Yang teranyar, tim nasional Jerman takluk 1-4 kala menjamu Jepang di laga uji coba, Minggu (10/9). Kekalahan itu sekaligus menjadi kekalahan beruntun Jerman dari Jepang di dua pertemuan terakhir.
Stadion Volkswagen Arena di Wolfsburg dipadati seminar 24.980 penonton akhir pekan lalu. Sebagian besar dari mereka merupakan fan tuan rumah yang merindukan Jerman kembali ke jalur kemenangan.
Baru sekitar 11 menit laga berjalan, harapan itu mulai menjauh dari kenyataan. Jepang unggul lebih dulu lewat gol Junya Ito.
Jerman menyamakan kedudukan berkat gol Leroy Sane di menit 19’. Namun, tiga menit berselang, tim tamu kembali unggul lewat gol Ueda Ayase (menit 22’).
Setelah gol tersebut, Jerman justru makin tertinggal alih-alih membalikkan keadaan. Setelah skor 1-2 di masa turun minum, mereka akhirnya kalah telak 1-4.
Skuat Samurai berhasil menambah dua gol di menit-menit akhir lewat aksi Takuma Asano (menit 90’) dan Ao Tanaka (menit 90+2). Keduanya merupakan pemain pengganti dan berkarier di Jerman. Asano merupakan pemain Bochum (Bundesliga) dan Tanaka berseragam Dusseldorf (Bundesliga 2).
Data statistik menunjukkan bahwa Der Panzer hanya mampu meraih empat kemenangan dalam 17 laga terakhir. Kekalahan dari Jepang bahkan memperpanjang rekor tak pernah menang Jerman di lima pertandingan terkini.
Sebagai gambaran, Kai Havertz dkk. sudah melalui enam laga di sepanjang tahun 2023. Hanya di laga perdana mereka di tahun ini yang berujung kemenangan, yakni kala menalukkan Peru 2-0 di laga uji coba Maret silam.
Barulah setelah itu, Jerman berturut-turut gagal menang dari Belgia (kalah 2-3), Ukraina (imbang 3-3), Polandia (kalah 0-1), Colombia (kalah 0-2), dan terakhir Jepang (1-4).
Hanya saat takluk dari Polandia mereka bermain tandang. Sisanya, hasil-hasil buruk itu justru lahir di negeri sendiri. Mudah dimengerti jika akhirnya semakin banyak publik Jerman yang meminta Hansi Fliks selaku pelatih kepala untuk mundur.
Pil pahit akhirnya harus ditelan sang pelatih. Minggu malam (10/9) waktu Indonesia, Fliks akhirnya resmi dipecat.
“Jajaran komite telah sepakat bahwa timnas butuh dorongan baru setelah hasil mengecewakan belakangan ini. Kita memerlukan optimisme dan kepercayaan diri terhadap negara kita,” ujar Presiden Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), Bernd Neuendorf.
“Bagi saya pribadi, ini adalah salah satu keputusan tersulit sepanjang saya menjabat. Itu karena saya mengapresiasi Hansi Flick dan asisten pelatihnya sebagai pakar sepak bola. Namun kesuksesan dalam olah raga adalah prioritas utama DFB. Jadi keputusan itu tidak bisa dihindari,” sambung Neuendorf.
Secara keseluruhan, Flick sudah melewati 25 laga sebagai pelatih Jerman. Sebanyak enam laga di antaranya berujung dengan kakalahan, termasuk tiga kekalahan beruntun teranyar.
Untuk perbandingan, Flick hanya kalah tujuh kali dari total 86 laga yang dilewatinya saat masih menjabat sebagai pelatih Bayern Munich.
*Bekas Luka dari Piala Dunia
Yang makin menyebalkan lagi, Jepang juga merupakan salah satu penjegal langkah Jerman di Piala Dunia 2022 silam. Keduanya bersua di laga pembuka Grup E.
Kala itu, keunggulan 1-0 berkat gol penalti Ilkay Gündoğan di menit 33’, justru berakhir dengan kekalahan 1-2 lantaran Jepang membalas lewat gol Ritsu Doan (75’) dan Asano (83’). Sama seperti Asano, Doan juga berkarier di Bundesliga bersama Freiburg.
Di laga kedua fase grup, Jerman ditahan imbang 1-1 oleh Spanyol. Lalu, kemenangan 4-2 atas Kosta Rika di laga terakhir, tetap gagal meloloskan mereka dari fase grup karena kalah agregat gol dari Spanyol.
Kegagalan lolos dari fase grup tersebut bak mengulang kegagalan serupa di Piala Dunia 2018. Di situlah awalnya mulai muncul protes-protes yang meminta Fliks mundur dari jabatannya.
Situs olah raga terkemuka di Jerman, BILD, termasuk salah satu yang langsung mengeluarkan kecaman terhadap Flicks usai Jerman talkluk 1-4 dari Jepang
“Hanya empat kali menang dalam 17 laga dan kegagalan lolos fase grup yang sangat memalukan di Qatar – Hansi Flick merupakan pelatih terburuk sepanjang sejarah,” tulis BILD.
Dalam ulasannya, BILD juga menuliskan bahwa Flick dan pasukannya masih termasuk beruntung karena Jerman berstatus rumah Piala Eropa 2024 sehingga tak perlu ikut babak kualifikasi.
Direktur timnas Jerman yang juga mantan bintang tim Panser di era 90-an, Rudi Voller, termasuk sosok yang juga lantang mengecam kekalahan dari Jepang.
“Kita semua masih syok. Kekalahan 1-4 sungguh merupakan sebuah aib. Kami harus meratapi dan intropeksi. Benar-benar memalukan,” ujar Voeller kepada Sport1.
Yang tak kalah mengejutkan kabar pemecatan Flick justru lahir hanya satu menit setelah publik Jerman bereuforia lantaran timnas basket mereka sukses menjuarai Piala Dunia Basket 2023 usai menaklukkan Serbia 83-77 di Manila. Apalagi, gelar juara tersebut merupakan gelar perdana di sepanjang sejarah basket Jerman.
Point Guard Jerman yang berkarier di NBA bersama Toronto Raptors, Dennis Schroder, menjadi bintang kemenangan usai mencetak poin tertinggi (28 poin) di laga puncak. Menyusul kemudian Franz Wagner yang menyumbang 19 poin.
===
Rangkaian Hasil-Hasil Timnas Jerman di 2023 – (1 menang, 1 imbang, dan 4 kalah)
Jerman 2-0 Peru – (26 Maret) : Menang
Jerman 2-4 Belgia – (29 Maret) : Kalah
Jerman 3-3 Ukraina – (12 Juni) : Imbang
Polandia 1-0 Jerman – (17 Juni) : Kalah
Jerman 0-2 Kolombia – (21 Juni) : Kalah
Jerman 1-4 Jepang – (10 September) : Kalah