Kenyataan seputar manajemen klub di Premier League bisa sangat kejam. Korban terakhir pemecatan brutal adalah Gary O’Neil di Bournemouth.
Kurang dari tujuh bulan sejak penunjukannya sebagai manajer permanen, O’Neil mesti menerima kenyataan pahit. Bournemouth memutuskan untuk memecat dirinya.
Pria berusia 40 tahun itu dipilih sebagai bos interim pada Agustus menggantikan Scott Parker, yang didepak usai kekalahan terbesar di Premier League, 0-9. Selama O’Neil menjadi pelatih sementara, Bournemouth mengumpulkan 13 poin,
Per November, O’Neil dipromosikan menjadi manajer tetap klub dari Boscombe, Dorset, Inggris Barat Daya, tersebut. Ikatannya saat itu disepakati selama satu setengah tahun dengan opsi setahun tambahan.
Selama menangani Bournemouth, eks gelandang berusia itu membawa klub itu memenangi 10 dari 34 pertandingan liga. Klub itu tak terkalahkan di enam laga pertama O’Neil. The Cherries bisa finis di peringkat ke-15 yang berarti bertahan di Premier League.

“Keputusan yang sulit, tapi sudah dibuat dengan pertimbangan besar terhadap posisi terbaik kami sendiri menatap musim depan. Gary akan memiliki karier panjang sebagai pelatih atau manajer. Namun, kami merasa bahwa, saat ini, penggantian merupakan perhatian utama klub ini,” sebut pemilik Cherries, Bill Foley, seperti dikutip BBC.
Foley mengakuisisi klub itu pada Desember. Pengangkatan O’Neil sebagai bos permanen terjadi sebelum pembelian itu.
Ajakan Bournemouth merupakan posisi manajerial pertama O’Neil setelah posisi pelatih Liverpool U-23. Sebelumnya, pria berusia 40 tahun itu menukangi CHerris sejak Februari 2021 saat klub itu masih berada di Championship Divsion.
Bournemouth menyatakan bahwa mereka akan menunjuk pengganti O’Neil secepatnya. Cepat tersebut hanya dalam hitungan jam. Klub di Boscombe itu mengumumkan bahwa mereka menunjuk Andoni Iraola sebagai pelatih baru.
View this post on Instagram
Iraola menyepakati kontrak selama dua tahun di klub yang berkandang di Vitality Stadium itu. Pelatih asal Spanyol yang juga berusia 40 tahun itu tidak memperpanjang ikatannya di Rayo Vallecano yang habis pada musim panas ini.
“Kami dengan gembira menyambut Andoni ke dalam klub. Seturut kontraknya di Spantol akan berakhir pada akhir musim panas, kami ingin bergerak secepatnya,” ucap chairman Foley.
“Ia sangat dimninati klub-klub lain di kontinen ini. Gaya bermain yang ia inginkan merupakan faktor penting dalam keputusan ini. Pencapaiannya di Spanyol telah mengesankan dan kami yakin bahwa ia adalah orang yang tepat untuk memimpin kami ke depannya,” lanjut Foley.
Iraola memulai kiprah kepelatihannya pada 2018 di klub Siprus, AEK Larnaca, sebelum kembali ke La Liga setahun kemudian untuk menukangi Mirandes selama semusim.
Selama tiga musim, eks bek kanan itu mengangkat Vallecano. Di musim pertamanya, Iraola membawa klub kota Madrid itu berpromosi dari Segunda Division. Musim lalu, pencatat lebih dari 500 penampilan bersama Bilbao itu membawa Vallecano ke semifinal Copa del Rey. Pada musim lalu, Vallecano finis di peringkat ke-11.
Mantan pemain yang pernah mencicipi MLS itu akan bergabung dengan skuad Bournemouth saat pramusim pada Juli.