Mengacu dari data statistik musim lalu, Kane bukan hanya pencetak gol terbanyak Spurs, tapi juga pengoleksi jumlah penampilan dan menit bermain terbanyak.
Spurs menjalani era baru tanpa Harry Kane yang pindah ke Bayern Munich. Jelas tak mudah menemukan sosok penggantinya.
Kane merupakan jebolan asli akademi Spurs. Tanggal 25 Agustus 2011 merupakan hari debutnya bersama The Lilywhites dan sisanya menjadi sejarah.
Bomber berusia 30 tahun itu sudah merajut beragam rekor, terutama statusnya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Spurs.
Terlepas dari rekor tersebut, kontribusi besar Kane juga mudah terlihat hanya dengan berkaca dari data statistik musim lalu yang sekaligus menjadi musim terakhir sang bomber bersama skuat London Putih.
Ia bukan hanya tercatat sebagai pencetak gol terbanyak, tapi juga pengoleksi jumlah penampilan dan menit bermain terbanyak. Fakta itu bakal menjadi PR berat bagi seluruh jajaran pelatih dan manajemen Spurs dalam mencari pengganti sepadan.
Spurs melahirkan 80 gol di semua ajang musim lalu. Dari total 80 gol tersebut, 32 gol di antaranya diciptakan Kane. Kontribusi gol sang striker berarti mencapai sekitar 40% dari total keseluruhan gol.
Angka itu terbilang tinggi terutama jika membandingkan dengan kontribusi para pemain Spurs lainnya. Bagaimana tidak, Son Heung-min selaku pencetak gol terbanyak kedua Spurs musim lalu, hanya mengoleksi 14 gol, atau kurang dari setengah torehan Kane.
Kondisinya makin jomplang lagi jika mengacu pada catatan Rodrigo Bentancur selaku pengoleksi gol terbanyak ketiga yang cuma sampai di angka 6 gol atau hanya 1/5 dari koleksi Kane.
Masalah makin terasa pelik jika berkaca pada torehan Richarliso selaku pemain yang diharapkan bisa menambal kepergian Kane. Pasalnya, striker asal Brasil itu cuma mengoleksi tiga gol di semua ajang musim. Jumlah itu bahkan hanya 1/10 dari koleksi gol Kane.
*Jelas Butuh Striker Baru
Pelatih anyar Spurs, Ange Postecoglou, beruntung tim asuhannya masih bisa mencetak dua gol di laga pembuka musim (2-2 vs Brentford) meski tanpa Kane.
“Kami bisa menunjukkan daya juang yang luar biasa dan saya kira itu merupakan hal terpenting. Benar bahwa rasanya kekuatan kami sedang terganggu. Namun, saya tak perlu menekankan hal itu berulang kali kepada pemain. Mereka tahu apa yang harus dilakukan dan terbukti kami bisa mencetak dua gol,” ujar Postecoglou dilansir Sky Sports.
Hanya saja, fakta bahwa dua gol Spurs ke gawang Brentford tersebut lahir dari dua pemain belakang, Cristian Romero dan Emerson Royal, bisa menjadi penanda betapa minimnya peran lini serang.
Bagaimana dengan Richarlison dan Son selaku tumpuan utama? Keduanya gagal tampil impresif dan nirgol. Son bahkan sampai harus ditarik dan digantikan Ivan Perisic saat laga masih menyisakan 15 menit.
Di balik komentar positif Postecoglou terkait daya juang pemainnya meski tanpa Kane di laga versus Brentford, tetap banyak pandangan yang meyakini Spurs butuh mendatangkan striker baru sesegera mungkin.
“Dari perspektif bisnis, Spurs mendapat pemasukan besar dan kesepakatan transfer itu menguntungkan semua pihak. Kini, manajer harus lebih fokus mencari striker baru karena mereka benar-benar membutuhkan,” ujar gelandang legendaris Man. United yang kini menjadi salah satu pundit Sky Sports, Roy Keane.
“Spurs bakal menjalani musim yang tak mudah jika hanya dengan mengandalkan Richarlison. Saya paham bahwa Kane butuh trofi. Namun, timing-nya kurang tepat bagi Spurs,” timpal mantan bek Manchester City yang kini juga pundit Sky Sports, Micah Richards.