Jordan Henderson mendapatkan perhatian khusus saat Inggris beruji coba dengan Australia di Wembley pada Jumat lalu. Sorakan itu konon berhubungan erat dengan keputusannya pindah ke klub Liga Arab Saudi.
Mantan kapten Liverpool itu menjadi kapten Inggris dalam pertandingan persahabatan itu seiring diistirahatkannya Harry Kane. Cemooh muncul saat ia keluar lapangan untuk diganti pada menit ke-62.
Henderson baru angkat bicara beberapa hari setelah The Three Lions membukukan kemenangan 1-0 di laga tersebut.
“Enggak enak rasanya saat pendukung sendiri mencemooh. Saya sangat senang bermain untuk Inggris. Saya telah lama melakukannya. Itulah mengapa saya masih tetap berada di sini,” ucap pemain berusia 33 tahun itu seperti dikutip Sky Sports.
Sang gelandang telah mencatatkan 79 kali membela Inggris. Ia menyatakan akan tetap membela Tim Tiga Singa selama ia masih mampu dan dibutuhkan.
“Saya masih ingin bermain untuk Inggris selama mungkin dan memberikan segalanya untuk tim, untuk negara,” lanjutnya.
Pada musim panas silam, Henderson bergabung ke klub Arab Saudi, Al-Ettifaq. Kepindahan dengan transfer 12 juta pound dengan ikatan selama lima tahun itu mengundang kontroversi. Pasalnya, Henderson merupakan pendukung kelompok orientasi gender minoritas saat masih bermain di Inggris. Di Saudi, aktivitas hubungan sesama jenis melanggar hukum.
Uji coba Inggris kontra Socceroos merupakan partai pertama Henderson setelah pindah ke negara Timur Tengah itu. Bos Inggris, Gareth Southgate, mengkritik sorakan itu. “Tidak logis bereaksi demikian untuk seseorang yang bermain dengan segenap hati dan jiwanya untuk Inggris,” ucapnya setelah laga.
Henderson mengaku tidak mengetahui alasan di balik sorakan para fan. “Tidak tahu juga. Kalau orang ingin menyoraki saya karena bermain di negara lain, ya silakan saja. Setiap orang memiliki opininya mengenai bermain di Saudi,” ucap eks pemain Sunderland itu.
Henderson mengulangi pernyataan dukungannya kepada niat Federasi Sepak Bola Arab Saudi mencalonkan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Qatar sudah menjadi tuan rumah turnamen secara mengesankan tahun lalu.
“Saat kita melihat Qatar, cara mereka bekerja, turnamennya bagus. Saya pikir para fan menikmati turnamennya dan saya pikir Saudi tidak akan berbeda. Jadi, saya rasa ini adalah saat yang menyenangkan bagi mereka sebagai sebuah negera dan saya rasa rasa akan menjadi turnamen istimewa kalau pencalonan mereka berhasil,” kata Henderson.
Hendo telah menjelaskan alasan kepindahannya tak lama usai terbang dari Inggris. “Apakah orang percaya atau tidak, terserah mereka. Tentu mengecewakan, tapi takkan mengubah apa yang saya lakukan di sini. Saya ingin tetap bermain dan berjuang dan membantu tim mencetak kesuksesan,” lanjutnya.
Ia mengaku tidak terkejut dengan reaksi para suporter yang mencemoohnya. “Saya bisa memahami alasan perkataan mereka. Saya melihatnya dari sudut pandang lain. Namun, saya bisa mengerti dan harus berlapang dada menerimanya,” tutur kapten yang memimpin Liverpool menjadi kampiun liga untuk pertama kali dalam 30 tahun dan gelar Liga Champion keenam klub Merseyside itu.
Masih perlu dinanti apakah cemooh itu akan tetap bermunculan. Berikutnya, Inggris akan menghadapi Italia dalam lanjutan kualifikasi Euro 2024 di Wembley pada Selasa (17/10).
View this post on Instagram