Liverpool mengakhiri Premier League musim 2022/23 dengan raihan 67 poin. Pencapaian itu merupakan yang terendah sejak musim perdana Juergen Klopp bertugas di Anfield.
The Reds bertandang ke Southampton di laga penutup musim, Minggu (28/5). Sebenarnya, tak ada lagi misi khusus yang dikejar kedua tim.
Soton sudah dipastikan terdegradasi. Di sisi lain, harapan Liverpool untuk lolos ke Liga Champions musim depan juga sudah tertutup. Jadi, laga yang berlangsung di St. Mary’s tadi malam bisa dibilang tak lagi menentukan.
Yang tersaji justru drama kejar-kejaran. Delapan gol lahir dan dibagi rata oleh kedua tim. Skor akhir 4-4 untuk kedua tim.
Liverpool sempat unggul dua gol hanya dalam tempo 15 menit awal lewat gol Diogo Jota (10’) dan Roberto Firminho (14’). Soton lantas membalas dua gol hingga skor menjadi 2-2 saat turun minum lewat gol James Ward-Prowse (19’) dan Kamal Sulemana (28’).
Usai jeda, tuan rumah lantas menambah dua gol lewat aksi Sulemana (48’) dan Adam Amstrong (64’). Upaya Klopp untuk mengejar ketertinggalan begitu kentara saat ia melakukan empat pengggantian pemain sekaligus di pertengahan babak kedua.
Strategi itu berjalan mulus. Gol Cody Gakpo (72’) dan Jota (73’) membuat skor kembali imbang (4-4) dan bertahan hingga pengujung laga.
“Laga yang gila. Sejujurnya, agak terlalu gila dari selera saya. Kami cukup bagus mengawali laga dan penyelesaian yang luar biasa. Namun, lapangan tengah kami kurang baik. Semudah itu,” ujar Klopp dilansir BBC usai laga.
Di balik keberhasilan mengejar ketertinggalan dari Soton semalam, hasil imbang yang diraih Liverpool sebenarnya kurang berarti, khususnya jika berbicara pencapaian di klasemen akhir
Tambahan satu poin membuat raihan poin Liverpool musim ini menjadi hanya 67 poin. Menurut Squawka, jumlah tersebut merupakan yang terendah dalam tujuh musim terakhir kepelatihan Juergen Klopp bersama skuat Merseyside Merah (di luar musim perdana 2015/16).
Seiring dengan raihan 67 poin tersebut, Liverpool juga dipastikan finis pada posisi terendah (peringkat 5) jika dihitung setelah musim perdana Klopp di Liverpool (peringkat 8). Konsekuensi lainnya, mereka juga untuk pertama kalinya tak akan menjadi salah satu kontestan Liga Champions musim depan.
Kepastian finis di peringkat lima sebenarnya sudah didapat sebelum Liverpool bertandang ke Soton. Tepatnya ketika Manchester United dan Newcastle, dua tim yang berada di atas Liverpool di klasemen, memastikan finis di peringkat empat besar pada pekan ke-37.
Jadi, dalam jumpa pers jelang laga kontra Soton, Klopp sudah lebih banyak menyinggung soal performa musim ini secara keseluruhan dan rencananya untuk musim depan.
“Secara historis, musim ini memang tidak terlalu baik. Kami benar-benar tak puas. Kami sering membuat beragam kesalahan dan tak terlalu konsisten,” ujar Klopp.
“Tapi berkaca dari hasil-hasil yang kami raih setelah Piala Dunia 2022, kami harus tetap optimis. Itu juga terlihat dari atmosfer di laga kandang terakhir, termasuk juga seremoni perpisahan untuk beberapa pemain yang pindah klub. Suasana ruang ganti juga tak terlalu buruk dan para pemain bisa berkompromi dengan hal itu. Menurut saya, hal-hal tersebut jadi dasar untuk hal fantastis musim depan,” lanjut Klopp.
Pelatih asal Jerman itu bahkan menuturkan bagaimana sudut pandangnya terkait perjalanan Liverpool jelang akhir musim.
“Kami tidak terpecah antara pelatih dan pemain. Itu sangat membantu kondusivitas tim. Kami tidak saling menyalahkan. Jika Anda tidak lolos Liga Champions, maka posisi akhir terbaik adalah peringkat lima dan faktanya kami berhasil meraihnya,” ujar Klopp.
Klopp juga menjawab pertanyaan wartawan terkait apakah kegagalan tembus ke Liga Champions bakal membatasi ruang gerak Liverpool di bursa transfer mendatang. Dalam artian, pemain-pemain incaran bakal kurang tertarik bergabung ke Anfield lantaran Liverpool tak bermain di Liga Champions.
“Saya kira tidak akan demikian, tapi kita lihat saja nanti. Selalu ada kemungkinan. Hanya memang terkadang segala sesuatu berjalan tak sesuai perkiraan. Apalagi, pemain-pemain besar tak akan mudah dilepas oleh timnya masing-masing,” upar Klopp.
===
BOKS DATA
Raihan Akhir Liverpool Era Juergen Klopp
(Musim – Poin – Peringkat)
2022/23 – 67 poin – peringkat 5
2021/22 – 92 poin – peringkat 2
2020/21 – 69 poin – peringkat 3
2019/20 – 99 poin – peringkat 1 (juara)
2018/19 – 97 poin – peringkat 2
2017/18 – 75 poin – peringkat 4
2016/17 – 76 poin – peringkat 4
2015/16 – 60 poin – peringkat 8