Pertemuan antara Newcastle dan Liverpool kerap menyajikan duel menarik. Laga di St. James’ Park pada Minggu (27/8) semakin menarik karena peningkatan kekuatan tuan rumah.
Musim silam, Newcastle menyeruak sebagai tim empat besar. Liverpool terlempar dari zona Liga Champion. Latar dari musim lalu tersebut membuat benturan pada Ahad nanti dinanti pada pekan ketiga ini.
Salah satu faktor penting lonjakan ketangguhan The Magpies pada musim silam adalah rumah. Eddy Howe terbilang mampu menjadikan St. James’ Park sebagai benteng yang sulit ditembus tamu.
Menariknya, Liverpool adalah satu-satunya kubu yang memberikan dua kekalahan pada musim silam. Jamuan pada Ahad nanti akan menjadi kesempatan Newcastle untuk menunjukkan kemapanan mereka di kandang sekaligus kepantasan menjadi tim unggulan seperti yang terlihat musim lalu hingga bisa finis di atas Liverpool.
Kans Newcastle memutus deret kemenangan Liverpool atas mereka tampak terbuka. The Reds belum sesolid beberapa musim lalu. Walau belunm pernah kalah di dua pekan awal, Virgil van Dijk cs. masih memiliki beberapa catatan.
Wacana yang melanda Liverpool sejak awal musim adalah krisis lini tengah sepeninggal Jordan Henderson dan Fabinho ke Arab Saudi. Cedera Thiago Alcantara dan Curtis Jones ikut memerosotkan kekuatan lini tengah mereka sat ini.
Namun, Si Merah tampak bisa mulai mengatasi krisis tersebut. Penguatan terakhir dalam Wataru Endo tampak menjanjikan. Yang juga melegakan Reds adalah dianulirnya kartu merah Alexis Mac Allister saat melawan Bournemouth minggu lalu.
Daya dobrak Merseyside Merah juga bisa terjamin dengan kepastian tampilnya Trent Alexander-Arnold setelah sempat diragukan karena cedera.
Saat lini tengah mulai memapan, masalah Reds pindah ke pertahanan. Ibrahima Konate diragukan turun karena cedera.
Lubang di lini belakang ini bisa menjadi makanan empuk buat Newcastle. Kecenderungan ofensif di rumahnya seperti yang terlihat saat memukul Aston Villa dengan 5-1 di pekan pembuka patut dicermati kubu tamu. Pasalnya, Liverpool belum memperlihatkan kemantapan dalam bertahan bahkan saat menang 3-2 atas Bournemouth akhir minggu lalu.
View this post on Instagram
Tuan rumah berpotensi besar memanfaatkan kelemahan Reds. Saat berlaga di kandang, Newcastle kini mengandalkan determinasi tinggi para pemainnya termasuk anak baru seperti Sandro Tonali. Permainan yang mengedepankan tempo cepat dari Magpies bisa merepotkan tim mana pun, termasuk Liverpool yang juga mengandalkan lari.
Hanya, Toon Army mendapatkan pekerjaan rumah berat di samping melampaui performa kurang meyakinkan kala ditekuk Manchester City pekan silam. Mereka mesti mengatasi beberapa hal untuk bisa mengalahkan Liverpool.
Si Merah memiliki rekor yang bagus jika menghadapi Newcastle. Reds menang 33 kali atas The Magpies sepanjang sejarah Premmier League, sebuah lebih sedikit dari yang dicatatkan Arsenal.
Magpies tidak pernah menang di 13 laga liga terakhir kontra Liverpool. Empat pertandingan terakhir berakhir dengan kekalahan klub Tyneside itu. Kemenangan terakhir Newcastle terjadi pada Desember 2015, yakni 2-0 di kandang.
Ganjalan besar khusus dirasakan Newcastle pada sisi pelatih. Jurgen Klppp merupakan momok masif buat Howe. Bos Liverpool itu membawa timnya 11 kali menang kala meladeni skuad besutan Howe, terbanyak yang dicatat pelatih asal Jerman itu atas pelatih-pelatih lain. Tak mustahil deret 11 kemenangan beruntun itu akan berlanjut.
Namun, Howe boleh jadi telah belajar banyak sejak menangani Toon Army terutama dari musim lalu dan semakin terpacu untuk meningkatkan kemampuan kompetitif klub itu. Angin telah berubah mendukung langkah Newcastle.
“Saya rasa kami mesti bersaing keras. Saya rasa kami harus menunjukkan segenap kemampuan kami untuk bisa menang, tidak terbatas saat melawan klub-klub top termasuk Liverpool,” ucap Howe dikutip The Northern Echo.
Apa pun hasilnya, banyak gol bisa diharapkan dari laga ini. Dalam Premier League, duel kedua kubu menghasilkan rata-rata 3,05 gol per laga.
Siapa yang menang? Boleh jadi ini saatnya Newcastle mematahkan catatan lesu mereka dari Liverpool.