Nantikan laga seru bin ketat saat Arsenal menjamu Manchester City pada Minggu (8/10). Efek hasil laga yang bisa menjadi krusial sampai akhir musim sudah mengisyaratkan pentingnya laga ini.
Jika bercermin dari musim lalu, benturan ini akan sangat penting bagi masing-masing kubu. Man. City bisa menyalip Arsenal untuk menjadi kampiun kembali. The Gunners, yang lama memuncaki klasemen, mesti finis di peringkat kedua.
Dua sosok pelatih, Mikel Arteta dan Pep Guardiola, masih akan menjadi salah satu fokus duel. Kedua manajer dari Spanyol ini memiliki kedekatan selain negara asal.
“Kami saling mengetahui. Kami berharap hal-hal tertentu dari lawan, tapi pada akhirnya tergantung kepada para pemain. Mereka tentu adalah yang paling mengejutkan. Saya yakin setiap tahun kami memiliki pemain-pemain baru yang dapat melakukan hal-hal berbeda,” ujar Arteta seperti dikutip ESPN.
Arteta tiga tahun menjadi asisten Guardiola sebelum menerima tawaran Gunners untuk menjadi manajer pada 2019. Eks gelandang Everton itu menyatakan bahwa mereka mengenal satu sama lain dengan sang mantan bos itu memiliki kemahiran yang kerap mengejutkan.
“Ia biasanya mengubah taktik di laga besar meladeni tim-tim besar. Ia sudah melakukannya musim ini menghadapi lawan-lawan berbeda. Itulah kualitas besar mereka, yang dapat berubah, tak hanya sebelum laga, tapi juga saat laga atau jeda antarbabak. Kami harus tampil dengan kemampuan terbaik di semua segi selama 100 menit untuk mendapatkan kesempatan,” tutur Arteta.
Arteta layak memiliki rasa penasaran besar saat menghadapi mantan bos. Guardiola memenangi delapan dari 10 pertemuan dengan Arteta. Bila diciutkan ke tujuh pertemuan, Gunners di bawah Arteta belum mendapatkan sebiji poin pun usai menghadapi Cityzens.
Terlebih, The Gunners belum pernah mengalahkan City di liga sejak Januari 2015. Catatan 12 kekalahan konsekutif adalah catatan terburuk kedua setelah Wigan yang 13 kali kalah konsekutif dari Man. United.
Setelah kalah dari Wolverhampton pekan lalu, Manchester Biru akan berniat menghindari kekalahan beruntun di Premier League untuk pertama kali sejak Desember 2018.
Buat menghadapi City, kabar baik buat Arsenal adalah kemungkinan besar pemain terbaik mereka, Bukayo Saka, bermain di laga penting ini. Sang sayap muda mengalami cedera di partai Liga Champion yang berakhir dengan kekalahan Gunners dari Lens.
Arsenal mendapat kabar bagus buat menghadapi Cityzens. Andalan mereka, Bukayo Saka berpeluang besar bermain dalam laga penting ini. Sang sayap ditarik keluar saat melawan Lens di Liga Champion pada tengah pekan lalu.
Saka selalu tampil di 87 laga Premier League secara beruntun. Deret ini adalah yang terpanjang oleh seorang pemain Prem saat ini, dan yang terpanjang oleh pemain Arsenal sepanjang sejarah kompetisi.
“Ia sepertinya bisa bermain. Kita akan melihat bagaimana perkembangannya dari hari ini sampai Minggu,” ucap Arteta dikutip BBC.
Perkembangan bagus lainnya buat Si Gudang Peluru adalah kembalinya Declan Rice dan Thomas Partey setelah cedera. Keunggulan lini tengah boleh jadi akan menjadi awal kelebihan Arsenal.
City masih belum akan diperkuat Kevin de Bruyne yang cedera dan Rodri yang masih menjalani sanksi untuk kartu merah dua minggu lalu kala menjamu Nottingham Forest. Khusus Rodri, City sudah lima kalah tanpa kehadirannya di 15 laga sejak gelandang Spanyol itu bergabung pada Agustus 2019.
Erling Haaland akan menjadi andalan Cityzens di Emirates Stadium nanti. Striker subur ini terlibat dalam tujuh gol Citeh di liga menghadapi Arsenal musim lalu. Penyerang asal Norwegia itu juga selalu mencetak gol di empat lawatan ke London.
City tampak masih memiliki kekuatan yang dibutuhkan untuk setidaknya mencuri poin dari London Utara. Hasil duel ini belum akan mengubah rasa penasaran Arteta.