Italia akhirnya memastikan lolos ke putaran final Piala Eropa 2024 usai bermain imbang 0-0 kontra Ukraina, Selasa (21/11). Namun, muncul suara-suara tak sedap karena Azzurri lolos dari hukuman penalti di menit-menit akhir laga.
Berstatuskan juara bertahan, Italia memikul tekanan lebih besar ketimbang Ukraina yang sejatinya berstatus tuan rumah. Hanya saja, kondisi negara Ukraina yang belum sepenuhnya kondusif karena perang dengan Rusia, membuat laga ini dilangsungkan di tempat netral, yakni di markas Bayer Leverusen, BayArena Stadium, Jerman.
Hasil imbang sudah cukup untuk mengantar Italia lolos ke putaran final Piala Eropa 2024 meski raihan poin akhir mereka sama dengan Ukraina, 14 poin. Hal itu lantaran Italia unggul head-to-head berkat kemenangan 2-1 kala menjamu Ukraina di pertemuan pertama pada pertengahan September silam.
Satu-satunya hal yang menjadi sorotan dari kelolosan Italia ini adalah soal potensi pelanggaran menit-menit akhir (90+2’) yang dilakukan Bryan Cristane kepada Mykhailo Mudryk di kotak terlarang. Namun, wasit asal Spanyol yang memimpin laga, Jesus Gil Manzano, tidak menilai hal itu sebagai pelanggaran dan tetap melanjutkan laga.
Beberapa media internasional seperti Goal, Viaplay Sports UK dan Fox Soccer bahkan sampai mengunggah klip potongan video momen tersebut di akun X mereka dan membubuhkan caption menarik.
“Drama di Leverkusen,” tulis Viaplay Sports UK. “No penalty!?” tulis FOX Soccer.
Dari tayang ulang, kaki Cristante memang terlihat mengganjal kaki Mudryk. Namun, Manzano seperti punya perspekif lain dan tampak begitu yakin dengan keputusannya.
Terlepas dari kontroversi tersebut, pasukan Luciano Spalletti sebenarnya sudah berupaya memenangi laga. Hal itu tampak dari data statistik.
Dilansir Flashscore, Federico Chiesa bukan hanya mendominasi laga lewat keunggulan persentase penguasaan bola (60% berbanding 40%), tapi juga melepaskan tembakan lebih banyak (17 berbanding 7).
Fakta itu pula yang setidaknya dijadikan Spalletti sebagai salah satu alasan untuk menepis komentar-komentar miring.
“Saya dengar beberapa media mengatakan kami takut dan akan sangat berhati-hati menjalani laga fundamental ini. Permainan Ukraina memang cukup menyulitkan kami. Nyatanya, kami juga beberapa kali mengancam gawang mereka,” ujar Spalletti dilansir Football Italia.
“Setelah menjuarai Piala Eropa 2020, Italia memang gagal lolos ke Piala Dunia 2022 dan hal itu menjadi beban berat tersendiri. Tak mudah menghadapinya. Tapi, sekarang kami sudah lolos dan ujian sebenarnya dimulai dari sini,” lanjut Spalletti.
Bintang andalan Italia, Federico Chiesa, turut menungkapkan betapa ia dan rekan-rekannya bekerja keras untuk bisa lolos dari hadangan Ukraina. Di salah satu momen, striker Juventus itu bahkan tampak ikut turun membantu pertahanan dan mengejar Mudryk yang tengah berupaya menusuk pertahanan Italia.
“Lini pertahanan kami agak terbuka ketika saya melihat Mudryk berlari. Saat itu, saya berfikir bahwa kami tak boleh kebobolan. Saya tahu, ia pemain cepat, tapi saya juga punya kecepatan (untuk mengejar Mudryk),” ujar Chiesa.
“Kami gagal mengoptimalkan beberapa peluang di babak pertama yang seharusnya bisa membuat laga lebih mudah. Tapi tidak apa-apa, yang penting, kami sudah berhasil lolos,” tutup Chiesa.
Menurut Opta, ia memuncaki beberapa data stastitik, di antaranya pemain dengan jumlah tembakan terbanyak (4 kali), paling banyak memenangi duel (11 kali), dan paling banyak menguasai bola di kotak penalti lawan (8 kali).
Piala Eropa 2024 bakal menjadi Piala Eropa ke-11 kalinya bagi Italia. Terkait jumlah keikutsertaan di putaran final tersebut, Italia hanya kalah sering dari Jerman (14 kali) dan Spanyol (12 kali).