Finis di peringkat ketiga Piala Dunia 2022 menjadikan Kroasia sebagai kandidat utama untuk lolos dari Grup D babak kualifikasi Piala Eropa 2024. Namun, yang tampak dari dua penampilan terakhir mereka justru sebaliknya.
Yang teranyar, Kroasia takluk 1-2 dari tuan rumah Wales, Senin (16/10). Dua gol yang dicetak gelandang Fulham, Harry Wilson, pada menit 47’ dan 60’, hanya bisa dibalas sekali oleh Mario Pasalic (75’).
Kekalahan ini melanjutkan tren buruk Kroasia dalam upaya mereka lolos ke Jerman 2024. Pasalnya, tiga hari sebelum bersua Wales, Kroasia juga secara mengejutkan kalah 0-1 di kandang sendiri dari Turki, Jumat (13/10).
Dua kekalahan beruntun tersebut membuat Zlatko Dalic dan pasukannya tertahan di peringkat ketiga klasemen sementara Grup D lantaran baru mengumpulkan 10 poin dari enam laga.
Mereka tertinggal enam poin dari Turki (16 poin) selaku pemuncak klasemen dan kalah head-to-head dari Wales meski punya raihan poin yang sama.
Secara matematis, peluang Kroasia untuk lolos ke Euro 2024 memang belum sepenuhnya terkubur. Mereka masih bisa mendulang angka dari dua laga tersisa kontra Latvia dan Armenia. Di papan klasemen, kedua calon lawan tersebut berada di bawah Kroasia.
Namun, yang lebih menjadi sorotan media-media Eropa adalah soal bagaimana pemain-pemain setengah berpengalaman Wales justru mampu meladeni nama-nama sarat pengalaman dari Kroasia.
Pertarungan di lini tengah bisa jadi contohnya. Wilson bukannya sekedar penentu kemenangan berkat dua golnya, tapi juga pemain paling senior di lini tengah. Di “hanya” ditemani Ethan Ampadu (23 tahun), Jordan James (19 tahun), dan Neco Williams (23 tahun) yang sengaja lebih didorong ke depan guna mengakomodir keberadaan bek kiri asal Tottenham, Ben Davies.
Bandingkan dengan trio lini tengah Madrid yang dihuni gelandang sarat pengalaman superit Luka Madrid (38 tahun), Marcelo Brozovic (30 tahun), dan Matteo Kovacic (29 tahun(.
Sebagai gambaran, rating penampilan yang dirilis Whoscored bahkan menunjukan nilai standart dari rating Modric (6,8), Brozovoc (6,4), dan Kovacic (6,3). Nilai-nilai tersebut bahkan kalah bagus dari rating pilar-pilar lini tengah Wales semisal Ampadu (6,9), James (7,4), dan Wilson (8,3).
Padahal, kombinasi Modric-Brozovic, dan Kovacic di lini tengah selaku Gold Generation, merupakan satu-satunya lini yang kombinasi pemainnya tak dirombak Dalic dari laga sebelumnya kontra Turki.
Apa yang diutarakan pelatih Wales, Rob Pages, dalam sesi jumpa pers usai laga juga bisa menjadi gambaran betapa dirinya begitu puas karena pasukannya sukses meladeni para pemain Kroasia.
“Saya lelah jika ditanya soal masa depannya di timnas Wales. Jadi, mari kita lebih membahas soal penampilan luar biasa para pemain. Sebagai contoh, gelandang muda kamis, Young JJ (Jordan James), tampil layaknya gelandang sarat pengalaman kala meladeni gelandang-gelandang terbaik dunia,” ujar Page dilansir Sky Sports.