Melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) berkonsekuensi berat buat Juventus. Mereka dilarang tampil di Liga Europa Conference dan kena denda. Chelsea cuma didenda.
Juventus didenda 17,14 juta pound. Namun, I Bianconeri hanya harus membayar separuh jika catatan keuangan mereka untuk tiga tahun ke depan bisa memenuhi ketentuan.
UEFA memberikan hukuman berupa larangan untuk Juve bermain di antarklub Eropa. Larangan tersebut menjadi puncak sanksi buat klub kota Torino itu pada 2022/23.
Juventus mendapat pemangkasan 10 angka di Serie A untuk pelanggaran pada beberapa kesepakatan transfer. Pengurangan itu awalnya sebesar 15 poin pada Januari.
Pengadilan olahraga Italia menganulir keputusan awal itu pada April dan memerintahkan pemeriksaan ulang. Pemangkasan poin akhirnya diberlakukan lagi pada Juve sehingga si Putih Hitam gagal menempati empat besar di klasemen akhir.
Beberapa petinggi klub kunci, termasuk wakil presiden klub Pavel Nedved dan direktur olahraga, Fabio Paratici, juga dikenakan denda oleh PSSI-nya Italia, FIGC. Juventus kemudian merombak manajemen mereka.
Selain pemotongan 10 poin, penyelenggara liga juga mengenakan denda 718 ribu euro kepada Juventus. Denda itu untuk penyelesaian kasus pembayaran gaji para pemain.
Finis di peringkat ketujuh membuat Si Nyonya Besar masih bisa merasakan Liga Europa Conference. Hukuman dari UEFA menjadikan Juve absen di Eropa untuk pertama kali sejak 2011/12.
La Vecchia Signora memberikan respons terkait keputusan hukuman itu. Namun, isinya adalah bahwa mereka tidak berniat menggugat keputusan UEFA itu.
“Kami menyesali keputusan UEFA. Kami tidak membagikan pemahaman untuk pembelaan kami, dan kami tetap yakin terhadap keabsahan tindakan-tindakan kami dan validitas argumen-argumen kami. Namun, kami memutuskan untuk tidak mengajukan banding terhadap keputusan ini.
View this post on Instagram
“Mengajukan banding, yang mungkin mengarah ke tingkatan hukuman lain, dengan hasil dan waktunya yang tidak menentu, akan meningkatkan ketidakpastian terkait parsitipasi kami di Liga Champion 2024/25,” tutur presiden Juve, Gianluca Ferrero, seperti dikutip BBC.
Seturut pencoretan Juventus dari Liga Europa Conference, FIGC mesti memilih klub pengganti. Fiorentina, peringkat kedelapan musim lalu yang juga runner-up Liga Europa Conference musim silam, sangat mungkin mengisi tempat itu.
Selain kepada Juventus, UEFA juga mengenakan denda buat Chelsea untuk aksi melanggar aturan FFP. The Blues dianggap mengajukan laporan tidak lengkap mengenai keuangan mereka pada rentang 2012-2019.
Chelsea didenda 8,57 juta pound. Klub London Barat itu telah sepakat membayarnya.
Si Biru menghabiskan sekitar 600 juta pound untuk 19 pemain baru sejak akuisisi Todd Boehly pada Mei 2022. Akan tetapi, denda yang dikenakan itu terkait tujuh tahun kinerja Chelski di bawah kendali pemilik sebelumnya, Roman Abramovich.
“Menyusul penjualan klub pada Mei 2022, kepemilikan baru mendapati, dan secara proaktif melaporkannya kepada UEFA, tanda-tanda potensi pelaporan finansial yang tidak lengkap di bawah kepemilikan sebelumnya,” demikian pernyataan UEFA.
View this post on Instagram