Manchester United akhirnya memutuskan untuk melepas Mason Greenwood. Tekanan publik dipercaya mendasari keputusan klub tersebut.
Keputusan memutus kontrak Greenwood hadir menyusul penyelidikan selama enam bulan. Kedua belah pihak sepakat untuk berpisah.
Hanya, keputusan berpisah itu disebut karena tekanan sangat besar dari sejumlah pihak. Pasalnya, United sempat menyebut kemungkinan memasukkan kembali penyerang berusia 21 tahun itu ke dalam skuad.
Salah satu selebritas yang bersuara keras adalah Rachel Riley. Salah satu pembawa acara Countdown ini menyatakan tidak akan mendukung United kalau Greenwood dicantumkan kembali sebagai pemain mereka.
Kepolisian Greater Manchester mendakwa Greenwood telah berupaya melakukan rudapaksa dan kekerasan pada Oktober 2022. Kasus mencuat seturut tayangan secara daring yang beredar luas.
Dakwaan ditarik pada Februari. Kejaksaan menyatakan bahwa prospek penghukuman tidak lagi realistis seturut saksi-saksi kunci memilih tidak lagi membantu penyelidikan. Greenwood juga menyangkal semua tuduhan.
Pemeriksaan internal klub yang dikepalai CEO klub, Richard Arnold, juga mendapati bahwa Greenwood tidak melakukan segala hal yang dituduhkan kepadanya. Akan tetapi, mereka memutuskan menunjukkan pintu keluar dari klub bagi si pemain.
“Berdasarkan bukti-bukti yang ada, kami berkesimpulan bahwa materi yang ditayangkan secara daring tidak memberikan gambaran utuh dan bahwa Mason tidak melakukan tindakan yang sebelumnya dituduhkan kepadanya. Namun, seperti yang dikatakan Mason hari ini, ia telah melakukan kesalahan dan siap bertanggung jawab.
Semua yang terlibat, termasuk Mason, memahami keseulitan bila ia meneruskan kariernya di Manchester United. Maka, diputuskan demi kepentingan bersama bahwa yang terbaik adalah ia meninggalkan Old Trafford. Kami sekarang akan bekerja sama dengan Mason untuk mencapai kesepakatan,” demikian pernyataan dari United seperti dikutip The Guardian.
Greenwood merupakan produk binaan akademi United. Ia tidak bermain sejak 22 Januari 2022. Ia ditahan pada akhir bulan pertama tersebut. Selama proses hukum, Greenwood tidak berlatih dengan tim pertama United walau tetap menerima gaji penuh.
“Saya ingin memulai dengan bilang bahwa saya memahami bahwa orang akan menghakimi saya untuk apa yang telah mereka saksikan dan dengar di media sosial, dan saya tahu orang akan memikirkan yang terburuk. Saya dibesarkan untuk mengetahui bahwa kekerasan atau pelecehan dalam setiap hubungan adalah salah. Saya tak melakukan hal-hal yang dituduhkan kepada saya, dan pada Februari saya dibebaskan dari segala tuduhan.
View this post on Instagram
Akan tetapi, saya menerima seluruhnya telah melakukan kesalahan dalam hubungan saya, dan saya mengambil sebagian tanggung jawab untuk situasi yang berujung kepada tayangan di medsos. Saya belajar untuk memahami tanggung jawab saya untuk memberi contoh baik sebagai seorang pesepak bola profesional, dan saya berfokus kepada tanggung jawab besar menjadi seorang ayah sekaligus pasangan yang baik.
Keputusan hari ini merupakan bagian dari proses kolaboratif antara Manchester United, keluarga saya dan saya sendiri. Keputusan terbaik bagi kami semua adalah agar saya melanjutkan karier saya di luar Old Trafford, di mana keberadaan saya tidak akan menjadi gangguan bagi klub. Saya berterima kasih kepada klub untuk dukungan sejak saya bergabung saat berumur tujuh tahun. Selalu ada bagian dalam diri saya yang United.
Saya sangat bersyukur untuk keluarga dan semua yang menyayangi saya untuk dukungan mereka, dan kini saatnya membayar kepercayaan orang-orang di sekitar saya tersebut. Saya berniat menjadi seorang pemain yang lebih baik, tapi yang lebih penting adalah menjadi ayah yang baik, manusia yang lebih baik, dan untuk menggunakan bakat saya dalam cara yang positif di dalam dan luar lapangan,” demikian pernyataan Greenwood di akun medsosnya.
Kontrak besar Greenwood di Manchester Merah sebenarnya masih tersisa dua tahun. Menyusul penghentian hubungan kerja secara mutual ini, United disebut akan membantu Greenwood mencari klub baru.