Dukungan luar biasa publik Istora Senayan, Jakarta, mengangkat performa satu-satunya harapan Indonesia di nomor ganda putra Indonesia Open 2023. Tinggal mereka dan Anthony Sinisuka Ginting andalan Indonesia untuk meraih gelar di negeri sendiri.
Setelah tiga nomor tanpa wakil di semifinal, Indonesia berharap pada tunggal putra dan ganda putra. Namun, dua ganda putra rontok di perempat final pada Jumat (16/6).
Pasangan Indonesia yang menjadi unggulan teratas di turnamen ini, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, takluk dari ganda India yang merupakan unggulan ketujuh, Satwiksairaj Rakireddy/Chirag Shetty. Fajar/Rian kalah dua gim langsung, keduanya dengan 13-21.
“Kami pribadi ingin selalu menjuarai setiap turnamen dan ingin memberikan yang terbaik. Namun, setiap pemain memiliki kendalanya masing-masing. Kalau kalah begini kami pasti akan mengevaluasi lagi,” ucap Rian dalam konferensi pers usai pertandingan.
Rian juga menyebut persaingan ke depan akan lebih berat lagi seturut perhitungan poin untuk Olimpiade 2024. “Setiap pemain, khususnya di Indonesia, ingin tampil di Olimpiade. Kami akan mencoba terus, mempersiapkan diri lebih baik dan bekerja lebih keras lagi ke depannya,” tuturnya.
“Fajar/Rian tampak sangat tertekan di gim pertama. Mereka juga tidak bisa keluar dari tekanan di gim kedua. Walau mereka sudah mengganti pola permainan dengan bola pendek, serangan pasangan India sulit dibendung,” kupas Andrei Adistia, pandit dari PB Ina.
Pasangan tuan rumah berikutnya, Leo Rolly Carnado/Daniel Marthin, dihentikan pasangan Korea yang beperingkat 16 BWF, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae. Leo/Daniel yang beperingkat 9, takluk dua gim langsung, 14-21 dan 10-21.
“Permainan kami hari ini benar-benar buruk. Kami mencoba mendekat sampai 12-14, tapi kemudian mereka menjauh lagi. Tekanan ganda Korea bagus. Meski kalah, kami telah berusaha sebaik mungkin. Kami akan belajar lebih dalam lagi,” kata Leo setelah pertandingan.
Pasangan ketiga Indonesia menyelamatkan peluang untuk meraih gelar di depan publik sendiri. Meski memiliki peringkat 29, terendah di antara tiga ganda negeri yang tampil di perempat final, Pramudya Kusumawardana Riyanto/Yeremia Erich Yacob Rambitan bisa memberikan kejutan dan tampil sebagai satu-satunya ganda di semifinal nanti.
Setelah menang atas ganda kawakan, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, di ronde kedua melalui rubber game, Pram/Yere kehilangan gim pertama. Lawan dari China yang merupakan unggulan keenam, Liang Weikeng/Wang Chang, unggul 21-16 di gim pembuka.
Pram/Yere bangkit di gim kedua. Mereka menyamakan kedudukan dengan keunggulan 21-17.
Ketegangan hadir di gim penentuan. Liang/Wang unggul 11-9 saat interval sebelum pergantian tempat. Pasangan China itu melaju hingga unggul 14-9 dan kemudian 17-11. Akan tetapi, Pram/Yere secara heroik mampu meraih lima poin beruntun.
Drama berlanjut dengan keunggulan lawan di skor 18-16. Namun, Pram/Yere dapat mencapai poin 20 lebih dulu. Liang/Wang bisa memperkecil margin, sebelum akhirnya pasangan Indonesia menutup duel di kedudukan 21-19.
“Yang pasti senang banget bisa masuk semifinal di Super 1000 Indonesia Open ini. Tahun lalu kami sempat delapan besar juga, tapi di poin 20-17 berhenti karena saya cedera jadi tidak jadi masuk semifinal. Tadi senang banget dan sampai nangis karena terharu sekali bisa lolos ke semifinal,” tutur Yeremia saat temu pers pascaduel.
Di empat besar, Pram/Yere akan menantang unggulan 2 dari Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Semifinal lainnya mempertemukan Rakireddy/Shetty dan Kang/Seo.
View this post on Instagram
Dari tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting mengalahkan rekannya, Jonathan Christie, untuk tempat di semifinal. Duel sesama pemain pelatnas ini tidak berjalan mudah buat keduanya.
Jonathan unggul 19-16 di pengujung gim pertama. Namun, Ginting bisa menekan beban sehingga bisa berbalik unggul. Perolehan 19 angka Jojo tertahan sampai akhir gim pembuka itu.
Ginting ganti mengambil kendali di gim kedua. Perlawanan Jojo praktis terlihat sampai pada skor 10-10. Setelah itu, Ginting tidak memberikan kesempatan kepada rekannya itu untuk berbalik unggul. Gim kedua berakhir dengan skor 21-16.
“Karena kami sudah sama-sama tahu pola permainan maisng-masing, tadi lebih ke adu strategi. Kunci hasil ini ada di set pertama saat saya tertinggal tiga poin. Di situ saya mencoba untuk tetap memainkan pola saya dan tidak terburu-buru agar tidak mati sendiri seperti sebelumnya. Di bagian akhir itu saya mencoba lebih sabar dan lebih berani mengembangkan pola permainan,” ucap Ginting.
Ginting, unggulan kedua, akan meladeni pebulu tangkis China yang ranking 10 BWF, Li Shifeng di empat besar yang akan dihelat pada Sabtu (17/6). Di semifinal lainnya, unggulan pertama dari Denmark, Viktor Axelsen, akan menghadapi pemain India beperingkat 7 BWF, Prannoy Haseenta Sunil.