Kemenangan telak 5-1 Inter atas AC Milan, Sabtu (16/9) makin bertambah spesial karena menghadirkan beragam catatan serba pertama yang terbilang istimewa.
Sebelum laga digelar, Derby Della Madonnina kali ini sudah terasa lebih spesial dibanding sebelum-sebelumnya. Pasalnya, untuk pertama kalinya dalam sejarah kedua tim asal kota Milan ini bertemu dengan status sebagai tim peringkat satu (Inter) dan kedua (Milan) di papan klasemen sementara.
Mengacu pada data statistik terkait rekor pertemuan kedua tim sepanjang sejarah, kemenangan 5-1 Inter ini bakal jadi memori indah.
Yang pertama, ini merupakan yang kali pertama dalam 49 tahun terakhir di mana skuat Nerazzurri berhasil menjebol gawang Milan sebanyak lima kali dalam satu laga.
Terakhir kali Inter bisa mencetak jumlah dengan gol serupa kontra Milan adalah kala mereka menang dengan skor identik (5-1) pada 24 Maret 1974 di ajang Serie A.
Yang tak kalah istimewanya lagi, kemenangan ini juga menjadi kemenangan beruntun kelima Inter atas rival sekotanya tersebut dalam lima pertemuan terakhir.
Menurut Opta, ini merupakan pertama kalinya Inter bisa merangkai lima kemenangan beruntun atas Milan sepanjang sejarah pertemuan mereka.
Berkaca dari catatan impresif itu, tak salah rasanya jika menganggap skuat Milan Merah bukan lagi lawan yang sepadan bagi skudt Milan Biru.
Mundur ke 10 pertemuan terakhir, Milan bahkan cuma bisa mencuri dua kemenangan dari sang rival dengan kemenangan terakhir mereka lahir pekan kelima Serie A 2022/23.
Kala itu, Milan cuma menang tipis 3-2 berkat dua gol Rafael Leao dan satu gol Olivier Giroud, sementara dua gol Inter dicetak Marcelo Brozovic dan Edin Dzeko.
*Jasa Mkhitaryan dan Gol Perdana Frattesi
Gelandang Inter, Henrikh Mkhitaryan, layak disematkan sebagai bintang laga lantaran sukses mengemas dua gol dan satu assist.
Gelandang kawakan asal Armenia yang sudah berusia 34 tahun itu membuka gol kemenangan Inter saat laga baru berjalan lima menit.
Striker anyar Inter, Marcus Thuram, lantas memperbesar keunggulan menjadi 2-0 berkat gol yang dicetaknya di menit 38’.
Milan sempat memperkecil ketertinggalan lewat gol Rafael Leao (57’). Namun, saat pasukan Rossoneri makin bernafsu untuk menyamakan kedudukan, Mkhitaryan sukses meredakan hasrat tersebut lewat gol keduanya. Gol itu sekaligus mengembalikan keunggulan dua gol Inter (3-1).
Asa Milan semakin menguap ketika diganjar penalti dan hadiah tersebut berhasil dimaksimalkan mantan pemain mereka, Hakan Calhannoglu, lewat eksekusi sempurna di menit 79’.
Terakhir, Mkhitaryan kembali berperan sebagai penyuplai assist dalam gol penutup kemenangan Inter yang dicetak Davide Frattesi.
Nama yang disebut terakhir ini juga tengah melambung dalam sepekan terakhir. Pasalnya selain turut masuk scoresheet di laga kontra Milan, Frattesi juga tampil gemilang bersama tim nasional Italia di laga lanjutan Kualifikasi Piala Eropa 2024 kontra Ukraina tengah pekan silam.
Di laga kontra Ukraina tersebut, Italia menang 2-1 dan kedua gol Azzurri itu diboyong olles Frattesi.