Bayern Munich menunjukkan keseriusan mereka dalam mendekati Harry Kane lewat penawaran kedua dan hal tersebut membuat sang striker juga makin berfikir untuk hengkang.
Awalnya, Bayern menyodorkan dana sekitar 60 juta poundsterling (belum termasuk bonus) pada proposal penawaran pertama mereka untuk Kane. Penawaran itu ditolak manajemen Spurs. Manajemen The Lilywhites tetap pada pendirian mereka bahwa Kane tidak untuk dijual.
Namun, Bayern tak lantas menyerah. Apalagi, Kane disebut-sebut juga mulai mempertimbangkan untuk pindah ke klub raksasa Jerman tersebut.
Salah satu sumber Sky Sports Jerman bahkan menyebutkan bahwa pelatih Bayern, Thomas Tuchel, sudah menemui Kane secara langsung di kediamannya.
Pada akun Twitter pribadinya, Jurnalis Goal Jerman yang juga pemerhati transfer pemain, Florian Plettenberg, menyebutkan bahwa Kane sudah begitu tertarik untuk pindah ke Bayern.
Peluang Kane pindah dari London muncul jika mengacu pada kontrak Kane yang tinggal berdurasi satu tahun ke depan. Dengan kata lain, ini kesempatan bagi Spurs jika ingin menjual Kane alih-alih sang striker berstatus free-agent musim depan.
Pada awal pekan ini, Bayern menyodorkan penawaran kedua untuk Kane. Angkanya 10 juta pound lebih besar dibanding penawaran pertama, yakni 70 juta pound.
“Segalanya sudah cukup berubah. Kalau sebelumnya, United yang terus digosipkan memburu Kane, maka kini justru Bayern Munich yang jadi peminat seriös,” tulis Michael Bridge, jurnalis Sky Sports.
Yang menarik, media-media Jerman juga seakan mendukung rencana kepindahan Kane dari London ke Munich. Di salah satu ulasannya, BILD menuliskan bahwa Levy sengaja ingin melihat Bayern berdarah-darah dalam mengejar Kane.
Daily Mail bahkan mengulas bagaimana sulitnya bernegosiasi dengan Levy dari kaca mata sosok legendaris seperti Sir Alex Ferguson. Tepatnya kala United mengejar Dimitar Berbatov di tahun 2008.
Kala itu, Berbatov memang dilepas Spurs dan merapat ke Old Trafford. Namun, Levy menyebutkan bahwa United-lah yang menghasut striker Bulgaria itu untuk pindah. Tak heran sejak transfer Berbatov tersebut, belum pernah ada lagi transaksi jual beli pemain yang melibatkan United dan Spurs.
Jika benar-benar ingin mendapatkan Kane, Bayern wajib belajar dari pengalaman United bertransaksi dengan Spurs. Dalam artian, Die Bayern harus siap jor-joran selama proses negosiasi. Munich bisa memanfaatkan celah di mana kontrak Kane di Spurs hanya tinggal berdurasi satu tahun ke depan.
Sementara itu, dari perspektif sang striker, rasanya lebih fleksibel. Jika pada akhirnya ia harus pindah ke Bayern atau tim-tim besar lainnya, maka peluang Kane untuk mendapat trofi mayor bakal lebih terbuka ketimbang bertahan di Spurs.
Namun, seandainya pun Kane tidak jadi berpindah klub dalam jangka waktu dekat ini, ia bisa terus memburu rekor demi menjadi salah satu striker legendaris Premier League.
Pada bulan Februari lalu, gol kemenangan Spurs yang dicetak Kane ke gawang City, mematahkan rekor jumlah gol terbanyak (266 gol di semua ajang) yang sudah bertahan lebih dari 70 tahun.
Sementara itu, target terdekat Kane adalah memburu rekor 260 gol (khusus di Premier League) yang merupakan koleksi dari striker legendaris Inggris, Alan Shearer.