Awal pekan ini, Victor Osimhen menjadi bahan perbincangan publik akibat sikapnya yang tak mau diganti. Ia seharusnya tak perlu panik karena ketajamannya masih selaras dengan musim lalu.
Laga Bologna meniamu Napoli, Senin (25/9) memasuki menit 86’ kala pelatih Napoli, Rudi Garcia, bersiap melakukan pergantian pemain. Skor saat itu masih 0-0.
Garcia menarik keluar bomber utama mereka, Victor Osimhen, untuk digantikan dengan Giovanni Simeone. Yang terjadi beberapa saat kemudian justru cukup mengejutkan.
Osimhen, top skor Napoli musim lalu, merasa kurang puas dengan keputusan sang pelatih. Sambil sedikit mengumpat, gestur jari Osimhen mengindikasikan bahwa Napoli harusnya tampil dengan dua striker alih-alih menariknya keluar dan memasukkan Simeone. Momen tersebut sempat terekam kamera dan akhirnya menjadi perbincangan.
Selaku juara bertahan, Napoli memang tengah membutuhkan poin. Sebelum bertandang ke Bologna, mereka cuma meraih tujuh poin dari empat laga. Rinciannya berupa dua kemenangan, sekali imbang, dan sekali kalah.
Peluang untuk mencuri tiga poin dari Bologna sebenarnya sempat hadir kala I Partenopei mendapat hadiah penalti di menit 72’. Akan tetapi, Osimhen selaku eksekutor justru gagal menunaikan tugasnya.
Itu pula mengapa bomber asal Nigeria itu seakan tak puas ketika ditarik keluar. Bahkan, saat memasuki bangku cadangan, kekesalan Osimhen belum reda. Ia terlihat membuang jaket tim.
Dalam sesi jumpa pers usai laga, Garcia menuturkan bahwa dirinya memahami kekesalan Osimhen sebagai hasrat besar sang striker demi menghadirkan kemenangan. Hanya saja, ia tetap menyayangkan adu argumentasi di pinggir lapangan antara mereka.
Menurut sumber Calciomercato, Osimhen sudah menyadari reaksi berlebihannya tersebut dan langsung meminta maaf kepada pelatih serta rekan setim di ruang ganti.
Bahkan pada sesi latihan keesokan harinya, Garcia juga sudah membuka kesempatan lebar-lebar bagi semua pemain, termasuk Osimhen, untuk saling berdiskusi dan mengevaluasi performa buruk tim belakangan ini.
Kegusaran Osimhen masih bisa ditolerir, terutama jika mengacu pada performa individualnya. Sejauh ini, ia masih merupakan pencetak gol terbanyak Napoli dengan koleksi tiga gol. Menyusul berikutnya Matteo Politano (2 gol), Giovanni Di Lorenzo (2), Piotr Zielinski (1), dan Giacomo Raspadori (1).
Sekalipun raihan poin Napoli saat ini agak tersendat, produktivitas Osimhen sebenarnya tak mengalami penurunan atau masalah berarti, terutama jika dibandingkan dengan musim lalu.
Pasalnya, dalam rentang serupa di musim lalu (hingga pekan kelima), Osimhen justru baru mencatatkan dua gol atau satu gol lebih sedikit dibanding yang sudah diukirnya musim ini.
Ketajaman Osimhen musim lalu justru mulai meroket di pekan 10 hingga pekan 24, di mana dalam rentang 25 pekan tersebut, Osimhen berhasil mencetak 17 gol dan tiga assist.