Dua kali berada dalam posisi unggul nyatanya tetap tak menghadirkan kemenangan bagi Manchester United.
United sebenarnya mengawali laga dengan cukup baik kala menjamu Galatasaray, Rabu (4/10). Mereka sudah unggul 1-0 saat laga baru berjalan 17 menit lewat gol Rasmus Hojlund.
Namun, keunggulan itu hanya bertahan sekitar enam menit. Tim tamu berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Wilfried Zaha (23’).
Drama serupa terjadi di babak kedua. Hojlund sempat membuat United unggul 2-1 (67’). Galatasary kembali membalas lewat gol Kerem Akturkoglu (71’).
Petaka yang lebih buruk kemudian muncul. Blunder Andre Onana memaksa Casemiro mandi lebih awal karena menjatuhkan Dries Mertens di kotak penalti.
Sempat gagal menunaikan tugas sebagai eksekutor, Mauro Icardi membayarnya dengan gol tendangan cungkil guna memperdaya Onana (81’).
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta menarik terkait hasil mengejutkan di Old Trafford semalam.
- United Jadi Tim Semenjana
Buang jauh-jauh anggapan United merupakan tim favorit juara. Mengacu pada penampilan Setan Merah di ajang Liga Champions dalam beberapa tahun terakhir, mereka lebih layak dianggap sebagai tim semenjana – kalau tak mau dibilang buruk.
Kekalahan dari Galatasaray meneruskan hasil jelek serupa yang diraih dari Bayern Munich di laga pembuka grup. Kala itu, United kalah 2-3.
Sepanjang keikutsertaan United di ajang Liga Champions, ini merupakan pertama kalinya mereka menelan kekalahan beruntun di dua laga awal.
Selain itu, ini juga pertama kalinya skuat Manchester Merah gagal memetik kemenangan di dua laga awal sejak terakhir kali merajut tren negatif serupa di musim 20211/12. Kala itu, United ditahan imbang Benfica dan Basel.
- Old Trafford tak Lagi Angker di Eropa
Di ajang turnamen yang berformat kandang-tandang seperti Liga Champions, laga kandang seharusnya dioptimalkan. Namun, United justru bermasalah dengan hal tersebut.
Dilansir dari Squawka, kekalahan 2-3 dari Galatasaray tadi malam merupakan kekalahan kandang ketujuh United dalam 14 penampilan terakhir mereka di Liga Champions.
Jumlah tujuh kekalahan tersebut bahkan sudah lebih banyak dibanding jumlah kekalahan kandang United di 80 laga terdahulu mereka di Liga Champions, yakni enam kekalahan.
- Kesan Buruk yang Berulang
Berkat kemenangan ini, Galatasaray menjadi tim asal Turki pertama yang berhasil memenangi laga tandang Liga Champions kontra tim Inggris setelah Besiktas di musim 2009/2010.
Siapa tim Inggris yang kala itu ditaklukkan Besiktas? Yak betul, Manchester United. Kala itu, publik Old Trafford harus pulang gigit jari lantaran kalah tipis 0-1. Gol tunggal Besiktas dicetak Rodrigo Tello. Tembakan jarak jauhnya merobek gawang United yang dikawal Ben Foster.
- Hojlund Termuda Setelah Haaland
Nama Rasmus Hojlund akhirnya mencuat sebagai ujung tombak United lantaran ia berhasil mengemas dua gol. Sebelumnya, ia juga mencetak gol di laga pembuka versus Bayern Munich.
Torehan itu terbilang spesial berhubung ini merupakan musim perdananya tampil di ajang Liga Champions. Menurut Squawka, Hojlund juga resmi menjadi pemain termuda kedua (20 tahun, 241 hari), yang berhasil mencetak gol di dua laga pembuka pada musim debutnya beraksi di Liga Champions.
Ia hanya kalah “muda” dari Erling Haaland (kala itu masih membela RB Salzburg) di Liga Champions 2019/20. Pada musim perdananya tampil di Liga Champions, Haaland juga berhasil mencetak gol di dua laga awal.
Rinciannya, tiga gol ke gawang KRC Genk di laga pembuka (menang 6-2) dan satu gol ke gawang Liverpool di laga kedua (kalah 4-3). Usianya kala itu masih 19 tahun, 73 hari.
- Zaha Jadi Mimpi Buruk United Belakangan Ini
Sebagai salah satu pemain yang diorbitkan United, nama Wilfried Zaha sukses membuat publik Old Trafford terluka. Selain mencetak satu gol, ia juga termasuk salah satu pemain Galatasaray yang tadi malam paling sering merepotkan pertahanan United.
Yang lebih menyesakkan lagi, baru-baru belakangan ini Zaha justru kerap menjadi batu sandungan United. Pasalnya, Zaha sempat nirgol di 11 penampilan awal kontra mantan klubnya tersebut. Tren itu berubah drastis di lima penampilan terakhirnya menghadapi United di mana ia justru berhasil mengemas empat gol.