Bayern Munchen memulai kiprah di Grup A Liga Champion dengan tiga angka saat menjamu Manchester United pada Rabu (20/9). Kemenangan itu tipis saja, tapi meneruskan kegamangan lawan musim ini.
Munchen menguasai babak pertama duel di Allianz Arena. Buah dominasi muncul pada menit ke-28. Eks pemain Man. City, Leroy Sane, membuka skor setelah menerima sodoran striker anyar, Harry Kane.
Dalam gol ini, Andre Onana, menjadi sorotan. Bola tembakan menyusur tanah yang dibuat Sane lolos dari sergapan kiper baru United itu. Musim lalu, kiper Kamerun itu tampil tangguh bersama Inter dengan catatan clean sheet di tujuh laga Liga Champion.
Jebolan Premier League lainnya di Bayern, Serge Gnabry, melanjutkan lesatan di sisi kanan pertahanan United dan assist yang dibuat pemain Jerman berdarah Inggris, Jamal Musiala. Gnabry, eks Arsenal, kembali memaksa Onana memungut bola dari gawangnya dengan penempatan ke tiang jauh.
United menaikkan tekanan di paruh kedua. Hasilnya, mereka dapat mempersempit jarak melalui Rasmus Hojlund empat menit setelah jeda. Dari operan Marcus Rashford, striker asal Denmark itu melepaskan tembakan ke sudut kiri gawang Sven Ulreich. Gol ini merupakan gol perdana penyerang yang diboyong dari Atalanta dengan transfer 64 juta pound untuk Red Devils.
Hojlund disebut sebagai sasaran kesekian United pada bursa transfer musim panas lalu. Kane disebut pula sebagai salah satu bidikan utama Iblis Merah, tapi akhirnya memilih pindah ke Bayern setelah lama membela Tottenham.
Kane memperlebar lagi keunggulan tim barunya melalui titik putih. Melalui VAR, wasit Glenn Nyberg memastikan handball Christian Eriksen menyusul sundulan Dayot Upamecano.
Menjelang akhir pertandingan, fan Munchen mungkin ketar-ketir juga melihat Casemiro mencetak dua gol buat United. Sejarah mencatat Iblis Merah bisa memberikan kepahitan saat duel kedua kubu memasuki bagian akhir laga.
Casemiro memperkecil ketertinggalan timnya menjadi 2-3 pada menit ke-88 setelah berhasil menceploskan bola kendati sudah terjatuh. Eks gelandang defensif Madrid itu menyundul masuk umpan tendangan bebas Bruno Fernandes saat injury time memasuki menit kelima. Namun, gol itu menjadi yang terakhir di laga ini dan kembali hanya bisa memperkecil ketertinggalan United.
Mathys Tel, masuk pada menit ke-87 menggantikan Sane, mengukir gol keempat Bayern tiga menit sebelum gol kedua Casemiro. Menyambut assist cungkilan Joshua Kimmich dengan kendali apik, penyerang berusia 18 tahun itu menggeber bola ke atas dalam gawang United tanpa bisa ditahan Onana. Gol ini merupakan gol pertama pemain asal Prancis itu di Liga Champion.
Dengan hasil 4-3 ini, Bayern melanjutkan deret kemenangan di laga pembuka menjadi 20 musim beruntun. Khusus di kandang, mereka tak pernah kalah di sana sejak 2013.
Munchen berlaga tanpa didampingi Thomas Tuchel di tepi lapangan. Eks bos Chelsea itu mesti menjalani hukuman setelah kartu merahnya saat Bayern disingkirkan Man. City musim lalu. Posisinya diisi pelatih tim pertama, Zsolt Low.
Kekalahan ini menjadi kelanjutan start buruk Red Devils musim ini. Akhir pekan lalu, United menelan kekalahan kedua di liga di tangan Brighton.
Onana meminta kesempatan berbicara setelah pertandingan. Mantan kiper Ajax ini mengajukan diri sebagai biang kerok kekalahan United.
“Ini tanggung jawab saya. Gara-gara saya kami gagal menang, dan saya harus belajar dari sana. Saya ingin membuktikan banyak hal. Sejujurnya, start saya di Man. United tidak bagus. Sayalah yang telah mengecewakan tim,” ucap Onana seperti dikutip TNT Sports.
“Bagus ia tampil untuk berbicara, tapi ini soal tim. Kesalahan terjadi, tapi kami mesti bangkit sebagai sebuah tim. Kami mesti yakin sebagai sebuah tim bahwa kami dapat selalu bangkit. Petang ini kami menunjukkannya. Mencetak tiga gol di Bayern, kami semestinya meraih poin,” ucap Ten Hag mencoba mencari hal positif dari laga ini seperti dikutip BBC.
“Pada akhirnya, kami pantas menang. Setiap kemenangan di Liga Champion terasa penting bagi kepercayaan diri dan perkembangan kami. Namun, masih banyak yang perlu dibenahi. Kami tampak santai di awal laga. Dua gol pertama membantu kami menemukan alur dan menaikkan kepercayaan diri.
“Agak kontradiktif sebenarnya. Saya pikir kami tampil lebih baik di babak kedua daripada pertama, tapi kami kalah di babak kedua dan unggul di babak pertama. Setelah kebobolan, kami bereaksi dengan sangat baik,” ucap Tuchel di situs klub.
Di laga lainnya di Grup A beberapa jam sebelum duel di Munich, Galatasaray bangkit dari ketertinggalan dua gol saat menjamu FC Kobenhavn. Jawara Turki itu mencetak dua gol dalam dua menit sampai menit ke-88. Gelandang serang asal Brasil, Tete, menyelamatkan Gala dari kekalahan. Ia memberikan assist untuk gol pertama yang dibuat Sacha Boey dan kemudian menggoreskan gol kedua dari assist eks pemain United, Wilfried Zaha.
Skor 2-2 membawa kedua tim berada di atas United di klasemen. Pada 4 Oktober, Kobenhavn akan menjamu Bayern dan Galatasaray melawat ke United.