Federasi Sepak Bola Turki (TFF) memutuskan menghentikan semua liga di negaranya menyusul sebuah insiden buruk yang kerap terlihat dalam laga antarkampung (tarkam). Seorang presiden klub memukul wasit sampai terjatuh setelah gol injury time tim lawan.
Faruk Koca menjadi pesakitan. Presiden klub MKE Ankaragucu menampilkan pemandangan buruk saat melayangkan bogem mentah ke wajah Halil Umut Meler hingga sang wasit terjatuh. Insiden tersebut merupakan buntut hasil imbang 1-1 yang berujung gol menit ketujuh injury time untuk Caykur Rizespor saat melawan Ankaragucu.
Meler disebut mendapat beberapa tendangan lagi dari beberapa orang lain saat masih tergeletak di atas lapangan. Sang pengadil mengalami beberapa cedera, termasuk retak kecil pada tulangnya. Insiden itu memicu pertikaian lebih lanjut yang melibatkan pemain dan ofisial kedua klub.
Koca mendapat perawatan di rumah sakit. Namun, Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, menyatakan bahwa prosedur penahanan akan dijalankan atas presiden Ankaragucu itu setelah perawatan tersebut.
Imbas insiden itu merembet ke roda liga.
“Seluruh pertandingan di semua liga ditangguhkan sampai waktu yang belum ditentukan,” demikian pernyataan Presiden TFF, Mehmet Buyukeksi, dalam konferensi pers seperti dikutip BBC. “Serangan itu merupakan petang memalukan sepak bola Turki,” lanjutnya.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, melabeli insiden tersebut “tidak bisa diterima sepenuhnya”. Ia menyatakan bahwa kekerasan tidak mendapat tempat dalam olah raga atau masyarakat.
“Tanpa petugas pertandingan, tidak ada sepak bola. Wasit, pemain, fan, dan staf harus aman dan nyaman untuk bisa menikmati pertandingan. Saya meminta otoritas terkait untuk memastikan bahwa keamanan diterapkan secara ketat dan dihormati di semua tingkatan,” ucap Infantino.
Meler merupakan salah seorang wasit terkemuka di Turki dan Eropa. Pria berusia 37 tahun itu pernah memimpin laga internasional untuk FIFA.
Wasit elite UEFA itu juga mendapatkan perawatan. “Tidak ada yang membahayakan nyawanya saat ini. Ia berdarah di sekitar mata kirinya dan mengalami retak kecil. Kami akan memantau wasit kami sampai pagi untuk trauma kepalanya. Kami akan mengizinkannya keluar rumah sakit setelah pemeriksaan wajib pada pagi hari,” tutur dokter kepala perawatan fisik, Dr. Mehmet Yorubulut.
View this post on Instagram
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, turut mencerca kejadian tersebut. “Saya mengutuk serangan terhadap wasit Halil Umut Meler setelah pertandingan MKE Ankaragucu – Caykur Rizespor petang ini, dan mendoakan agar ia lekas sembuh. Olahraga bermakna perdamaian dan persaudaraan. Olahraga tidak cocok dengan kekerasan. Kami takkan pernah membiarkan kekerasan ambil bagian dalam olahraga Turki,” katanya.
“Laga sepak bola bukanlah perang. Tidak ada kematian pada akhirnya. Tidak semua tim bisa menjadi pemenang pada saat yang sama. Kita semua perlu memahaminya. Kami mengundang semua orang untuk ikut bertanggung jawab,” ucap Buyukeksi.
Presiden TFF itu menambahkan pula bahwa Ankaragucu dan manajernya akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Bentuk sanksi akan dibahas komite khusus pada Selasa (12/12).
TFF menyatakan bahwa serangan yang “tidak manusiawi dan menjijikkan” itu merupakan kelanjutan dari pernyataan tak bertanggung jawab yang dikeluarkan presiden klub, mananjer, pelatih, dan komentator yang menargetkan wasit.
Galatasaray, salah satu klub terbesar di Turki, telah mengadakan rapat darurat agar klub-klub dapat mengutarakan isu yang berkembang dalam laga-laga sepak bola Turki. “Kita mesti bersatu hari ini dan bertindak untuk memecahkan masalah di mana kita adalah bagian darinya,” demikian pernyataan klub Istanbul itu.
Yayasan Klub Profesional Super Lig Turki mengutuk serangan itu sambil menyatakan bahwa klub-klub siap mengambil semua langkah untuk mencegah insiden dengan kekerasan.