Newcastle United membuat St. James’ Park bersuka ria setelah lama menanti Liga Champion. Pada Rabu (4/10), The Magpies menekuk tim yang berambisi besar di UCL, Paris Saint-Germain, dengan skor 4-1 di matchday 2 Grup F.
Terdapat empat hal yang menjadi perbincangan dalam laga yang diwarnai dominasi tuan rumah atas PSG. Anak-anak lokal bikin hasil ini tambah berkesan buat St. James’ Park.
Atmosfer kembali setelah 20
Para pendukung Newcastle United menanti selama dua dekade untuk pertandingan sekembalinya mereka di Liga Champion ini. Mereka menyambutnya dengan penuh hasrat. Dukungan mengesankan sepanjang laga yang diberikan para fan telah melecut semangat para pemain Newcastle.
“Atmosfernya luar biasa. Terima kasih saja tak cukup buat para pendukung,” puji Eddie Howe, bos The Magpies, buat para suporter dikutip AP.
“Mencetak empat gol ke gawang PSG di depan suporter menjadikan petang ini sungguh istimewa. Di laga di Milan, kami tidak cukup mencapai level yang diinginkan. Petang ini memberikan keyakinan yang dibutuhkan untuk sukses. Namun, hasil ini hanya langkah kecil,” lanjutnya.
Dua calon tamu lain di grup tampaknya akan mendapatkan perlakuan dan kesusahan serupa dari publik St. James’ Park. Sangat mungkin pemain ke-12 ini akan menjadi faktor yang bisa meloloskan The Magpies ke 16 besar.
Almiron buka rekening
Dengan latar absen selama dua dekade, Newcastle segera menekan di rumahnya. Buah manisnya hadir pada menit ke-17. Pembuka manis dibuat salah satu faktor penting dalam keberhasilan Magpies finis di empat besar Premier League.
Tekanan membuat bek tengah dan kapten PSG, Marquinhos, melakukan kesalahan operan di daerah pertahanannya sendiri. Bruno Guimaraes menguasai bola diikuti assist Alexander Isak untuk Miguel Almiron.
Almiron membuat awal apik dalam kiprah perdananyanya di Liga Champion dengan gol. Catatan ciamik gelandang serang berusia 29 tahun asal Paraguay itu menjadi kelanjutan musim lalu yang mengesankan yang sekaligus menepis banyak kritik. Di akhir laga, UEFA memilhnya sebagai pemain terbaik.
Pahlawan lokal
Kisah semakin mirip dongeng seiring bersinarnya anak-anak lokal Newcastle di pertandingan penting ini.
Dan Burn mengukir gol kedua The Toon Army pada menit ke-39 melalui sundulan menyambut operan Guimaraes. Pemeriksaan VAR untuk beberapa saat hanya mengesahkan performa mantap Burn petang itu. Di lini belakang, bek berusia 31 tahun itu sudah tampil cemerlang dengan meredam serangan-serangan PSG, terutama melalui Ousmane Dembele.
Anak Tyneside lainnya, Sean Longstaff, mencetak gol ketiga Newcastle lima menit memasuki babak kedua. Gelandang berusia 25 tahun itu menaklukkan Gianluigi Donnarumma dari sudut sempit setelah melesat meneruskan assist Kieran Trippier.
Tekanan buat Paris
Seturut gol Fabian Schar saat injury time, PSG keok 1-4. Kylian Mbappe cs. akan semakin tertekan karena kekalahan telak ini. Pasalnya, performa klub ibu kota Prancis ini di Ligue 1 juga belum mantap. PSG gagal memenangi empat dari tujuh laga liga sejauh ini.
Pelatih anyar musim ini, Luis Enrique, mendapati kelanjutan lesu itu di St. James’ Park. Eks arsitek Barcelona ini cukup tahu performa tak bertenaga biasanya berakhir buruk. Gol Hernandez pada menit ke-56 adalah kali pertama Les Parisiens mengarahkan bola ke gawang Newcastle. Squawka mencatat Mbappe tidak sekali pun berhasil melewati pemain tuan rumah.
“Saya bertanggung jawab. Hasilnya fair, bahkan walau terlalu besar untuk lawan. Saya rasa para pemain agak sulit mengatasi permainan menekan lawan. Para pemain melakukan instruksi saya, kecuali untuk lini depan. Untuk sikap, saya pikir sudah bagus. Namun, beberapa kecerobohan berujung gol lawan. Kami tidak boleh melakukannya di level ini,” ucap Enrique.
Di sisi lain, Howe menilai PSG masih berbahaya. “Secara taktik, laga ini berat. PSG mencoba membangun serangan dari belakang, sehingga kami harus mengganggu mereka yang merupakan pemain-pemain elite. Beberapa kali mereka menyulitkan kami. Saya pikir laga ini berimbang, tapi gol-gol kami datang di saat yang tepat,” ucap Howe.
Seturut hasil kacamata Milan dan Dortmund di laga lainnya, Newcastle memuncaki klasemen Grup F. PSG masih berada di peringkat kedua dengan tiga angka dari kemenangan mereka atas Dortmund di matchday 1.