Cuma boleh ada satu pihak yang menggenggam rekor tidak pernah kalah di final. Jose Mourinho mendekati rekor itu pada babak pertama laga puncak Liga Europa pada Rabu (31/5).
Gambaran umum pertaruhan duel puncak ini lumayan jelas. Sevilla tak terkalahkan di enam final ajang ini sebelumnya. Mourinho selalu menang di setiap final yang ia lakoni bersama timnya.
Mou membawa Roma perlahan tapi pasti menguasai permainan babak pertama final yang dihelat di Puskas Arena, Budapest, ini. I Lupi tercatat membuat beberapa peluang bagus di babak pembuka.
Kans apik pertama didapat Roma pada menit ke-11. Diawali pergerakan cantik Paulo Dybala di sayap kanan, Zeki Celik memberikan sodoran kepada Leonardo Spinazzola. Namun, tembakan bek kiri Giallorossi itu masih bisa ditahan kiper Sevilla, Yassine “Bono” Bounoul.
Peluang kedua berbuah gol yang mendekatkan Mourinho kepada status tak terkalahkan. Pada menit ke-35, setelah perebutan bola di lini tengah, Gianluca Mancini memberikan sodoran daerah buat Dybala. Tembakan kaki kiri penyerang asal Argentina itu menyarangkan bola ke tiang jauh gawang Sevilla.
Sevilla mendapatkan peluang pada menit ke-44. Sundulan Fernando menyambut sepak pojok masih melayang di atas mistar gawang Roma yang dikawal Rui Patricio. Kans terbaik Rojiblancos datang saat menit keenam injury time. Bola deras tembakan kaki kiri Ivan Rakitic masih membentur tiang kiri gawang Roma.
Mourinho paten saat membesut tim di final. Namun, kompetisi ini adalah Liga Europa. Final yang mesti dihadapi Mou adalah menghadapi penguasa ajang ini.
Di babak kedua, Sevilla mulai menunjukkan keperkasaan yang membuat mereka menjadi klub tersukses di ajang ini. Pelatih yang mengangkat Sevilla dari keterpurukan musim ini, Jose Luis Mendilibar, memasukkan Erik Lamela dan Suso sejak awal babak kedua. Serangan Si Merah-Putih lebih hidup karenanya. Umpan-umpan berbahaya mulai merepotkan pertahanan tangguh Roma.
Membaiknya gedoran Sevilla berbuah pada menit ke-55. Saat mencoba menghalau umpan lambung lawan dari sisi kiri pertahanan, Mancini menceploskan bola ke gawang sendiri. Mou menjauh lagi dari predikat tak terkalahkan di final.
Babak kedua diwarnai dua klaim penalti. Pada menit ke-75, wasit Anthony Taylor menunjuk titik putih karena menilai Roger Ibanez melanggar Lucas Ocampos. Pemeriksaan VAR membatalkan keputusan itu. Tujuh menit berselang, klaim penalti setelah umpan Nemanja Matic mengenai tangan Fernando juga diabaikan VAR. Roma hampir mencetak gol bila saja tembakan Andrea Belotti tidak ditepis Bono.
Pada babak tambahan, insiden berarti terjadi saat Ibanez mesti menerima perawatan menyusul pecahnya bibir sang bek terkena lengan Lamela dan cedera Nemanja Gudelj yang mengharuskannya diganti.
Walau terlihat lebih defensif, Roma mendapatkan peluang bagus. Kemelut di depan gawang Sevilla saat upaya Tammy Abraham ditahan Bono berakhir dengan tembakan melebar. Sundulan Chris Smalling di pengujung babak kedua hanya menerpa mistar.
View this post on Instagram
Tidak ada gol tambahan hingga perpanjang waktu usai. Pemenang duel beserta rekornya mesti ditentukan lewat adu penalti.
Mourinho bisa berkilah tidak kalah di final untuk waktu normal. Adu penalti pada akhirnya membuat tim besutannya sebagai kubu yang termangu sedih.
Empat algojo Sevilla bisa melesakkan eksekusi mereka. Dua penalti I Lupi, masing-masing Mancini dan Ibanez, bisa ditahan kiper dan menerpa tiang. Walau sempat harus diulang, penendang keempat, Gonzalo Montiel, memastikan gelar ketujuh Rojiblancos. Montiel juga menjadi algojo keempat Argentina pemasti gelar juara dunia di Piala Dunia 2022 lalu.
Sevilla pun semakin kukuh sebagai penguasa tak terkalahkan di Liga Europa.
“Pencapaian ini luar biasa mengingat musim yang kami lalui dan kami meraihnya lagi. Segalanya sempat terasa serbakeliru, tapi kami bertarung habis-habisan. Para fan mengangkat kami untuk membuat sejarah lagi. Lawan bisa memimpin, tapi kami bisa menyamakan skor dan unggul saat adu penalti. Kemenangan ini layak kami dapatkan,” tutur kapten Jesus Navas dikutip El Confidencial.
Navas juga menyebut Mendilibar sebagai sosok yang memungkinkan sejarah Sevilla ini. “Buktinya sudah terlihat. Ia telah mengubah kami dan pantas berada di klub ini lebih lama. Ia layak mendapatkan pujian. Ia harus menikmati gelar ini,” lanjut Navas.
Rekaman Pertandingan
SEVILLA vs ROMA 1-1 (4-1 adu penalti)
Gol: 0-1 Dybala 35′; 1-1 Mancini 65’bd.
Adu penalti: 1-0 Ocampos, 1-1 Cristante; 2-1 Lamela, 2-1 Mancini; 3-1 Rakitic, 3-1 Ibanez; 4-1 Montiel.
Statistik
Tembakan: 11-8
Tembakan ke gawang: 3-3
Tembakan diblok: 6-3
Penguasaan bola: 62%-38%
Sepak pojok: 6-4
Offside: 1-1
Pelanggaran: 21-19
Kartu kuning: 6-7
Umpan: 37-19