Pada bursa transfer musim panas lalu, Al Hilal menyodorkan proposal untuk merekrut Victor Osimhen. Napoli menolak tawaran meski uang yang disodorkan cukup menggiurkan.
Jelang berakhirnya musim lalu, nama Osimhen kerap muncul di berbagai isu transfer. Striker Nigeria itu jadi incaran beberapa klub besar karena kontribusinya dalam menghadirkan gelar Scudetto untuk Napoli.
Gelar itu terasa spesial karena menjadi akhir dari penantian panjang Napoli selama 33 tahun. Terakhir kali skuat Gli Azzurri merebut scudetto adalah di musim 2009/10.
Kontribusi nyata Osimhen terletak di statusnya sebagai top skor Serie A musim lalu. Secara keseluruhan ia memborong 26 gol dan 5 assist dari 32 penampilan di liga. Ia unggul lima gol dari bomber Inter Milan yang juga merupakan pesaing terdekatnya, Lautaro Martinez (21 gol).
Liverpool, Manchester United, dan Paris Saint-Germain merupakan beberapa klub besar yang sempat diisukan tertarik untuk merektur Osimhen. Namun, peminat paling serius justru datang dari Arab Saudi, yakni Al-Hilal.
Klub yang kini diperkuat Neymar itu sudah menyodorkan penawaran sebesar 200 juta euro ke Napoli. Sebagai perbandingan, harga Osimhen di pasaran menurut situs Transfermarkt, cuma berada di kisaran 120 juta euro.
Tawaran Al-Hilal akhirnya ditolak Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis. Momen-momen krusial itu ternyata masih cukup membekas di benak Osimhen.
Dalam wawancaranya dengan mantan gelandang Chelsea yang juga berasal dari Nigeria, John Obi Mikel, di saluran Obi One Podcast, Osimhen menuturkan betapa dirinya sempat berada di persimpangan saat tawaran dari Arab Saudi datang.
“Saya harus bicara apa adanya, apa yang diberitakan itu benar. Awalnya, saya memang tidak kepikiran untuk hengkang dari Napoli pada musim panas lalu. Namun, ketika datang tawaran dari Arab Saudi, tawaran yang benar-benar besar, rasanya cukup sulit menolaknya,” ujar Osimhen.
“Sungguh gila… Setiap kali saya bilang tidak, mereka justru terus menaikan harga penawaran, termasuk gaji. Mereka tak mudah menyerah. Tawaran itu benar-benar bisa merubah hidup saya. Namun, pada akhirnya, saya tetap menolak dan memilih bertahan di Napoli,” lanjut Osimhen.
Striker berusia 24 tahun itu menuturkan bahwa ia melalui serangkaian diskusi dan pergumulan sebelum akhirnya memutuskan untuk tidak hengkang ke Arab Saudi.
“Tentu saja banyak perundingan yang terjadi, khususnya di bulan Agustus. Itu karena saya harus membuat keputusan besar. Saya berunding dengan pihak klub dan akhirnya kami memutuskan untuk sama-sama menolak tawaran Al-Hilal. Saya tak ingin para penggemar mengira saya pindah hanya karena uang. ” ujar Osimhen.
Berhubung relasinya dengan Osimhen cukup baik, Obi Mikel mulai “memancing” juniornya tersebut terkait rencana pindah ke Premier League, khususnya ke Chelsea.
“Musim depan, saya akan datang ke Chelsea, seriusan ini, saya akan menjadi agen yang mewujudkan proses transfer itu (Osimhen ke Chelsea). Kami (Chelsea) benar-benar merindukan striker seperti Anda setelah ditinggal Didier Drogba,” pancing Obi Mikel.
Hanya saja, Osimhen tidak secara terang-terangan merespon gurauan seniornya tersebut. Ia lebih memilih jawaban normatif.
“Saya tidak pnya klub favorit di Premie League. Saya cuma punya dua jersey: Chelsea dan Man. United. Banyak teman-teman saya yang menggemari Chelsea dan sebagian kecil menggemari United. Premier League memang sangat popular di kalangan pemain-pemain Afrika,” tutup Osimhen.
Belakangan ini, Osimhen tengah menepi dari lapangan lantaran cedera hamstring. Cedera itu menimpanya di jeda internasional yang berlangsung pertengahan Oktober silam.
Menurut pengumuman resmi dari Napoli, Osimhen harus menjalani proses pemulihan selama sekitar satu bulan dan diperkirakan bakal tampil kembali pada akhir November.
Tanpa keberadaan Osimhen di empat laga terakhir (semua ajang), Napoli cuma bisa meraih satu kemenangan, dua hasil imbang, dan sekali kalah.