Di balik manisnya sebuah kemenangan dan nikmatnya gol, selalu ada kerja keras para bintang yang mengiringi.
Tak jarang, mereka harus lebih dulu terkapar dan terguling di rumput lantaran upaya lawan untuk menjegal. Raheem Sterling dan Bukayo Saka tahu rasanya meski yang menimpa mereka sering bertolak belakang.
Apa yang diperankan Sterling di Chelsea tak beda jauh dengan Saka di Arsenal. Keduanya merupakan kreator serangan di timnya masing-masing. Tak heran jika tekel-tekel lawan sudah menjadi hidangan rutin di hampir tiap pekannya.
Hanya saja, apa yang menimpa Saka, jauh lebih berat dari Sterling. Kok bisa? Perlu mengacu pada data dari Opta untuk menjawabnya.
Sepanjang musim ini, Saka sudah 43 kali dilanggar pemain lawan. Jumlah itu 12 kali lebih banyak dibanding yang menimpa Sterling (31 kali).
Sialnya, Sterling justru terkesan lebih dimanja dibanding kompatriotnya di timnas Inggris tersebut. Dari 31 tekel lawan kepada Sterling, ada 14 tekel yang berujung dengan ganjaran kartu kuning untuk si pelaku tekel.
Perbedaan yang cukup jomplang justru menimpa Saka. Dari total 43 tekel lawan kepadanya, hanya tujuh tekel yang berbuah kartu kuning lawan.
Jika dirata-rata, Saka berarti harus lebih dulu “menikmati” enam tekel sebelum akhirnya lawan diganjar kartu kuning.
Bukan hanya dengan Sterling, Saka bahkan juga lebih sial dibanding banyak nama lain seperti Morgan Gibbs-White (32 kali ditekel, 9 kartu kuning), Luis Diaz (22/8). Anthony Gordon (38/8), dan Phil Foden (33/7).