Premier League telah mendapatkan lima besar. Posisi yang masih dicari tersisa jatah ke Liga Europa Conference. Yang masih ramai adalah pertarungan menghindari degradasi. Mampukah Everton mempertahankan keunggulan?
Southampton telah dipastikan turun divisi musim depan. Tiga klub masih harus berjibaku mencegah vonis relegasi. Berikut ini utak-atik peluang ketiga kubu itu menghindari bencana saat tampil serempak pada pekan penutup, Minggu (28/5), sama-sama sebagai tuan rumah.
Leeds vs. Tottenham
Peluang Leeds bisa dibilang paling mungil kalau melihat posisi di klasemen. Selisih gol buruk, minus 27, bisa mengganjal klub di West Yorkshire ini.
Satu hal yang juga bisa sangat merepotkan Leeds adalah masih adanya peluang Tottenham berlaga di Eropa musim depan. Spurs di peringkat kedelapan hanya berjarak satu poin dari Aston Villa yang berada di peringkat ketujuh yang merupakan titik lolos ke Liga Europa Conference. Dengan materi yang ada, Tottenham bahkan bisa menang di Elland Road.
Di pertemuan pertama musim ini dengan Leeds pada 12 November, Tottenham menang tipis 4-3 di White Hart Lane. Leeds mungkin akan menggali keyakinan dari hasil tersebut.
Namun, ganjalan terbesr buat Leeds tak lain dari grafik permainan mereka sendiri. Setelah menang atas Nottingham Forest pada 4 April, The Whites hanya mengumpulkan dua poin dari delapan laga berikutnya. Sam Allardyce hanya bisa menyumbangkan satu poin, yakni saat bermain imbang dengan Newcastle, tamu yang ingin lolos ke Liga Champion.
Prediksi: Leeds menang, tapi tetap terdegradasi.
Leicester vs. West Ham
Periode antara 19 Februari sampai 15 April yang hanya menghasilkan satu poin dari sembilan laga mungkin akan disesali Leicester. Keputusan Si Rubah memecat Brendan Rodgers per 2 April dan menunjuk Dean Smith sebagai bos baru bisa tidak berbuah manis seperti yang diharapkan.
Smith bisa memunculkan secercah harapan. Namun, kampiun 2015/16 itu secara keseluruhan tidak stabil. Setelah menang atas Wolves, Leicester tidak bisa menang lagi, hanya tiga kali imbang dari lima laga
Fokus West Ham yang sangat mungkin sudah terarah ke final Liga Europa Conference menjadi salah satu hal yang memudahkan Leicester untuk meraih tiga poin yang dibutuhkan.
The Foxes juga dapat mengumpulkan kepercayaan diri dari benturan pertama. Di London pada 12 November tahun lalu, Leicester dapat menang 2-0 atas The Hammers. Peluang Si Rubah menang cukup besar. Cukup atau tidaknya untuk menjaga mereka tetap di Premier League adalah lain soal.
Prediksi: Leicester menang, dan mesti menunggu hasil Everton.
View this post on Instagram
Everton vs. Bournemouth
Everton akan berusaha mempertahankan status sebagai salah satu tim yang belum pernah terdegradasi di era Premier League. Kans mereka lumayan besar. Saat ini, The Toffees berada di peringkat ke-17 dengan mengumpulkan 33 poin, dua angka saja di atas zona maut.
Everton mungkin akan mensyukuri kehadiran Sean Dyche sebagai pelatih menggantikan Frank Lampard per 30 Januari. Di bawah Dyche, Everton membaik dan memiliki kans terbesar di antara ketiga klub yang terancam. The Toffees tidak pernah terlalu konsisten, tapi mampu mendapatkan angka yang dibutuhkan untuk sintas.
Kemenangan penting diraih Everton saat melawat ke Brighton pada 8 Mei. Toffees dapat menang 5-1 atas The Seagulls yang terbilang mengesankan sepanjang musim ini. Hasil itu tak hanya membalas kekalahan 1-4 di Goodison Park saat pertemuan pertama musim ini, tapi juga membuat Merseyside Biru bisa sedikit menjauh dari zona degradasi.
Diselingi kekalahan di kandang dari kubu jawara musim ini, Manchester City, satu angka saat bertandang ke Wolverhampton membuat Everton hanya berjarak dua poin dari peringkat ke-18.
Di sisi lain, Leicester memiliki selisih gol yang lebih bagus daripada Toffees. Dengan kondisi itu, akan berisiko bila Everton mencari hasil seri saja. Tiga angka wajib buat mereka.
Prediksi: Everton menang, publik Goodison Park pun senang.