Paris Saint-Germain tampil sekali lagi sebagai kampiun Ligue 1. PSG memastikan gelar yang menjadi rekor berkat hasil imbang saat bertandang ke Strasbourg pada Sabtu (27/5).
Dengan keunggulan enam poin dengan dua laga tersisa plus selisih gol yang superior dari peringkat kedua, Lens, PSG sudah sangat dekat dengan trofi liga. Klub ibu kota tinggal butuh hasil seri dari laga pekan ke-37 di Stade de la Meinau, kandang Strasbourg.
Target minimal itu tampak membuat PSG tidak ngotot walau tetap dominan dalam pengusaan bola. Skor imbang tanpa gol mengakhiri babak pertama.
Lionel Messi, hampir pasti melakoni musim terakhirnya berseragam PSG, bisa memberikan sumbangan lagi yang mungkin menjadi kado perpisahan buat Les Parisiens.
Pada menit ke-59, Messi merangsek untuk mengambil operan Kylian Mbappe sebelum melepaskan tembakan yang tidak terbendung. PSG semakin dekat dengan gelar.
Strasbourg lebih menekan setelah tertinggal. Alhasil, gol penyeimbang datang pada menit ke-79 melalui Kevin Gameiro. Pemain berusia 36 tahun itu merupakan pemain yang menjadi andalan PSG sedekade silam untuk meraih gelar liga.
Skor 1-1 bertahan sampai akhir laga. PSG pun mengangkat gelar ke-11 mereka di Ligue 1, yang merupakan rekor di Prancis.
Hasil imbang ini juga berarti besar buat Strasbourg. Mereka menjamin kiprah di Ligue 1 musim depan, dibantu kegagalan peringkat ke-17, Nantes mengalahkan Lille.
Dengan golnya di laga ini, Messi sebagai pemain tersubur di lima liga besar di Eropa sepanjang sejarah. Kapten Argentina ini membukukan total 496 gol sepanjang kariernya di PSG dan Barcelona. Pemain berusia 36 tahun itu juga menjadi satu-satunya pemain yang mengukir setidaknya 20 gol dan 20 assist di semua kompetisi.
Kendati tampil cukup konsisten sepanjang musim dengan torehan gol dan assist, Messi mendapatkan sorotan dari sejumlah pendukung Les Parisiens terutama setelah kejadian bolos latihan. Pelatih Christophe Galtier membela andalannya tersebut.
“Leo adalah sepak bola. Ia memperlihatkannya setiap hari dalam latihan. Saya takkan membandingkannya dengan musim lalu, tapi torehannya menarik terkait gol dan assist. Saya merasa ia menjalani musim bagus musim ini,” ucap Galtier setelah laga seperti dikutip L’Equipe.
View this post on Instagram
Meskipun kepastian gelar tidak harus menunggu sampai pekan terakhir, PSG menjalani musim terburuknya sejak 2011. Tidak ada lagi dominasi seperti sebelum-sebelumnya kendati klub ini bertabur bintang, termasuk Messi yang pada Desember silam memimpin Argentina menjadi juara dunia mengalahkan Prancis di final.
Masa depan Galtier semakin tidak jelas. PSG ditengarai tengah mengincar sejumlah nama untuk mengisi posisi pelatih menggantikan Galtier. Sang pelatih tidak ambil pusing dengan kabar angin itu.
“Saat saya berbicara dengan presiden klub sebelum dan sesudah pertandingan, kami tak mendiskusikan musim depan. Soal beberapa nama yang dikaitkan dengan posisi pelatih, itu adalah bagian dari pekerjaan saya. Itu adalah bagian dari sepak bola dan saya tak terganggu sama sekali,” ujar Galtier.
Di luar isu seputar Messi dan Galtier, PSG berkesempatan merayakan gelar mereka di depan publik Parc des Princes pekan depan meladeni Clermont Foot.