Liverpool membukukan kemenangan meyakinkan dengan skor 5-1 atas Toulouse. Hasil mantap di hari laga ketiga Grup E Liga Europa pada Kamis (26/10) di Anfield ini menjadi tripoin ketiga dari tiga laga.
“Saya sangat senang. Laga bisa menjadi berat, tapi kami bisa memegang kendali penuh dan bisa mencetak gol-gol indah yang bisa lebih banyak lagi. Pemain-pemain yang tepat bisa mencetak gol. Tak ada yang cedera. Jadi, ini petang yang sempurna,” ucap Jurgen Klopp, bos Reds, menggambarkan laga ini kepada TNT Sports.
Manajer asal Jerman itu punya banyak alasan untuk merasa puas. Namun, tidak semuanya berjalan lancar bagi tuan rumah. Toulouse sempat mampu memapar kelemahan Si Merah, yang menjadi salah satu bahasan dari laga ini. Apa lagi yang lain?
Jota buka, Salah tutup
Diogo Jota membuka kemenangan Liverpool dengan aksi gemilang pada menit kesembilan. Melesat dari tengah lapangan, penyerang Portugal ini menjebol gawang Toulouse dengan tembakan mendatar.
Di pengujung pertandingan, Mohamed Salah, yang masuk sebagai pengganti, menambah perbendaharaan golnya buat Liverpool juga dengan skill individual paten. Usai menguasai bola liar setelah lepas dari Cody Gakpo, sayap Mesir ini mengecoh pengawalnya sebelum melepaskan tembakan yang menempatkan bola ke atas kanan gawang.
Pertahanan payah
Walau tampak dominan di rumah keramatnya, Liverpool masih terlihat payah dalam bertahan. Bukti yang pasti adalah gol balasan Toulouse lewat Thijs Dallinga. Penyerang asal Belanda itu lolos dari jebakan off-side untuk menguasai operan cerdik Aron Donnum dan menaklukkan Caoimhin Kelleher hanya tujuh menit usai gol Jota.
Kelleher nyaris jadi penyebab gol lawan pada awal babak kedua. Operan buruknya berujung pada peluang Gabriel Suazo. Namun, tembakan Suazo bisa ditahan Trent Alexander-Arnold di depan gawang yang sudah ditinggalkan kiper. TAA membayar lunas kesalahannya terlambat naik dalam jebakan off-side yang berakhir gol Dallinga di babak pertama.
Perdana Endo, kedua Gravenberch
Cuplikan paling mengilap dari laga ini tak pelak tertuju kepada Wataru Endo. Gelandang bertahan baru The Reds musim ini tersebut mengukir gol perdananya. Uniknya, sebagai pemain terpendek di lapangan, pemain Jepang ini mencetak gol sundulan. Di dekat titik penalti, Endo menyundul umpan Alexander-Arnold dari sisi kiri pertahanan Toulouse.
Flashscore menilai Endo sebagai pemain terbaik dengan rating 8,7. Endo tercatat membuat 96% operan menemui sasaran (67 dari 70 operan), membuat 2 peluang, sekali dribel sukses, 3 serobotan, 4 mengambil bola dari lawan, 73% menang duel lapangan (8/11), dan 75% menang duel udara (3/4) yang membuatnya terbanyak menang duel di laga ini. Apakah ia pemain yang paling tepat sebagai gelandang bertahan daripada Alexis Mac Allister? Perdebatan bakal seru.
Rekan Endo di tengah, Ryan Gravenberch, juga tampil cemerlang dengan dribel, tusukan, dan kendali bola yang apik. Gelandang Belanda itu mendapat nilai 8,6. Kiprah bagusnya terbayar dengan mencetak gol keempat Si Merah pada menit ke-65. Gol ini menjadi penting karena tempo permainan meningkat dan Toulouse beberapa kali mengancam pertahanan Liverpool. Gol itu merupakan gol kedua eks Ajax dan Bayern itu buat Liverpool. Gol pertamanya juga tercipta di ajang ini.
View this post on Instagram
Darwin nahas, tapi lalu hoki juga
Pada menit ke-34, Darwin Nunez kembali menjebol gawang Guillaume Restes usai menggeber bola liar hasil tendangan Curtis Jones. Sempat terjadi pemeriksaan VAR, tapi penyerang Uruguay itu melesat dari belakang alias on-side.
Untuk gol Gravenberch, eks Benfica itu dianggap sebagai pemberi assist. Akan tetapi, assist itu melalui tiang gawang. Jadi ceritanya ia tinggal berhadapan dengan Restes dan melewati sang kiper, tapi tembakannya ke gawang kosong membentur tiang. Bola jatuh di kaki Gravenberch yang kemudian mencetak gol keempat Si Merah.
Muda dan debutan
Sorotan besar juga bisa diarahkan kepada keputusan Jurgen Klopp menurunkan beberapa pemain muda. Jarrel Quansah diturunkan dari bangku cadangan pada menit ke-18 untuk penampilan keenamnya musim ini di semua kompetisi.
Di posisi bek kiri, Luke Chambers, 19 tahun, dipercaya turun sebagai starter walau Kostas Tsimikas berada di bangku cadangan sementara Andy Robertson cedera. Chambers sudah melakoni debut seniornya saat menang atas Leicester di Piala Liga meski tampil hanya semenit.
Callum Scanlon, 18 tahun, melakoni debut seniornya saat dimasukkan pada menit ke- menggantikan Chambers. Scanlon sudah berada di bangku cadangan saat derbi Merseyside akhir pekan silam, tapi tidak dimainkan.
Kesempatan debut juga didapatkan James McConnell di laga ini. Pada menit terakhir, pemain 19 tahun ini menggantikan produk akademi lainnya, Curtis Jones.
Para anak muda ini menjadi salah alasan kegirangan Klopp. “Kami bisa memainkan beberapa anak dan menunjukkan betapa kami percaya kepada mereka. Saya tak tahu ada hubungannya dengan hasil, tapi kami merasa mereka perlu mendapat kesempatan debut itu di laga ini,” tutur Klopp.