Paris Saint-Germain hampir dipastikan meraih gelar Ligue 1 setelah mengalahkan tuan rumah Auxerre pada Minggu (21/5) di pekan k-36. Dengan dua pekan tersisa, Les Parisiens unggul enam poin dari peringkat kedua, Lens.
Butuh nasib sangat buruk untuk menggagalkan PSG juara musim ini yang akan menjadi yang ke-11 atau kelima beruntun sejak 2017/18. Selisih gol PSG lebih banyak 16 gol daripada Lens.
Kylian Mbappe menjadi bintang kemenangan Les Rouge-et-Bleu di Stade de l’Abbe-Deschamps. Penyerang Prancis itu membukukan dua gol di awal babak pertama, masing-masing memanfaatkan assist gelandang Fabian Ruiz dan Lionel Messi. Dua gol Mbappe hadir dalam tempo dua menit hingga menit kedelapan.
Start cepat itu tak berlanjut. Setelah jeda antarbabak, Auxerre ganti menggebrak sejak start ulang. Enam menit memasuki paruh kedua, Lassine Sinayoko memperkecil ketertinggalan AJA dengan meneruskan assist ujung tombak Nuno da Costa.
Marco Verratti mencatatkan 155 sentuhan di laga tersebut, terbanyak di Ligue 1 musim ini. Buat sang gelandang asal Italia, torehan itu tertinggi sejak 2 Oktober 2020 saat PSG meladeni Angers.
PSG mampu menahan tuan rumah. Keunggulan hingga akhir laga menjaga pula margin enam poin dari Lens yang beberapa jam sebelumnya menang 3-1 atas Lorient. Laga pekan depan di Strasbourg bisa memastikan titel liga.
“Seperti saat menang di Angers musim ini, kami tampil sangat baik di awal babak pertama. Lalu, babak kedua berjalan berat bagi kami,” ucap Christophe Galtier, pelatih PSG, dikutip L’Equipe.
“Kami unggul enam angka. Kami akan mendapatkan kesulitan di Strasbourg. Saya berharap bisa memberikan kegembiraan dengan memenangi laga itu dan merayakannya di pekan terakhir bersama para pendukung di Parc,” lanjut Galtier.
Pada pekan terakhir, Les Parisiens akan menjamu Clermont Foot. Perayaan hampir pasti tergelar di Parc des Princes.
Meski akan kembali merajai kompetisi domestik, PSG masih menyimpan rasa penasaran di Liga Champion. Kehadiran Lionel Messi tidak membantu Parisiens meraih ambisi itu.
Saat masih berupaya menuntaskan rasa penasaran itu, PSG diperkirakan akan mengalami perubahan pada musim depan. Messi hampir pasti mencari klub baru setelah kontrak dua tahunnya di Paris habis, apalagi sempat mangkir latihan karena terbang ke Arab Saudi. Neymar Jr. juga disebut akan mencari tantangan di luar Prancis.
Perubahan juga akan terlihat di manajemen. Galtier, kendati membawa tim mempertahankan gelar, diperkirakan bakal digeser. PSG konon mengincar Jose Mourinho yang kini menangani Roma. Dasar perekrutan Mou, jika benar demikian, tak pelak berbau pekat ambisi Liga Champion.
PSG juga disebut berniat membuat proyek yang lebih berkelanjutan dalam hal finansial. Melepas bintang seperti Messi dan Neymar konon juga merupakan bagian dari proyek ini. Pada intinya, PSG akan berfokus pada bakat-bakat muda Prancis.
Tanda-tandanya telah terlihat musim ini. Klub Paris itu memainkan dua pemain berusia 17 tahun, Chadaille Bitshiabu dan Warren Zaire, di laga perdelapan final Liga Champion kontra Bayern Munchen.
Di samping itu, PSG tengah berinvestasi dalam hal markas tim. Direncanakan mulai beroperasi tahun ini, fasilitas latihan modern di Poissy, Paris, selaras dengan niat PSG menggarap talenta-talenta muda di Prancis.
View this post on Instagram