Kejar-kejaran gol mewarnai kemenangan 4-3 Liverpool kala menjamu Fulham di Anfield, Minggu (3/13). The Reds bahkan hampir merana jika saja gol-gol indah mereka tak berujung dengan kemenangan.
Laga sudah berjalan sengit dan kejar-kejaran di babak pertama. Liverpool mencetak dua gol awal yang sama-sama memukau lewat tendangan bebas akurat Trent Alexander-Arnold (20’) dan tembakan jarak jauh Alexis Mac Allister (38’).
Hanya saja, Fulham selalu mampu menyamakan kedudukan tiap kali gol-gol indah Liverpool itu lahir berkat gol Harry Wilson (24’) dan Kenny Tete (45+3).
Terciptanya empat gol yang saling berbalas itu menggoreskan catatan statistik menarik. Menurut Opta, ini merupakan pertama kalinya Liverpool mencetak dan kebobolan dua gol (atau lebih) di babak pertama laga kandang mereka sejak September 2020 (versus Leeds).
*Gol kemenangan dramatis
Selain disajikan empat gol saling berbalas di babak pertama, publik Anfield juga larut dalam ketegangan di babak kedua.
Pasalnya, di saat tengah menanti gol kemenangan, mereka justru harus rela menyaksikan gawang Caoimhin Kelleher dijebol Fulham untuk ketiga kalinya lewat gol Bobby De Cordova-Reid (80’). Gol itu lahir hanya sekitar lima menit setelah gelandang Fulham asal Jamaika tersebut masuk menggantikan Alex Iwobi.
Endo Wataru, salah satu pemain pengganti Liverpool, tak mau kalah. Ia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 saat baru empat menit tampil (87’) usai menggantikan Mohamed Salah.
Satu menit berselang (88’), Anfield kembali bergelora berkat gol kedua Alexander-Arnold yang sekaligus menjadi gol penentu kemenangan 4-3 Liverpool atas Fulham.
Proses gol bek sayap kanan Inggris itu tak kalah keren dibanding gol pertama. Bola tembakan volinya sukses melewati hadangan beberapa bek Fulham dan bersarang di pojok gawang.
Selain akhirnya memastikan raihan tiga poin dari Fulham, gol Alexander-Arnold itu juga menegaskan hasrat tinggi pasukan Juergen Klopp dalam merajut beragam aksi comeback di sepanjang tahun 2023 ini.
Dilansir Squawka, Liverpool sudah mengemas 21 poin (tujuh kemenangan) yang berhasil mereka ukir dari posisi tertinggal lebih dulu. Sebagai perbandingan, tim-tim lain yang merajut hal positif serupa hanyalah Arsenal, Crystal Palace, dan West Ham. Ketiganya mendulang 15 poin (5 kemenangan).
Selain itu, gol penentu kemenangan Alexander-Arnold juga menjaga rekor sempurna di kandang musim ini. Dari 11 laga berbagai ajang yang sudah dimainkan di Anfield, seluruhnya berujung dengan kemenangan. Tak hanya itu, Mohamed Salah dkk. bahkan mampu menorehkan 35 gol dan hanya kebobolan tujuh gol.
Jika dikalkulasi, skuat Merseyside Merah berarti mencetak rata-rata 3,3 gol dan cuma kebobolan rata-rata satu gol di setiap dua penampilan di kandang.
Hal yang tak kalah keren lainnya adalah soal bagaimana Liverpool bisa melakukan comeback di menit-menit akhir. Pasalnya, menurut Opta, gol ketiga Fulham yang dicetak De Cordova-Reid (80’), merupakan gol lawan paling mendekati pengujung laga yang akhirnya masih mampu dibalas dua kali oleh Liverpool.
Perjuangan dramatis Liverpool ini semakin terasa manis lantaran salah satu pesaing terkuat mereka, Manchester City, ditahan imbang 3-3 oleh Tottenham Hotspur. Dengan demikian, The Reds setidaknya sukses mengakuisisi pos peringkat kedua dari The Citizens dan hanya berjarak dua poin dari Arsenal selaku pemuncak klasemen sementara.