Grafik bagus Inter Milan di awal musim ini akhirnya tercoreng. Mereka menelan kekalahan perdana setelah takluk 1-2 kala menjamu Sassuolo, Kamis (28/9). Sang penakluk adalah Domenico Berardi.
Awalnya, tak ada tanda-tanda Inter bakal kalah dari Sassuolo, setidaknya di 45 menit awal. Pasalnya, Nerazzurri sudah meraih keunggulan 1-0 sebelum turun minum.
Skuat asuhan Simeone Inzaghi itu mendominasi jalannya laga di babak pertama lewat keunggulan persentase penguasaan bola 66% berbanding 34%. Selain itu, jumlah serangan Inter (67) juga hampir dua kali lipat lebih banyak dibanding Sassuolo (37).
Gol Inter dicetak Denzel Dumfries. Menurut Opta, gol tersebut mengantarkan pemain asal Belanda itu sebagai satu-satunya bek di lima liga top Eropa yang sudah berhasil mengemas lebih dari satu gol dan satu assist (2 gol dan 2 assist).
Petaka bagi Inter hadir di babak kedua dan sumbernya ialah Domenico Berardi. Tanda-tandanya sudah terlihat saat babak kedua baru berjalan lima menit.
Umpan silang Berardi tampak akurat dan mengancam jantung pertahanan Inter. Dalam keadaan tak terkawal, bek Sassuolo asal Kroatia, Martin Erlic, menyia-nyiakan umpan tersebut. Alih-alih tinggal meneruskan bola ke dalam gawang, sundulan Erlic malah melenceng.
Barulah sekitar empat menit kemudian, umpan akurat Berardi benar-benar menjadi assist. Sodorannya ke kotak penalti Inter berhasil dioptimalkan menjadi gol oleh Nedim Bajrami (menit 54’).
Seakan tak puas dengan sekedar penjadi tukang assist, Berardi akhirnya mencatatkan namanya ke dalam scoresheet lewat tendangan keras dan melengkung dari luar kotak penalti di menit 63′.
Gol tersebut sårat makna. Selain menghadirkan kemenangan 2-1 bagi Sassuolo, gol itu juga menegaskan peran Berardi sebagai salah satu mimpi buruk Inter.
Pasalnya, gol tersebut merupakan gol ke delapannya ke gawang Milan Biru. Menurut Opta, koleksi delapan gol tersebut bahkan menjadi jumlah gol terbanyak yang pernah dibuat seorang pemain lawan ke gawang Inter.
Sepanjang kariernya, Berardi sudah 16 kali tampil melawan Inter. Jadi, jika dirata-rata, bintang Azzurri berusia 29 tahun itu berarti mencatatkan rata-rata satu gol tiap dua kali bersua Inter.
Yang lebih mengesankannya lagi, AC Milan selaku rival sekota Inter, juga merupakan santapan empuk bagi Berardi.
Pasalnya, ia sudah 11 kali menjebol Milan Merah dari 18 penampilan. Koleksi 11 gol itu termasuk empat gol yang ia borong kala Sassuolo menang telak 4-3 pada Januari 2014, serta hattrick-nya kala menang 3-2 di Mei 2015.
Jika ditotal, Berardi berarti sudah mengoleksi 19 gol atas dua tim asal Milan. Dari total 19 gol tersebut, tujuh di antaranya ia buat di Giuseppe Meazza dan salah satunya di laga tadı malam. Fan Inter pulang dengan mimpi buruk.
Dalam sesi jumpa pers usai laga, Inzaghi selaku pelatih Inter, memuji kualitas Berardi. Ia bahkan mengakui para pemainnya kehilangan fokus begitu Berardi sukses membalikkan kedudukan menjadi 2-1.
“Kita semua tahu Berardi, ia pemain bertalenta luar biasa dan golnya tadi sungguh mengagumkan. Anda pasti jarang melihat gol seperti itu. Harusnya, kami tak kehilangan ketajaman setelah gol tersebut. Namun, faktanya, kami justru tak lagi bisa mengkreasi peluang sebanyak sebelum gol itu lahir,” ujar inzaghi dilansir Football Italia.