Saling salip di tikungan merupakan pemandangan jamak dalam bursa transfer. Namun, jarang yang sesengit balapan antara Liverpool dan Chelsea belakangan ini seturut fokus kedua kubu memperkokoh lini tengah. Tim Biru berpotensi
Liverpool segera menyita perhatian ketika menyodorkan penawaran sebesar 111 juta pound untuk memboyong Moises Caicedo. Brighton, klub pemilik, tak punya alasan untuk menahan gelandang bertahan asal Ekuador itu.
Namun, prosesnya tidak semudah itu. Sang pemain tidak serta-merta menyetujui kepindahan dengan transfer yang akan menjadikannya pemain termahal di Inggris itu. Pasalnya, Caicedo lebih memilih Chelsea daripada Liverpool.
Sebelumnya, Chelsea telah mendekati Caicedo, tapi tidak menemui kesepakatan harga dengan Brighton. Gelandang berusia 21 tahun itu disebut kecewa berat dengan BHA karena sudah mendambakan bermain di Stamford Bridge.
Masuknya tawaran menghebohkan Liverpool awalnya diyakini mengubah pendirian Caicedo. Ternyata,
pemain kelahiran Santo Domingo itu mengaku tetap memilih klub London Barat yang kini ditukangi Mauricio Pochettino itu. Jurnalis Italia yang tenar dalam bursa transfer, Fabrizio Romano, bahkan mengungkapkan bahwa Caicedo sudah memberi tahu Liverpool soal preferensinya itu.
Chelsea tampak terpicu dengan pernyataan pilihan si pemain dan penawaran rival dengan aksi lanjutan. Klub milik Todd Boehly itu disebut akan mencoba menyamai nominal pinangan Liverpool. Talksport bahkan menyebut Chelsea mendorong Caicedo untuk menunda tes kesehatan di Liverpool.
Apa pun yang terjadi, dengan harga itu, Liverpool praktis mementahkan ucapan pelatih mereka, Jurgen Klopp, mengenai transfer pemain yang mencapai 100 juta. Saat mengomentari transfer Paul Pogba dari Juventus ke Man. United pada 2016, pelatih asal Jerman itu mengutarakan keengganannya melihat transfer tiga digit.
“Saat itu terjadi dalam sepak bola, saya sudah tidak melatih lagi. Karena sepak bola adalah soal bermain bersama. Saya ingin melakukannya secara berbda. Saya bahkan melakukannya secara berbeda jika bisa mengeluarkan uang sejumlah itu,” ucapnya saat itu.
Maka, saat proposal 111 juta dilesatkan Liverpool untuk Caicedo, ujaran itu segera mengemuka lagi. Klopp mengakui kekeliruannya tujuh tahun lalu.
“Segalanya berubah. Jelas saya tak menyukai perubahan itu. Namun, apakah saya sadar sudah salah? Ya. Jelas. Itulah yang terjadi. Saya takkan berbalik lagi. Pada akhirnya, kami, sebagai klub, hanya mesti mencoba memastikan kami mendapatkan, dengan sumber daya yang ada, tim terbaik yang mungkin kami dapatkan,” ucapnya dikutip This is Anfield.
Beberapa hari sebelum adu pendekatan gila-gilaan kepada Caicedo, The Reds dan The Blues juga terlibat gesekan. Romeo Lavia menjadi bahan perebutan kedua tim.
Liverpool terus mendekati Lavia sepanjang musim panas ini. Klub Merseyside itu telah melancarkan tiga penawaran yang ditolak Southampton, pemilik si gelandang defensif muda karena enggak mencapai banderol 50 juta pound.
Saat Reds tinggal lima juta pound lagi untuk menyamai harga yang diberikan Soton itu, Chelsea tiba-tiba masuk perburuan dengan proposal 48 juta. The Saints menolak, tapi kemudian menerima setelah Si Biru menaikkan penawaran yang bahkan disebut mencapai 55 juta untuk pemain berusia 19 tahun itu.
Jika benar Chelsea mendapatkan kedua pemain, Liverpool akan harus bekerja keras lagi sebelum jendela transfer tutup. Kepergian sejumlah gelandang, terutama Fabinho dan Jordan Henderson, mesti diatasi Reds.
Pada pekan pertama 2023/24, Chelsea akan menjamu Liverpool. Dengan latar belakang perang transfer ini, duel pada Minggu (13/8) sepertinya akan tergelar lebih sengit.