beruntung karena bola sepakan Dzeko masih bisa diblok kaki Maignan.
Peluang lain berasal dari tembakan jarak jauh Hakan Calhanoglu. Akurasi dan tenaganya sudah optimal. Akan tetapi, bola hanya menerpa mistar kanan gawang Milan.
Inter juga sempat mendapat penalti sebelum akhirnya hukuman itu dianulir wasit setelah meninjau kembali dari tayangan VAR.
Barulah di babak kedua, Milan mulai bisa mengimbangi Inter. Namun, meskipun berhasil unggul penguasaan bola hingga menit akhir, Olivier Giroud dkk. tetap gagal memperkecil ketertinggalan.
Seperti yang sudah diutarakan di awal, kedua pelatih beranggapan bahwa penampilan Inter di babak pertama benar-benar menjadi pembeda di laga ini.
“Faktanya, Inter tampil lebih bagus dari kami di babak pertama dan berhasil mencetak dua gol. Milan lebih baik di babak kedua, hanya saja kami tidak bisa membuât gol,” ujar Pioli kepada Amazon Prime Italia.
“Inter memiliki kualitas lebih dan juga sangat efisien di babak pertama, sementara kami membuat terlalu banyak membuat kesalahan mendasar dan hal itu tak boleh terjadi di level pertandingan seperti ini,” lanjut Pioli.
Secara lebih teknis, pelatih berkepala plontos itu juga menjabarkan salah satu faktor dari permainan Inter yang membuat Milan sulit berkembang.
“Di tujuh menit awal, Inter tak pernah menyentuh kotak penalti kami, lalu mencetak gol di kesempatan sepak pojok pertama mereka. Jelas bahwa kami harus lebih berkonsentrasi. Inter juga lebih bagus di banyak momen duel 50%-50% dan hal itu makin mempermudah meraka untuk mengontrol laga. Mereka juga berhasil mengkonversi dua peluang awal mereka menjadi gol dan hal itu membuat kami makin kesulitan dalam hal taktik atau mental,” jabar Piolli.
Di sisi lain, Inzaghi mengamini apa yang diutarakan Pioli. Ia mengapresiasi kinerja para pemainnya di babak pertama.
“Saya merasa sangat puas. Penampilan kami di babak pertama luar biasa. Kami bahkan seharusnya bisa mencetak lebih dari dua gol,” ujar Inzaghi.
“Para pemain berhasil menutup seluruh area lapangan dan mereka bekerja sama dengan sangat baik,” sambungnya.
Meski penuh dengan euforia kemenangan, inzaghi tetap meminta anak-anak asuhnya untuk tidak cepat puas atas kemenangan semalam.
“Kami harus bisa memahami bahwa tugas belum sepenuhnya tuntas. Kami sudah melewati beberapa babak sebelumnya, jadi kami paham bahwa ini baru setengah jalan. Dengan dukungan para fan di leg kedua, kami harus membuat satu gebrakan lagi agar mimpi juara menjadi kenyataan,” tutup Inzaghi.