Upaya pendekatan Bayern Munich kepada bomber Tottenham Hotspur, Harry Kane, memasuki tahap-tahap akhir. Menariknya, klub raksasa Jerman itu meminta Spurs agar memberikan jawabannya akhir pekan ini.
Menurut Daily Mail, Bayern secara resmi menyodorkan tawaran terakhir mereka sebesar 86 juta poundsterling, Sabtu (5/8). Disebut penawaran terakhir lantaran Bayern butuh kepastian cepat guna memantapkan skuat mereka untuk musim baru 2023/24. Mereka tak ingin persiapan terganggu hanya karena menunggu kepastian Kane.
Technical Director Bayern, Marco Neppe, merupakan figur penting dalam proses negosiasi ini. Neppe bahkan sudah pernah secara langsung menemui Kane dan keluarganya. Ia juga sudah menggelar pertemuan dengan pemilik Spurs, Daniel Levy, di London beberapa pekan lalu.
Selain besaran uang transfer sekitar 86 juta pound, Bayern juga sudah menyiapkan gaji besar untuk Kane, yakni 400.000 pound per pekan.
Jika seluruh tawaran itu diterima Spurs, Bayern meminta agar proses perpindahan sang striker dilakukan secepat mungkin. Apalagi, Kane merupakan target utama pelatih Bayern, Thomas Tuchel. Bahkan menurut media-media Jerman, Tuchel sudah berencana untuk langsung menurunkan Kane di laga final Piala Super Jerman konta RB Leipzig, Sabtu depan (12/8).
Kalau pun skenario itu tak terjadi dan proses negosiasi buntu, kubu The Bavarians disinyalir bakal terus mengejar Kane. Pasalnya, kontrak Kane di Spurs memasuki tahun terakhir di musim baru nanti.
Striker berusa 30 tahun itu dikabarkan enggan memperpanjang kontraknya Spurs. Dalam kondisi tersebut, Bayern bakal menjadi peminat serius pertama yang siap menampung Kane di masa pengujung kontraknya pada akhir musim depan.
Saga transfer Kane memang termasuk salah satu topik hangat selama periode bursa transfer musim panas ini. Striker legendaris Inggris yang juga sempat membela Spurs selama tiga musim (1989-1992), Gary Lineker, menjadi sosok teranyar yang ikut menyarankan Kane untuk pindah ke Bayern.
“Menurut saya, sudah seharusnya Kane meninggalkan Spurs. Ini merupakan momen yang tepat dan Bayern terus mendekatinya. Munich kota yang menawan dan Bayern merupakan salah satu klub terbaik di dunia,” ujar Lineker dilansir Daily Mail.
“Sepak bola itu tentang mengantar tim kita menjadi juara, bukan semata soal rekor pribadi. Hal itulah yang seharusnya menjadi prioritas Kane. Saya bahkan tak melihat peluang Spurs bisa finis di peringkat empat besar musim depan,” lanjut Lineker.
Lineker sengaja menuturkan soal rekor pribadi lantaran hal tersebut disinyalir menjadi salah satu pertimbangan Kane untuk tetap bertahan di Spurs. Tepatnya soal rekor gol terbanyak di Premier League.
Saat ini, rekor tersebut sebenarnya masih dipegang Alan Shearer lewat koleksi 260 gol. Kebetulan, Kane merupakan kandidat terkuat untuk melampaui rekor pendahulunya tersebut. Lewat koleksi 213 gol, Kane membayangi Shearer di peringkat kedua.
Jika dihitung dari musim di mana Kane mulai rutin dipasang sebagai pemain inti Spurs (2014/15), rata-rata gol Kane di tiap musim Premier League mencapai angka 20 gol lebih. Selama konstensi itu bertahan, bukan tidak mungkin Kane bakal mematahkan rekor Shearer dalam dua atau tiga musim mendatang. Namun, Kane diminta berpaling dari targetnya tersebut.
“Alan Shearer akan dengan senang hati mengantar Kane ke bandara karena ia tak ingin rekornya dipecahkan Kane. Lagi pula, Kane sudah menjadi pencetak gol terbanyak untuk Spurs dan timnas Inggris. ” canda Lineker.
“Tak ada yang menyanggah bahwa jika melepas Kane, Spurs bakal sangat kehilangan kemampuannya dalam mencetak gol, assist-assistnya, dan kualitas kepemimpinannya. Namun, berhubung Kane memasuki tahun terakhir masa kontraknya, lebih masuk akal jika Spurs berani melepas Kane di harga 80 juta tau 100 juta dibanding kehilangan sang bomber secara gratis (free-agent),” tutup Lineker.