Perubahan menarik sedang terjadi di Manchester United. Dua pemain yang banyak disorot dalam dua musim terakhir ini menjadi pahlawan tiga poin penting di Liga Champion.
Partai di Old Trafford pada Selasa (24/10) menjadi FC Kobenhavn terasa emosional bagi Man. United. Mereka sedang berada di tengah kedukaan setelah mangkatnya legenda klub, Sir Bobby Charlton.
Niat United untuk meraih kemenangan pertama di Grup A ini menjadi tebal. Namun, The Red Devils mengalami kebuntuan pada babak pertama yang berakhir tanpa gol.
Bek tengah yang mendapat banyak kritik untuk kecerobohannya dalam beberapa musim sebelumnya, Harry Maguire, memecahkan kemandekan itu pada menit ke-72. Sang bek tengah termahal itu menyundul masuk umpan Christian Eriksen.
Gol ini merupakan gol pertama si mantan kapten musim ini. Gol itu juga gol pertama Maguire sejak Februari 2022.
Seorang pemain lain yang juga kerap menjadi sasaran kritik mengikuti jejak Maguire menjadi penentu kemenangan. Namun, keduanya ditengahi oleh Scott McTominay yang ironisnya sedang apik di timnas Skotlandia maupun United.
Sang gelandang melayangkan kakinya terlalu tinggi hingga hampir mengenai wajah Mohamed Elyounoussi. Penalti untuk FC Kobenhavn.
Andre Onana, kiper yang terus disorot sejak pindah dari Inter Milan dengan transfer 47 juta pound, menampilkan aksi terakhir gemilang di laga itu. Kiper Kamerun itu menahan eksekusi Jordan Larsson.
Performa Iblis Merah secara keseluruhan kurang meyakinkan. Namun, tiga angka menjadi hasil penting dengan latar dua kekalahan di dua laga pertama. Iblis Merah berada di peringkat ketiga di bawah Bayern Munchen yang membukukan tiga kemenangan dari tiga matchday dan Galatasaray.
“Babak pertama tidak terlalu bagus. Laga yang berat. Lawan sangat rapi dan kami sulit membuat peluang. Kami sukar membangun serangan dan tidak mendapat tempo yang tepat. Babak kedua lebih baik. Ada banyak pertukaran dan kami membuat lebih banyak peluang. Kemenangan yang layak, tapi nyaris saja gagal,” ucap manajer United, Erik ten Hag, dikutip BBC.
View this post on Instagram
Soal dua pemain bahan kritik yang menjadi penentu tiga angka, Ten Hag menyebut bahwa keduanya harus tampil seperti itu. “Mereka perlu bangkit,” ucap sang bos.
“Ia memperlihatkan kepribadian kuat. Ia tahu bahwa sebelumnya, mengingat level skill yang ia miliki, ia tidak tampil sesuai skill itu. Ia bisa tampil lebih baik. Saya pikir performanya sangat baik pada Sabtu, begitu pula hari ini. Jangan lupakan penyelamatan brilian sesaat setelah jeda menahan serangan balik lawan. Jangan lupa pula bahwa ia adalah penahan penalti yang sangat baik,” puji Ten Hag buat Onana.
Kiprah bagus pada akhir pekan kala bertandang ke Sheffield United juga dipertontonkan Maguire hingga dinilai sebagai pemain terbaik. Peningkatan performa eks pemain Leicester itu menjadi jawaban penting saat United butuh kekuatan di jantung pertahanan.
Menurut Ten Hag, Maguire telah membuat perbaikan signifikan. Ia jauh lebih proaktif dalam penguasaan bola, membuat operan vertikal, menahan serangan lawan di garis tinggi, memotong operan lawan, dan sangat percaya diri dalam duel-duel.
“Saya rasa ia mendominasi lawan dalam momen yang tepat. Golnya menjadi ganjaran kiprah bagus itu. Sundulan memang merupakan skill bagusnya. Umpan mantap dari Christian dan penyelesaian yang sangat baik,” pujinya untuk Maguire.
View this post on Instagram