Prawira Bandung berhasil mencetak sejarah usai menuntaskan lawannya, Pelita Jaya di final Indonesian Basketball League (IBL) 2023. Prariwa Bandung yang bermain di hadapan publiknya di C-Tra Arena, Cikutra, Bandung, Sabtu (22/7) berhasil menang dengan skor 63-58.
Berkat kemenangan tersebut Prawira Bandung berhasil menang di laga final dengan kedudukan 2-0. Prawira Bandung pun dinobatkan sebagai juara IBL 2023. Piala tersebut menjadi yang pertama usai terakhir kali Prawira Bandung keluar sebagai juara adalah pada 1998.
Selepas 25 tahun kemudian, akhirnya publik Kota Bandung kembali merasakan tim bola basketnya keluar sebagai juara. Selain itu, pada musim ini Prawira Banudng memiliki catatan yang luar biasa.
Tercatat Prawira Bandung berhasil berhasil menang sebanyak 27 kali dan hanya tiga kali kalah di regular season. Memasuki playoff, mereka tidak terkalahkan dan mencatatkan 4-0 serta terakhir di laga final tak terkalahkan dengan meraih dua kali menang.
Pemain Prawira Bandung, Reza Guntara dinyatakan keluar sebagai MVP Final setelah memiliki efficiency sebanyak 40. Catatan tersebut diraihnya setelah pada gim pertama mencetak 26 poin dan 7 rebound. Lalu pada gim kedua 7 poin 9 rebound.
Menurut pelatih Prawira Bandung, David Singleton ia sangat bangga atas raihan anak asuhnya. Ia juga senang dapat mempersembahkan piala untuk Kota Banudng setelah 25 tahun lamanya.
“Realitanya adalah kami berkembang dari nol dan saya yakin mereka layak mendapatkannya. Saya bangga dengan mereka, kota ini bangga dengan mereka, dan ini adalah awal,” katanya.
“Saya hanya ingin berterima kasih kepada semua pihak yang sudah dukung kita, keluarga, yang sudah mendukung saya di Amerika sejak delapan tahun lalu, saya sudah melewati banyak masa sampai akhirnya punya ending yang indah di sini, ini luar biasa,” ucapnya.
TERIMA KASIH PEMAIN
Selain itu, David Singleton sangat mengapresiasi pemainnya, Reza Guntara yang bermain sangat luar biasa. Reza Guntara bermain apik dan sangat membantu timnya meraih gelar juara.
“Terima kasih pada tim, pada Reza yang sudah bermain bagus dan jadi leader yang baik untuk tim, semua pemain, klub, kita bekerja keras selama ini,” ujarnya.
Selain itu, pelatih asal Amerika Serikat tersebut mengakui dirinya sangat bahagia bisa meraih gelar Coacg of the Year selama tiga musim berturut-turut. Ia menilai raihan tersebut berkat anak asuhnya yang tampil bagus di setiap pertandingannya.
“Saya terima kasih juga pada Abraham meski dia harus absen musim ini, terima kasih juga atas penghargaan tiga kali beruntun, itu tidak bisa terjadi tanpa kerja keras tim,” ungkapnya.
BANYAK LIKA-LIKU
Dalam perjalanannya meraih gelar, banyak lika-liku yang harus dilewati timnya. Yang paling membuatnya sedih adalah ketika kehilangan pemainnya karena cedera panjang.
“Kami sudah banyak melalui banyak hal selama musim ini dari mulai latihan, pertandingan, kehilangan banyak pemain seperti Sultan, Arif, pemain timnas,” jelasnya.
Dengan prestasi yang sudah diraihnya, David Singleton berharap timnya bisa mempertahankan gelar pada kompetisi tahun depan.
“Jadi realitanya adalah kita berkembang dari nol, dan saya yakin mereka layak mendapatkannya. Saya bangga dengan mereka, kota ini bangga dengan mereka. Dan ini adalah awal,” tegasnya.
BAHAGIA
Sementara itu, Reza Guntara tak bisa membendung rasa bahagianya karena sukses membawa timnya meraih gelar juara. Sebagai pemain asli Bandung, ia tak menyangka bisa mencatatkan sejarah untuk kota kelahirannya.
“Selama 25 tahun kota ini (menunggu) mau juara, alhamdulillah banget, kami akhirnya bawa piala ini ke Bandung, penantian panjang untuk Bandung dan saya sendiri,” ucap Reza.
“Saya cuma mau ngomong, makasih banyak buat istri sama anak saya, anak saya masih satu bulan jadi enggak bisa ke sini. Perasaannya pasti campur aduk, ingat susahnya dari awal, PON 2016, sampai ke sini luar biasa sih,” katanya.