Inter berhasil menjuarai Piala Italia 2022/23 usai mengandaskan Fiorentina 2-1, Kamis (25/5). Lautaro Martinez jadi penentu kemenangan berkat dua golnya.
Drama tersaji di awal laga. Fiorentina berhasil unggul cepat lewat gol Nicolas Gonzales yang lahir saat pertandingan baru berjalan kurang dari tiga menit.
Gol itu menjadi gol tercepat ketiga sepanjang sejarah final Piala Italia setelah Francesco Totti/ AS Roma (2007 vs Inter) dan Vito Chimenti/Palermo (1979 vs Juventus).
Tertinggal lewat gol cepat, Inter berupaya bangkit dengan lebih banyak menguasai bola. Hingga pada akhirnya, dua skema serangan Nerazzurri berujung gol-gol balasan yang dicetak Martinez. Kejadiannya berlangsung di sisa 15 menit akhir jelang turun minum.
Yang pertama, Martinez berhasil mengontrol sempurna umpan terobosan Marcelo Brozovic. Ia lalu melepaskan tembakan akurat ke sudut kiri gawang Fiorentina. Skor imbang 1-1.
Gol kedua lahir lewat crossing Nicolo Barella yang langsung disambar tendangan voli Martinez guna memperdaya kiper Fiorentina, Pietro Terracciano, untuk kedua kalinya.
La Viola berupaya mengejar ketertinggalan di babak kedua. Mereka lebih menguasai jalannya laga lewat persentase penguasaan bola 58% berbanding 42%. Jumlah peluang Fiorentina di babak kedua (13 kali) juga unggul dari Inter (5 kali).
Namun, Inter tetap tampil solid sambil sesekali melancarkan serangan balik. Keunggulan 2-1 bertahan hingga akhir laga.
Roberto Mancini dan pasukannya pun berhak naik podium. Ini menjadi gelar back-to-back untuk Inter setelah keberhasilan serupa musim lalu (menang 4-2 vs Juventus)
Khusus bagi Martinez, torehan dua golnya tak hanya sukses membalikkan keadaan dan berujung gelar juara, tapi juga menghadirkan pencapaian individual tersendiri.
Berkat tambahan dua gol tersebut, total koleksi gol Martinez di semua ajang musim ini sudah mencapai 26 gol. Menurut Squawka, jumlah itu merupakan yang terbanyak sepanjang kariernya. Sedangkan untuk koleksi trofi, gelar Piala Italia ini merupakan gelar kelimanya selama berseragam Biru-Hitam.
“Ini adalah arti sepak bola sesungguhnya, memenangi gelar. Setelah sempat memulai laga dengan buruk, kami berhasil bangkit dan membalikkan keadaan,” ujar Martinez dilansir Sempreinter.
“Kami bahagia gelar ini bertahan di kota Milan. Saya berharap bisa terus seperti ini, memberikan kontribusi besar untuk tim dan meraih gelar-gelar juara lainnya,” ujar Martinez.
Peluang itu cukup terbuka lantaran skuat Milan Biru masih akan melakoni satu laga final lainnya, yakni final Liga Champions kontra Manchester City pada 11 Juni mendatang.