Pergerakan AC Milan dan Villarreal terbilang bertolak belakang di bursa transfer musim panas ini. Perpindahan Samuel Chukwueze dari Spanyol ke Italia makin mengindikasikan hal tersebut. Milan jadi tim dengan pos belanja pemain terbesar, sedangkan Villarreal menjadi tim dengan pos pemasukan terbesar dari penjualan pemain.
Chukwueze menjadi muka anyar ketujuh yang bergabung ke Milan di bursa transfer musim panas ini. Milan mengumumkan kabar resmi tersebut lewat situs resmi dan akun media sosial mereka per Jumat dini hari (28/7) waktu Indonesia.
“AC Milan dengan bangga mengumumkan soal perekrutan Samuel Chimerenka Chukwueze dari Villarreal. Striker asal Nigeria itu telah menandatangani kontriak bersama Rossoneri hingga 30 Juni 2028,” tulis pernyataan resmi di situs klub.
Yang membuat proses transfer Chukwueze lebih terasa spesial adalah lantaran harganya merupakan yang tertinggi di antara pemain-pemain baru yang sudah lebih dulu didatangkan Milan.
Menurut media-media Eropa, Milan membayar sekitar 28 juta euro (20 juta + 8 juta add-ons) ke Villarreal untuk mendatangkan Chukwueze. Jumlah itu masih lebih besar sekitar 6 juta euro dari total biaya perekrutan Christian Pulisic yang menjadi rekrutan termahal kedua Milan sejauh ini. Pulisic diboyong seharga 22 juta euro dari Chelsea.
Menyusul berikutnya Tijjani Reijnders (19 juta dari AZ Alkmaar), Ruben Loftus-Cheek (16 juta/Chelsea), dan Noah Okafor (14 juta/RB Salzburg). Dua muka baru Milan lainnya, yakni Luka Romero (dari Lazio) dan Marco Sportiello (Atalanta) didatangkan secara gratis.
Nah, dari daftar di atas, begitu kentara bagaimana Milan begitu aktif di bursa transfer. Mengacu pada data di situs Transfermarkt, Milan berarti sudah mengeluarkan sekitar 90.5 juta euro untuk pemain-pemain baru mereka.
Menurut Forbes, pengeluaran tersebut merupakan biaya pembelian pemain baru terbesar Milan dalam satu bursa transfer sejak bursa transfer musim panas 2017. Kala itu, pos belanja pemain Milan mencapai lebih dari 200 juta euro lantaran baru mengalami pergantian pemilik klub dari Silvio Berlusconi ke Li Yonghong.
Jumlah 90,5 juta euro ini juga menempatkan Milan sebagai tim dengan pengeluaran terbanyak dibanding tim-tim pesaing mereka. Sebagai gambaran, biaya transfer 90,5 juta itu jauh di atas biaya transfer Juventus (77,6 juta euro), Napoli (45 juta euro), Lazio (23, 9 juta), dan Inter Milan (22,7 juta euro).
Bahkan, tim sekelas AS Roma yang dinahkodai Jose Mourinho, belum mengeluarkan uang sedikit pun. Mereka baru sekedar merekrut pemain-pemain gratisan seperti Evan Dicka (Eintracht Frankfurt), Houssem Aouar (Lyon), serta meminjam Rasmus Kristensen (Leeds United).
Nah, apa yang tengah dijalani Villarreal justru kebalikan dari Milan. Pasalnya, skuat The Yellow Submarine justru tercatat sebagai salah satu klub di Eropa dengan pemasukan terbesar dari penjualan pemain di bursa transfer musim panas ini.
Selain sukses melego Chukwueza, Villarreal juga sudah lebih dulu menjual beberapa pemain kunci mereka ke tim lain sepeti Samuel Jackson ke Chelsea (seharga 40 juta euro), Pau Torres ke Aston Villa (33 juta euro), dan Boulaye Dia ke Salernitana (12 juta euro). Jika dikalkulasi, uang masuk dari penjualan para pemain tersebut sudah mencapai sekitar 110 juta euro.
Cerdiknya lagi, manajemen Villarreal tetap bisa menutup lubang yang ditinggalkan bintang-bintang mereka tersebut dengan menghadirkan sejumlah pemain baru yang sebagian besar didatangkan dengan gratis (free-transfer).
Menurut Transfermarkt, hanya Alexander Sorloth (dibeli dari RB Leipzig seharga 10 juta euro) dan Ramon Terrats (2,5 juta euro dari Girona) yang menjadi pembelian Villarreal di bursa transfer sejauh ini.
Selain kedua nama tersebut, ada pula lima nama anyar lain yang direkrut secara gratis, yakni Santi Comensana (Rayo Vallecano), Ilias Akhomach (Barcelona B), Denis Suarez (Celta Vigo), Ben Brereton Diaz (Blakburn), dan Matteo Gabbia (Milan). Nama yang disebut terakhir berstatus sebagai pemain pinjaman.