Pelan tapi pasti, Juventus tampil sebagai penantang serius dalam perburuan scudetto musim ini. La Vecchia Signora berada di puncak klasemen walau mungkin untuk sementara waktu saja. Kemenangan di bagian akhir laga di Monza pada Sabtu (1/12) menjadi tanda bahwa pasukan Massimiliano Allegri ini layak diperhitungkan karena mental juaranya masih kental.
Stadio Brianteo atau U-Power Stadium, Monza, menjadi saksi kematangan sekaligus ambisi Juve. Gagal memanfaatkan penalti, I Bianconeri bisa membayarnya segera. Begitu pula di pengujung laga ketika tuan rumah bisa menyamakan kedudukan. Respons klub Torino ini praktis instan.
Bianconeri mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-11 setelah Andrea Cambiaso ditarik jatuh oleh Giorgos Kyriakopoulos. Namun, hadiah itu tidak bisa dimanfaatkan Dusan Vlahovic.
Eksekusi penyerang yang didatangkan dari Fiorentina itu mengarah ke pojok kanan gawang Monza, tetapi bisa ditahan Michele di Gregorio. Sang kiper menepak bola keluar untuk sepak pojok.
Tidak tenggelam dalam penyesalan, Juve bisa segera memanfaatkan kesempatan kedua. Dari situasi tendangan sudut itu, Adrien Rabiot bisa menang dalam duel udara untuk menjaringkan bola.
Kubu tamu mendapatkan sebuah peluang lagi tak lama setelah setengah jam berlalu sejak sepak mula. Namun, tembakan Federico Gatti masih melayang tipis di atas gawang Monza.
Hujan lebat yang mengguyur Brianteo membuat intensitas laga menurun. Tuan rumah menekan untuk menggagalkan kemenangan Si Nyonya Besar.
Monza boleh jadi sudah merasa mendapatkan satu poin setelah mengukir gol saat injury time memasuki menit kedua lewat tembakan menyusur tanah yang dilepaskan Valentin Carboni. Bola melaju cepat berkat permukaan lapangan yang basah sehingga tak bisa dibendung Wojciech Szczesny.
Dua menit berselang, Rabiot kembali menjadi aktor respons instan Si Nyonya Besar. Sodorannya ke kotak tendangan gawang bisa dilanjutkan Federico Gatti menjadi gol. Sang bek sebenarnya luput pada upaya pertama, tapi tidak dengan aksi lanjutannya.
Setelah gol Gatti, Juve nyaris terkesima lagi. Carboni kembali melesatkan tendangan jarak jauh. Namun, tembakannya melebar tipis. Kemenangan pengujung laga Juve bertahan sampai wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan.
“Bagaimana rasanya? Emosi yang luar biasa bisa mencetak gol sepenting itu. Menyebalkan melihat gol lawan karena kami, termasuk saya, bisa mencegahnya. Kami agak lelah, tapi saya bisa segera mengatasinya. Tiga angka ini sangatlah penting,” ucap Gatti kepada GAZN seperti dikutip ESPN.
“Kemenangan ini penting karena didapat melawan sebuah tim kuat yang tampil baik. Kami berpeluang menggandakan kedudukan, tapi mereka menguasai bola di babak kedua. Kami tidak berani mengambil risiko, tapi juga memberikan kebebasan kepada Carboni yang merupakan pemain bagus. Kami segera bereaksi. Pujian untuk para pemain yang sangat ingin menang,” tutur Allegri.
Berkat tiga angka dari laga giornata 14 ini, Juventus kini mengumpulkan 33 poin. Torehan itu satu angka melewati Inter Milan yang sebelumnya berada di pucuk klasemen. Juve bisa tetap bertahan di puncak jika Inter kalah di tangah juara bertahan Napoli pada Minggu. Napoli juga menjadi ujian bagi Juve pekan depan.