Mengawali tahun baru 2024, Girona langsung membuktikan bahwa keperkasaan mereka bukanlah sebuah kebetulan semata. Pada Kamis (4/1), skuat asuhan Michel tersebut sukses menjadikan Atletico Madrid sebagai korban teranyar mereka lewat kemenangan dramatis 4-3.
Disebut dramatis bukan hanya karena gol penentu kemenangan Girona yang lahir di menit-menit akhir, tapi juga lantaran kedua tim saling kejar-kejaran gol. Lagipula, laga memang berjalan sengit sejak menit awal. Lima gol bahkan tercipta di babak pertama.
Baru dua menit berjalan, tuan rumah unggul berkat gol Valery Fernandez. Atletico mampu membalas lewat gol Alvaro Morata (14’). Di pertengahan babak, Girona kembali melaju lewat dua gol yang masing-masing dicetak Savio (26’) dan Daley Blind (39’).
Setelah itu, Morata kembali membalas lewat gol keduanya (44’). Semenit kemudian, striker gaek Spanyol itu bahkan bisa saja menyamakan kedudukan jika golnya tidak dianulir VAR (offside). Skor 3-2 untuk Girona bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Morata akhirnya bisa merayakan hattricknya yang tertunda di babak pertama lewat gol ketiganya (54’). Gol penyeimbang 3-3 itu membuat pertarungan makin sengit. Buktinya, dilansir dari Flashscore, kedua tim sama-sama melepaskan 10 tembakan di babak kedua.
Pada akhirnya, Girona yang lebih beruntung memenangkan laga berkat gol Ivan Martin (90+1’). Disergap empat pemain Atletico, gelandang berusia 24 tahun itu masih sempat melepaskan tembakan kaki kiri yang sukses menerjang pojok kiri gawang Jan Oblak.
Raihan tiga poin ini membuat Girona bisa terus menempel Real Madrid di puncak klasemen. Kedua tim sama-sama mengoleksi 48 poin, hanya saja, produktivitas gol Girona (+22) kalah bagus dari Madrid (+29).
Secara head-to-head kontra Atletico, ini menjadi tonggal kebangkitan Girona lantaran sebelumnya mereka tak pernah menang dari tim asal ibu kota tersebut di enam pertemuan terdahulu (3 imbang, 3 kalah).
Kemenangan ini juga menghadirkan beragam sejarah baru bagi Girona. Yang pertama, mereka resmi menjadi tim dengan raihan poin (48) terbanyak hingga periode pergantian tahun (selain trio Barcelona, Real Madrid, dan Atletico) sepanjang abad ke-21.
Tim-tim yang sebelumnya juga sempat mencuat adalah Real Sociedad (43 poin, 2002/03), Valencia (43 poin, 2003/04), dan Sevilla (42 poin, 2016/17).
Selain itu, berkat koleksi 47 gol yang sudah mereka cetak sejauh ini, Girona juga menjadi tim pengoleksi gol terbanyak hingga periode pergantian tahun (selain trio Barcelona, Real Madrid, dan Atletico) setelah Real Zaragoza (52 gol di musim 1961/62).
Di sisi lain, Atletico justru kebagian sialnya, khususnya terkait Morata selaku pencetak hattrick. Ia bergabung dengan deretan pengoleksi trigol lain dari kubu yang kalah.
Dilansir Opta, striker berusia 31 tahun itu menyusul nasib buruk serupa yang sebelumnya pernah dirasakan Aritz Aduriz (Valencia/2007), Mate Bilic (Sporting Gijon/2008), Xabi Prieto (Real Sociedad/2013), dan Philippe Coutinho (Barcelona/2018).