Arsenal memuncaki klasemen Premier League untuk pertama kali musim ini setelah kemenangan tipis dari kandang Brentford pada Sabtu (25/11). Bintang kemenangan adalah pemain yang tampak tenggelam sejak pindah dari bagian barat London.
The Gunners difavoritkan musim ini setelah tampil bagus pada musim lalu. Arsenal lama memuncaki klasemen sebelum diambil alih Manchester City di bagian akhir musim. Musim ini, ekspektasi membesar. Namun, klub London Utara itu baru kali ini berada di puncak klasemen dengan memaksimalkan tripoin sendiri dan hasil laga para rival.
Beberapa hal bisa dicermati dari pertandingan yang digelar di Brentford Community Stadium itu. Yang utama jelas si pencetak gol. Maklum, golnya enggak sebanyak yang diinginkan sesuai banderol tingginya.
Minim peluang
Arsenal sebenarnya tampil kurang menggigit di laga ini meski menguasai permainan dengan 64 persen penguasaan bola. Brentford asuhan Thomas Frank bertahan dengan baik menghalau serangan-serangan Si Gudang Peluru.
Tidak banyak peluang yang tercipta dari benturan dua tim London yang jarang kalah di derbi sekota itu. Gunners hanya membuat empat tembakan ke gawang, sementara tuan rumah cuma tiga.
Gol sundulan Leandro Trossard dari jarak dekat setelah Mark Flekken menepis sundulan Gabriel Jesus dianulir. VAR menyatakan Trossard off-side. Di sisi lain, Gunners layak berterima kasih kepada Declan Rice dan Oleksandr Zinchenko untuk sapuan di depan garis gawang menghalau dua peluang bagus Brentford.
Tunjukkan nilai
Biaya yang dikeluarkan Arsenal untuk mendatangkan Kai Havertz dari Chelsea tidaklah kecil. Pencetak gol tunggal kemenangan Chelsea di final Liga Champion 2021 itu ditransfer dengan ongkos 65 juta pound.
Balasannya belum sesuai. Pemain dari Jerman itu baru mencetak satu gol dan satu assist dari 12 pertandingan, delapan sebagai starter, untuk The Gunners sebelum lawatan ke Brentford.
Momen bagi Havertz untuk membuktikan nilai tingginya itu datang pada menit ke-89, sepuluh menit setelah masuk sebagai pengganti. Bukayo Saka mengawali dengan aksi apik seperti yang ia kerap pertunjukkan. Umpannya dari sayap kanan mengarah ke tiang jauh.
Havertz melesat untuk menyundul bola dari sudut sempit. Flekken mampu mengenai bola, tapi si kulit bundar tetap masuk ke gawangnya.
“Bolanya sempurna. Itu sesuatu yang kami sering latih. Saya pikir akan mencecarnya sambil berharap semoga bolanya bisa tiba dengan pas. Dan bolanya tiba secaa sempurna. Saya senang bisa mencetak gol,” ucap Havertz di situs klub.
View this post on Instagram
200 Arteta
Mikel Arteta melakoni laga ke-200 dirinya menukangi Arsenal di laga ini. Eks gelandang ini memenangi lebih banyak laga di 200 partai pertama dibandingkan dengan sembilan pelatih lain yang mencapai angka tersebut.
Dengan tonggak 200 tersebut, Arteta menurunkan tim terbaiknya, kecuali David Raya yang tidak bisa bermain seiring statusnya sebagai pinjaman dari The Bees. Martin Odegaard dan Gabriel Jesus yang bugar membuat mereka tampil di sebelas awal Arsenal. Imbasnya, Havertz dicadangkan.
Arteta baru memasukkan Havertz pada menit ke-79 menggantikan Gabriel Martinelli. Sepuluh menit kemudian, Arteta bisa melihat gol yang menandai kemenangan di laga ke-200 dirinya. Tak mengherankan bila orang Spanyol ini lega dengan tripoin di menit-menit akhir pertandingan itu.
Arteta pun sampai merangkul dan menarik Havertz ke tribun pendukung The Gunners serta menunjukkan jarinya ke sang penyerang. Arteta boleh jadi menekankan pula bahwa keputusannya tepat menjadikan Havertz rekrutan musim panasnya.
“Ia memenangi pertandingan buat kami. Itulah yang dilakukan pemain-pemain besar,” ucap Arteta usai laga.
Ke puncak
Dengan poin penuh dari Brentford, Si Gudang Peluru melejit ke peringkat teratas di klasemen Prem. Arsenal unggul masing-masing satu dan dua poin dari Man. City dan Liverpool setelah dua klub tersebut bermain imbang di Etihad Stadium beberapa jam sebelumnya.