Masuk sebagai pemain pengganti, keberhasilan Lautaro Martinez mencetak empat gol masih jadi bahan perbincangan. Ia melesat ke jajaran striker elit dunia.
Laga Salernitana menjamu Inter Milan, Minggu (1/10) memasuki menit 54’ dan skor masih imbang 0-0. Pelatih Inter, Simeone Inzaghi tampak mempersiapkan beberapa pemain pengganti demi mengincar tiga poin. Salah satunya adalah Lautaro Martinez.
Bomber asal Argentina itu akhirnya masuk menggantikan Alexis Sanchez (menit 56’) dan apa yang terjadi di sekitar 34 menit berikutnya menjadi kisah sejarah tersendiri.
Baru sekitar enam menit merumput (62’), Martinez langsung mencetak gol pembuka kemenangan Inter. Ia berhasil meyontek bola umpan silang Marcus Thuram.
Selang 15 menit berikutnya, giliran umpan silang Nicolo Barella yang berhasil dioptimalkan Martinez lewat tembakan terukur. Martinez lalu menggenapi torehan hattricknya lewat eksekusi tendangan penalti di menit 85’.
Saat kebanyakan orang mengira torehan hattrick tersebut merupakan puncak dari penampilan impresifnya malam itu, Martinez justru tetap pasang aksi. Ia masih menambah satu gol lagi di menit 89’. Giliran assist Carlos Augusto yang berhasil dikonversinya menjadi gol penutup kemenangan 4-0 Inter atas tuan rumah.
Laga berakhir dalam durasi 92 menit. Itu artinya, Martinez sukses menggelontorkan empat gol hanya dalam tempo 37 menit tampil.
Jika dihitung dari gol pembuka (62’) hingga gol penutupnya (89’), Martinez hanya butuh rentang waktu sekitar 27 menit untuk menorehkan empat golnya tersebut. Jika dirata-rata, ia berarti mencetak satu gol di setiap enam menit!
Beragam sejarah juga diukir striker berusia 26 tahun tersebut. Menurut media-media Italia, Martinez kini resmi menjadi satu-satunya pemain yang berhasil mencetak empat gol dari bangku cadangan (pemain pengganti) sejak era kemenangan bernilai tiga poin di Serie A (musim 1994/95). Sebagai catatan, pada musim-musim sebelum 1994/95, Serie A masih memberlakukan tambahan dua poin untuk setiap kemenangan.
Berkat gelontoran empat gol ini, Martinez sudah mengoleksi sembilan gol di semua ajang. Khusus di Serie A, ia sudah mengemas delapan gol.
Koleksi tersebut menempatkan Martinez sebagai pemain tersubur kedua di lima liga top Eropa. Ia hanya kalah produktif dari striker Stuttgart (Bundesliga) yang sudah mengoleksi sembilan gol.
Sebagai perbandingan, Martinez masih unggul dibanding bomber-bomber ternama dunia lainnya semisal Erling Halland (8 gol/Man. City), Harry Kane (8 gol/Bayern Munich), Kylian Mbappe (7 gol/PSG), dan Robert Lewandowski (5 gol/Barcelona).
Khusus di ajang Serie A, Martinez juga tengah memuncaki daftar pencetak gol terbanyak. Ia unggul tiga gol dari pesaing terdekatnya, Victor Osimhen. Bomber Napoli itu baru menorehkan lima gol.