Sang striker mencetak dua gol yang sukses menghadirkan aksi comeback dan decak kagum dari publik Wembley.
Inggris akhirnya memastikan satu tiket ke putaran final Piala Eropa usai menaklukkan Italia 3-1 di Wembley Stadium, Rabu (18/10). Keberhasilan itu terasa manis karena mereka sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Gianluca Scamacca (menit 15’). Ia merupakan striker Atalanta yang musim lalu membela West Ham.
Keunggulan skuat Azzurri hanya bertahan sekitar 15 menit. The Three Lions berhasil menyamakan kedudukan lewat gol penalti Harry Kane (31’). Ekseskusi dingin striker Bayern Munich tersebut sukses memperdaya kiper Italia, Gianluigi Donnaruma.
Setelah skor 1-1 bertahan hingga turun minum, jalannya laga semakin menarik di babak kedua. Italia berupaya menggebrak di menit-menit awal. Akan tetapi, justru Inggris yang berhasil mencetak gol.
Lewat sebuah serangan balik, Marcus Rashford menemukan celah di antara empat pemain Italia yang berupaya membendungnya. Aksi itu ia akhiri dengan tembakan keras yang gagal diantisipasi Donnaruma.
Nafsu besar Italia untuk balas membobol gawang Inggris kembali menjadi bumerang, tepatnya di menit 77′. Giliran Kane yang lepas dari pengawalan lini belakang Azzurri. Dalam kondisi satu lawan satu dengan Donnaruma, Kane kembali memperdaya kiper Paris Saint-Germain tersebut.
Skor 3-1 bertahan hingga laga usai dan Inggris memastikan tiket lolos langsung ke Piala Eropa 2024 meski masih mengantongi dua laga sisa. Pasukan Gareth Southgate tersebut kukuh di puncak klasemen Grup C dengan raihan 16 poin berkat lima kemenangan dan sekali imbang.
Sebenarnya, ada beberapa nama dari kubu tuan rumah yang tampil cukup memukau. Selain Kane, sosok Rashford selaku pencetak gol kedua juga layak mendapat pujian. Begitu pula dengan Jude Bellingham yang memukau karena penampilan impresif dan tak kenal lelahnya. Bintang anyar Real Madrid yang tengah naik daun itu tampil begitu enerjik. Ia melahirkan hadiah penalti untuk gol pertama Inggris dan menginisiasi gol Rashford.
Namun, nama Kane tetap yang terdepan berkat kontribusi nyata dua golnya. Torehan itu membuat Kane sudah terlibat langsung dalam 32 gol (26 gol dan 6 assist) di 30 penampilan terakhirnya bersama Inggris. Ia bahkan juga selalu menyumbang gol atau assist di 10 penampilan terakhirnya berseragam timnas.
Selain itu, Kane juga resmi menjadikan Wembley sebagai salah satu venue favoritnya. Menurut Opta, dua golnya ke gawang Italia semalam menempatkan Kane sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Inggris (24 gol) di stadion keramat tersebut. Kane sukses melampuai rekor yang sebelumnya dipegang Bobby Charlton (23 gol).
Data statistik juga menggambarkan hal serupa. Dilansir dari situs Whoscore, Kane mendapat nilai 8,5 yang juga merupakan rating penampilan tertinggi di antara 30 pemain dari kedua tim yang tadi malam merumput.
Di sisi lain, peluang Italia untuk bisa lolos langsung ke Jerman 2024 justru mulai terancam karena kekalahan ini. Mereka terlempar ke peringkat tiga dan harus bertukar peringkat dengan Ukraina yang mememetik kemenangan 3-1 versus Malta.
Sebelum laga kontra Inggris, pelatih Italia, Luciano Spalletti, memang sudah mengkhawatirkan skuatnya yang tak bisa tampil lengkap.
Masalah cedera yang tengah mendekap dua bomber utama mereka, Federico Chiesa dan Ciro Immobile, diperparah dengan harus absennya dua gelandang utama yang kebetulan juga sedang naik daun di tanah Inggris, yakni Sandro Tonali (Newcastle) dan Nicolo Zaniolo (Aston Villa). Keduanya terpaksa dikeluarkan dari skuat lantaran tengah menjalani proses investigasi terkait pengaturan skor dan perjudian.
Jadi, saat merasa timnya masih sanggup memberikan perlawanan meski tidak tampil full-team, Spalletti meyakini timnya akan tetap lolos ke Jerman 2024. Hal itu jelas ia utarakan dalam sesi jumpa pers usai laga.
“Saya tidak khawatir dan malah justru akan kaget jika para pemain saya khawatir (tidak lolos ke Euro 2024). Kami memiliki kualitas untuk bertarung dengan siapa saja. Hasil ini tidak serta merta mendikte tentang sesuatu yang ingin kami capai,” ujar Spalletti dilansir Football Italia.
“Di laga ini, kami memang melakukan beberapa kesalahan. Namun, di sisi lain, kami juga mengkreasi beberapa ancaman dan seharusnya bisa mencetak gol lebih banyak,” lanjut sang pelatih.
Di dua laga tersisa, Italia akan lebih dulu menjalani laga wajib menang kontra Makedonia Utara pada 18 November mendatang. Barulah tiga hari kemudian (21 November), Domenico Berardi dkk. bakal menjalani laga hidup mati di kandang Ukraina.