Statusnya kasta ketiga di Eropa, tapi Liga Europa Conference menghadirkan semifinal ketat pada Kamis (11/5). Wakil Inggris bisa bangkit dari ketertinggalan, sementara wakil Italia melempem di rumah.
Sudah 43 tahun West Ham tidak mengangkat trofi. Tak mengherankan bila The Hammers tampil ngotot di leg 1 semifinal Liga Europa Conference. Musim silam, pasukan David Moyes dihentikan Frankfurt di babak empat besar Liga Europa.
West Ham menguasai jalannya pertandingan di kandang. Meski begitu, AZ mampu mengimbangi gempuran Tomas Soucek cs. Wakil Belanda itu malah unggul lebih dulu.
Blunder Alphonse Areola memudahkan AZ memimpin empat menit sebelum turun minum. Kiper West Ham itu tidak dapat menahan tembakan menyusur tanah yang dilepaskan Tijjani Reijnders.
Kesalahan kiper ganti terjadi di AZ. Kiper asal Australia, Mat Ryan, secara ceroboh meninju muka Jarrod Bowen saat hendak menghalau bola sehingga berujung penalti. Pencetak gol tunggal kemenangan West Ham saat menghadapi Manchester United pada akhir pekan, Said Benrahma, bisa menyeimbangkan skor dari titik putih pada menit ke-67.
Sokongan publik London Stadium menaikkan tempo West Ham. Pada menit ke-75, Michail Antonio membuat gol penentu kemenangan menyusul kemelut di depan gawang AZ. Antonio menyambar bola liar seetelah sundulan Nayef Aguerd ditahan Yukinari Sugawara.
“Kami memimpin tipis, tapi sudah lebih dari cukup. Duel berjalan seimbang. Bahkan kalau kalah satu gol, saya takkan bilang kami sudah tersingkir. Saya senang kami bisa memanfaatkan peluang. Petang yang berat. Saya yakin kami memiliki keuletan. Kami membutuhkan keuletan itu. Laga bakal lebih berat lagi minggu depan,” ucap David Moyes seperti dikutip BBC.
Dengan kemenangan leg 1 ini, kesempatan The Hammers tampil di final terbilang besar. Impian klub London Timur itu trofi sejak Piala FA 1980, tanpa menyertakan Piala Intertoto 1999, mendekati kenyataan.
Tertegun Menit Akhir
Dua klub asal Italia di Liga Europa melihat kans mereka tampil di final masih sangat terbuka. Namun, peluang wakil tunggal Negeri Spageti di semifinal Liga Europa Conference ini, Fiorentina, tampak kecil.
Berlaga di Artemio Franchi, Fiorentina menggebrak. Penyerang asal Brasil, Arthur Cabral, membawa La Viola unggul pada menit ke-25 memanfaatkan assist Lucas Martinez. Tidak ada gol tambahan sampai jeda antarbabak.
Basel bisa membalas pada menit ke-71. Andy Diouf membuat gol solo menawan. Menguasai bola dari daerahnya sendiri, pemain Prancis berusia 19 tahun itu melesat sebelum melepaskan tembakan mematikan dari luar kotak penalti Viola.

Tiga menit memasuki injury time, publik Artemio Franchi tertegun. Zeki Amdouni memperlihatkan kemantapan sebelum melesakkan bola ke dalam gawang Pietro Terracciano.
Pelatih Si Ungu, Vincenzo Italiano, sudah membayangkan tugas berat di Basel. “Kekalahan ini membuat saya geram. Akan sulit membongkar pertahanan dalam mereka, terutama sekarang saat mereka harus mempertahankan keunggulan. Basel adalah tim yang tidak pernah menyerah. Namun, saya selalu bilang bahwa tidak pernah berakhir di Eropa sampai peluit akhir berbunyi. Kami mesti membalikkan keadaan di laga kedua,” ucap sang pelatih.
Yang menarik, Fiorentina lebih gagah saat bertandang daripada di rumah dalam Liga Europa Conference. Saat tidak ada lagi aturan gol tandang, Viola masih berpeluang lolos ke final.