Lini tengah menjadi sektor yang paling banyak mengalami perubahan di Liverpool selama transfer window berlangsung. Bukan sebuah kebetulan jika perombakan itu sudah dari jauh-jauh hari dibaca Juergen Klopp.
Menurut situs Transfermarkt, dari enam pemain skuat utama Liverpool musim lalu yang kini sudah hengkang, sebanyak lima di antaranya merupakan pemain tengah.
Mereka adalah Jordan Henderson (Al-Ettifaq), Naby Keita (Werder Bremen), James Milner (Brighton), Fabio Carvalho (RB Leipzig), dan Alex Oxlade Chamberlain (tanpa klub). Satu-satunya yang bukan pemain tengah adalah Roberto Firminho (Al-Ahli).
Kepastian hengkangnya Keita, Milner, dan Chamberlain, sudah bisa diterka sejak jauh-jauh hari lantaran tak ada tanda-tanda perpanjangan kontrak. Besar kemungkinan insting Klopp mulai bekerja kala itu. Kehilangan tiga pemain tengah sekaligus jelas bukan perkara remeh.
Chamberlain memang sudah jarang bermain. Khusus di ajang Premier League, ia hanya sembilan kali tampil musim lalu. Jumlah itu menurun jauh dibanding tiga musim sebelumnya di mana ia tampil sebanyak 30 kali (2019/20), 13 kali (2020/21), dan 17 kali (2021/22).
Meski begitu, peran Milner dan Keita masih lebih layak diperhitungkan dibanding Chamberlain. Kita mulai dari Milner. Usianya sudah menginjak 37 tahun. Akan tetapi, total 31 penampilannya musim lalu (khusus di ajang Premier League), merupakan yang terbanyak dalam lima musim terakhir. Kelebihan lainnya bisa diplot di beberapa posisi, mulai dari gelandang, bek sayap, hingga bek tengah.
Bagaimana dengan Keita? Mirip dengan Chamberlain, Keita juga minim tampil musim lalu, yakni hanya 9 kali. Hhal itu lebih disebabkan cedera panjang, yakni pada periode Agustus-Desember, dan periode Maret hingga akhir musim.
Keita padahal berhasil mencurahkan kontribusi terbaiknya untuk The Reds di musim sebelumnya (2021/22). Kala itu, ia mencatatkan jumlah penampilan terbanyak selama lima musim berseragam Merseyside Merah, yakni 40 kali tampil (di semua ajang). Kontribusi golnya juga menjadi yang terbanyak lewat perpaduan 4 gol dan 7 assist.
Klopp sadar betul akan pengaruh dari kepergian ketiga pemain tersebut. Itu pula mengapa ia juga sudah sejak jauh-jauh hari pamer ketertarikan kepada Alexis Mac Allister. Gelandang yang berperan mengantar Argentina juara Piala Dunia 2022 itu akhirnya menjadi pemain anyar pertama Liverpool di bursa transfer musim panas ini.
Menyusul kemudian bergabungnya Dominik Szoboszlai. Ia merupakan gelandang muda potensial (21 tahun) yang tampil keren sejak naik kelas ke skuat utama RB Leipzig di dua musim terakhir (2021/22 dan 2022/23).
Sebagai contoh, kombinasi jumlah gol dan assistnya sangat menjanjikan di kedua musim tersebut. Szoboszlai mencatatkan 6 gol dan 8 assist di musim 2021/22. Torehan persis serupa kembali ia buat musim lalu. Hanya saja, namanya semakin harum lantaran ia juga mampu mencuri perhatian di Liga Champions (8 kali tampil, 1 gol, 2 assist) dan DFB Pokal (6 kali tampil, 3 gol, 2 assist).
Harga beli Szoboszlai (70 juta euro) yang jauh lebih tinggi dari harga beli Mac Allister (42 juta euro) secara tidak langsung menunjukkan betapa besar potensi Szoboszlai.
Sampai sini, tiga gelandang hengkang dan dua gelandang datang. Lalu, munculah godaan fulus Arab Saudi. Selain Roberto Firminho (Al-Ahli), mereka juga membidik Jordan Henderson. Sang kapten akhirnya pergi untuk bernostalgia dengan Steven Gerrard (pelatih) di Al-Ettifaq.
Sebelumnya, Fabio Carvalho juga sudah dipinjamkan ke Leipzig. Sebagai gelandang muda debutan di musim lalu, ia berhasil menjalani musim dengan baik. Carvalho cukup banyak mendapat kesempatan tampil (21 kali) dan semua ajang dirasakannya, mulai dari Premier League, FA Cup, Carabao Cup, dan Liga Champions.
Berarti sudah lima gelandang yang hengkang dan baru dua yang bergabung, setidaknya hingga saat tulisan ini dibuat (Jumat, 28 Juli 2023). Tengah muncul pula isu yang menyebutkan bahwa gelandang senior lainnya, Fabinho, juga didekati tim Arab Saudi lainnya, Al Ittihad.
Stok lini tengah Liverpool bakal makin terkikis jika Fabinho menyusul ke Arab Saudi. Itu pula yang membuat Klopp belakangan ini makin intens mendekati Romero Lavia (eks Southampton). Media-media Inggris bahkan melaporkan bahwa proses negosiasi berjalan mulus dan kata sepakat tinggal menunggu hitungan hari.
Lavia merupakan pemain berkebangsaan Belgia yang merajut kariernya di akademi Manchester City. Ia masuk dalam kategori pemain berprospek cerah di Premier League. Usianya baru menginjak 19 tahun.
Bicara soal kepemimpinan tim, mencari kapten baru untuk menggantikan Henderson bukanlah hal pelik bagi Liverpool. Sudah ada beberapa calon yang figurnya tak kalah kuat semisal Virgil van Dijk hingga Trent Alexander Arnold.
Namun, menghadirkan gelandang sehijau Lavia jelas bukan jawaban dari perginya kematangan Henderson. Klopp masih butuh sosok lain demi mempertahankan kesolidan lini tengah Liverpool. Seorang pemain tengah yang sangat berkarakter seperti Henderson atau Gerrard.
Berdasarkan beragam fakta dan ulasan di atas, khususnya mengacu pada perombakan di lini tengah, bursa transfer jelas menjadi jalan keluarnya. Liverpool wajib menambah stok gelandang mereka. Biarkan insting Klopp terus bekerja, sambil berharap manajemen bergerak cepat merealisasikannya. Para Liverpudlian tinggal mengamini.