Antonio Conte menjadi salah satu sosok yang mendapat perhatian saat tampil bermain di Juventus Stadium pada Selasa (10/10) petang. Ia sedang dikaitkan erat dengan Napoli yang tengah goyang di bawah komando Rudi Garcia.
Kekalahan dari Fiorentina membuat Napoli terlempar dari zona Liga Champion. Kekalahan itu adalah yang kedua yang dialami sang juara bertahan Serie A dari tujuh pekan pertama.
Rudi Garcia, pengganti Luciano Spalletti, disorot karena pilihan taktik yang mengherankan. Pemilik klub, Aurelio De Laurentiis, dikabarkan sudah menghubungi calon arsitek pengganti.
Kehadiran Conte di Juventus Stadium adalah partisipasi dalam peringatan 100 tahun kepemilikan keluarga Agnelli di klub Torino itu. Conte mendapat pertanyaan mengenai kemungkinan kembali melatih klub Serie A. Pria berusia 54 tahun itu mengaku masih mengambil rehat usai dilepas Tottenham Hotspur pada awal tahun.
“Saat ini, saya menikmati masa bersama keluarga. Saya membuat sebuah pilihan ketika memutuskan berhenti dari Tottenham. Saya ingin beristirahat dan menikmati masa bersama keluarga. Anda akan tahu banyak hal yang dapat terjadi. Saat ini saya ingin menikmati atmosfer ini dan sekeliling kami,” tuturnya dikutip Football Italia.
Ketika dicecar bahwa Napoli adalah klub yang meminatinya, eks pemain Lecce itu tidak menyangkal ataupun mengonfirmasi. Tersirat kemungkinan kecil seturut sikap meninggikan klub wilayah Campania itu. “Begini, butuh respek dan sikap. Kembali, kami hanya ingin menikmati petang ini. Kami sedang bersenang-senang,” lanjut Conte.
Mantan gelandang ulet ini tercatat meraih empat scudetti sebagai pelatih. Tiga buah ia dapatkan kala membesut Juventus pada rentang 2011-14, sebuah lagi bersama Internazionale pada 2021.
Conte meninggalkan Inter pada Mei 2021 setelah memberikan gelar. Ia bergabung ke Tottenham enam bulan kemudian. Di antara kepelatihan di Juve dan Inter, sosok kelahiran Lecce itu membesut Chelsea pada 2016-18. Ia memberikan sebuah titel Premier League buat Si Biru, yakni pada 2017, diikuti Piala FA 2018.
Dengan reputasi besar, Conte akan menjadi sosok yang bisa menangani Napoli yang tengah berupaya mempertahankan scudetto. Meski demikian, Conte disebut bukan satu-satunya kandidat yang diminati Napoli. Partenopei ditengarai juga mengincar pelatih yang musim lalu meloloskan Marseille ke Liga Champion, Igor Tudor.
Jam terbang Tudor menangani klub Italia lumayan tinggi. Pada 2018, Tudor melatih Udinese untuk menyelamatkan klub itu dari degradasi. Sempat hengkang karena masalah kontrak baru, ia kembali ke klub itu.
Pada September 2021, Tudor ditunjuk Hellas Verona untuk menggantikan Eusebio Di Francesco. Sebelum menukangi Verona, mantan bek itu menjadi asisten Andre Pirlo di Juventus. Pada Juni lalu, eks pemain Kroasia ini disebut akan menangani Juventus.
De Laurentiis mengakui bahwa Napoli tengah limbung di bawah Garcia. “Hubungan kami tidak bagus. Saya seorang pengusaha dan tertarik terhadap apa yang terjadi di dalam perusahaan. Pelatih dan direktur olahraga bekerja untuk saya,” katanya.
Sang pengusaha menyatakan akan membuat keputusan yang layak pada saat yang tepat. “Saya harus berpikir untuk beberapa waktu. Lingkungan takkan memengaruhi saya. Keputusan tergesa-gesa selalu keliru,” lanjut De Laurentiis.
Meski begitu, sang pemilik mencoba optimistis dengan pilihannya sejak awal musim tersebut. Namun, ia mesti membandingkan Garcia dengan calon lain pada musim panas.
“Saya mewawancarai Thiago Motta, tapi ia tak mau ambil risiko menggantikan pelatih yang telah mencapai sedemikian banyak. Saya juga menghubungi Luis Enrique, tapi untuk ia ke Prancis. Lihat hasil yang ia berikan. Ia tidak bisa meyakinkan saya dalam beberapa kali perbincangan selama tiga hari,” ucapnya.