Nottingham Forest berhasil menyelamatkan satu angka saat menjamu Brentford pada Minggu (1/10). Yang juga menyita perhatian dari laga ini adalah keputusan sebelum laga di City Ground yang terkait dengan partai kontroversial sehari sebelumnya di London Utara.
Di Tottenham Hotspur Stadium, si empunya arena bisa menekuk Liverpool yang bermain dengan sembilan pemain setelah Curtis Jones dan Diodo Jota diusir wasit Simon Hooper. Kartu merah untuk Jones sudah mengundang tanda tanya.
Bau paling tak sedap yang berasal dari benturan Spurs menghadapi Liverpool di arena yang sebelumnya bernama White Hart Lane itu tak lain adalah wasit VAR. Perangkat pertandingan yang bertugas mengkaji insiden penting dalam laga itu dinilai abai menjalankan kewajibannya dalam laga yang berakhir dengan 2-1 untuk Spurs itu.
Kesalahan yang dibuat Darren England, wasit VAR duel Spurs vs Reds, adalah saat lalai melihat gol Luis Diaz saat kedudukan masih 0-0 dan Liverpool sudah bermain dengan 10 pemain. Gol itu dianulir dengan penilaian bahwa Diaz off-side saat menerima operan apik Mohamed Salah. Setelah dicermati, Diaz on-side, tapi petugas VAR tidak menarik garis yang memastikan keputusan itu.
Untuk laga Forest kontra Brentford, komisi wasit, PGMOL, mengganti England sebagai ofisial keempat dengan Craig Pawson. Selain England, asistennya di laga itu, Dan Cook, juga digeser dari tugasnya pada Ahad. Cook, seharusnya menjadi penjaga garis untuk derbi London Barat antara Fulham dan Chelsea pada Senin (2/10), diganti Eddie Smart.
PGMOL sudah melayangkan pernyataan bahwa kegagalan VAR tidak memperlihatkan keabsahan gol Diaz adalah karena kesalahan manusiawi. Jurgen Klopp menyatakan bahwa dirinya menganggap pernyataan PGMOL itu tidak ada artinya sama sekali karena tidak akan mengubah hasil akhir.
Ange Postecoglou, bos Spurs, berkata bahwa dirinya tidak pernah menggemari VAR sejak awal kemunculannya. Pelatih asal Australia itu mengaku bahwa pada saat yang sama bisa memahami mengapa kehadiran teknologi tidak terelakkan dan mesti diterima.
“Permainan ini dijejali banyak keputusan historis wasit yang tidak benar, tapi kita menerimanya sebagai bagian dari permainan karena kita berurusan dengan manusia. Saya rasa orang-orang salah mengira bahwa VAR tidak akan keliru. Akhirnya tergantung penafsiran, dan mereka masih tetap manusia. Itu takkan pernah sempurna,” ucapnya dikutip BBC.
Sehari setelah duel penuh drama itu dengan penggeseran dua petugas VAR yang ngawur, Forest mampu bangkit dari posisi sulit. Sang tuan rumah bisa mencetak gol penyeimbang walau tampil dengan 10 pemain.
Bek kiri Forest, Moussa Niakhate, mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-56. Forest semakin repot ketika dua menit berselang Brentford membuka skor melalui Christian Norgaard meneruskan assist Mathias Jensen.
Dengan kondisi berat itu, Tricky Trees mampu menyamakan kedudukan saat Nicolas Dominguez sukses memanfaatkan assist Harry Toffolo pada menit ke-65. Skor 1-1 bertahan sampai akhir pertandingan.