Kekalahan Liverpool dari Tottenham di London Utara pada Sabtu (30/9) menyisakan banyak cerita. The Reds mesti melalui beberapa insiden berat, termasuk sebuah gol yang dianulir VAR secara kontroversial,dua kartu merah, dan gol bunuh diri di pengujung laga.
Pertarungan dua tim yang belum terkalahkan, setelah Manchester City tumbang, berlangsung ketat. Angin mulai berubah ketika wasit, dengan bantuan VAR, memberikan kartu merah untuk Curtis Jones menyusul perebutan bola dengan Yves Bissouma pada menit ke-26.
Walau bermain dengan 10 orang, Liverpool bisa mencetak gol. Luis Diaz melesat dan memasukkan bola sodoran Mohamed Salah. Namun, gol itu dianulir karena Diaz dianggap off-side. Setelah memeriksa sekilas, VAR memastikan off-side tersebut. Insiden ini mendapat sorotan khusus saat jeda dan terutama setelah laga.
Sepuluh menit setelah kartu merah Jones, tuan rumah Spurs akhirnya dapat memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Son Heung-min menceploskan operan Richarlison dari sayap kiri.
Liverpool, dengan reputasi musim ini sebagai tim yang mampu bangkit dari posisi tertinggal, bisa menyamakan skor saat injury time babak pertama. Cody Gakpo menaklukkan kiper Guglielmo Vicario dari jarak dekat.
Babak kedua didominasi Tottenham yang sedang menanjak di bawah arahan Ange Postecoglou. Alisson membuat dua penyelamatan krusial di awal paruh kedua. Setelahnya, Liverpool bisa melewati separuh babak kedua ini.
Laga semakin berat buat The Reds ketika Diogo Jota menerima dua kartu kuning dalam tempo semenit hingga menit ke-69. Jurgen Klopp memasukkan beberapa pemain untuk taktik bertahan. Taktik ini bisa menjaga satu angka, sebelum Joel Matip membelokkan arah bola ke gawangnya sendiri di menit terakhir injury time.
Spurs naik ke peringkat kedua dengan perolehan 17 poin seperti Arsenal. Man. City masih berada di puncak klasemen dengan 18 poin walau keok di tangan Wolves beberapa jam sebelum nasib baik Tottenham.
Beberapa saat setelah duel di Tottenham Hotspur Stadium itu berakhir, komisi yang membawahi wasit, Professional Game Match Officials Limited (PGMOL), mengakui kesalahan keputusan menganulis gol Diaz. Pemeriksaan cepat wasit VAR, Darren England, tidak diikuti grafis garis yang menunjukkan posisi off-side Diaz. Lebih lanjut, PGMOL menyatakan bahwa gol itu seharusnya tidak dibatalkan.
“PGMOL mendapat adanya sebuah kesalahan manusia yang signifikan. Gol Luiz Diaz dibatalkan karena off-side oleh petugas pertandingan di lapangan. Hal ini merupakan kesalahan faktual yang jernih dan jelas, dan seharusnya gol disahkan melalui intervensi VAR. Namun VAR gagal menengahi,” demikian pernyataan PGMOL seperti dikutip Sky Sports.
“Bukan off-side kalau dilihat lagi,” ucap Klopp dikutip BBC. Tidak seperti aksi penuh hasrat dari tepi lapangan saat timnya bermain, Klopp enggan menanggapi pernyataan PGMOL itu. Pelatih asal Jerman itu mengacu kepada pernyataan serupa setelah Wolverhampton tidak mendapat penalti untuk pelaggaran kiper Man. United, Andre Onana.
View this post on Instagram
“Saya pikir kita seharusnya enggak usah terlalu banyak membicarakannya karena sama sekali tidak membantu. Wolves mendapatkan pernyataan, atau permintaan maaf, serupa. Mereka tidak mendapatkan poin dari United dan kami tidak mendapatkan poin hari ini, jadi tidak membantu.
“Saya yakin tidak ada seorang pun yang melakukan kesalahan secara disengaja, tapi tetap saja kesalahan terjadi saat ini. Saya tidak tahu mengapa. Kami mencetak sebuah gol fantastis. Akankah gol itu mengubah permainan? Saya tidak tahu. Namun, mungkin saja, karena gol bisa bermanfaat,” tutur Klopp.
Keputusan wasit Simon Hooper mengeluarkan kartu merah, setelah meninjau VAR, buat Curtis Jones juga mendapat sorotan tersendiri. Hooper meralat kartu kuning yang ia berikan kepada gelandang muda Liverpool itu sebelum melihat layar monitor VAR.
“Curtis menapaki bola dan meleset di atasnya. Bukan tekel keras. Terlihat berbeda dalam gerak lambat. Ia menapaki bola dengan kecepatan tinggi dan terlepeset di atasnya. Nahas,” sebut Klopp.
View this post on Instagram