Dua klub terdakwa melanggar aturan finansial Premier League, Everton dan Nottingham Forest, melangkah ke ronde keempat Piala FA. Mereka menang pada laga ulang ronde ketiga pada Rabu (17/1).
Sepak bebas Gomes
Everton, yang mendapatkan dakwaan pelanggaran keuangan kedua bersamaan dengan Forest dan telah mendapat pemotongan 10 poin di Premier League, melewati ronde ketiga. The Toffees menyingkirkan sesama klub EPL, Crystal Palace, dalam replay setelah nirgol di London.
The Toffees menguasai babak pertama. Kans awal lewat Dominic Calvert-Lewin masih bisa ditepis kiper Palace, Sam Johnstone.
Andre Gomes menandai start keduanya sejak Mei 2022 dengan apik. Pemain berusia 30 tahun itu mencetak gol pada menit ke-42 melalui tendangan bebas melengkung. Musim lalu, Gomes melewatkan peminjaman di Lille dan kemudian mengalami cedera betis.
Kans bagus Everton untuk menggandakan keunggulan hadir pada menit ke-72, tapi tembakan Calvert-Lewin masih melebar. Saat injury time, cungkilan Lewis Dobbin masih bisa digagalkan Johnstone dengan kakinya.
Secara keseluruhan, Palace mengalami kesulitan membuat peluang. Kans terbaik klub London ini datang tak lama setelah gol Gomes. Tembakan Tyrick Mitchell dari sudut sempit masih dapat diselamatkan kiper Joao Virginia.
Keputusan Roy Hodgson menarik Eberechi Eze di babak kedua pun mendapat cemooh dari pendukung tandang. Sang bos beralasan membutuhkan sang pemain untuk laga liga menghadapi Arsenal pada akhir pekan.
“Kalau saya seorang fan, saya juga takkan mau melihat Eze ditarik. Namun, kami akan bermain pada siang hari pada Sabtu. Kami butuh pemain seperti Eze, salah seorang pemain terbaik kami,” ucap Hodgson dikutip BBC.
View this post on Instagram
Hasil ini bermakna besar buat Merseyside Biru. Inilah kemenangan pertama mereka sejak 16 Desember silam. Keunggulan mereka dari peringkat ke-18 di liga tinggal satu angka. Di ronde keempat, Toffees akan menghadapi Luton Town.
Bagi Palace, ketersingkiran di ronde ketiga ini merupakan yang keempat dalam lima musim terakhir. Kekecualian pada 2021-22 ketika The Eagles mencapai semifinal.
Persembahan Forest untuk Kouyate dan protes Blackpool
Pada saat yang bersamaan, Nottingham Forest mengungguli tuan rumah Blackpool dengan skor 3-2 melalui perpanjangan waktu.
Forest tampak lebih siap melaju setelah unggul dua gol lebih dulu. Pemain debutan, Andrew Omobamidele, membuka skor pada menit ke-16. Danilo menggandakan keunggulan The Tricky Tree pada menit pertama babak kedua.
Namun, Blackpool, di depan publik Bloomfield Road, mengejar keunggulan Forest. Albie Morgan membayar kesalahan backpass yang berujung gol Danilo dengan gol tendangan jarak jauh pada menit ke-61. Pemain pengganti Kyle Joseph mencetak gol sundulan pada menit ke-78.
Duel mesti melewati waktu ekstra. Pada menit ke-110, Chris Wood dapat memanfaatkan operan Ryan Yates untuk gol kemenangan Forest besutan Nuno Espirito Santo.
“Inilah alasan FA Cup sedemikian istimewa. Ajang ini memungkinkan setiap tim untuk tampil, bermain, dan bertarung. Kami merasakan masalah, tapi pujian layak didapat Blackpool,” ucap Espirito Santo dikutip BBC.
Namun, pelatih Blackpool, Neil Critchley, merasa gol itu seharusnya dianulir karena off-side. Tidak adanya VAR di replay ini, sementara dipakai di laga pertama di City Ground karena merupakan kandang tim Premier League, dinilai Critchley telah mengoyak integritas kompetisi tertua ini.
Meski demikian Critchley merasa puas dengan performa pasukannya. “Saya suka ajang ini dan kami telah membanggakan kompetisi ini. Kami mendapatkan respek Forest dan saya menilainya sebagai hal positif besar,” tuturnya.
Laga ini diwarnai aksi persembahan untuk gelandang Forest, Cheikhou Kouyate, yang pada pagi hari mesti meninggalkan kamp latihan Senegal di Piala Afrika karena ayahnya meninggal dunia. Omobamidele, setelah mencetak gol pembuka, mengangkat kostum nomor 8 milik Kouyate yang bertuliskan “Thinking of you, Kouyate”. Foto tim setelah menang juga menyertakan kostum itu.
Di ronde keempat pada 26 Januari, Forest akan melawat ke kandang Bristol City. Hasil ini menjadi kabar bagus setelah berita tidak mengenakkan munculnya tuduhan Premier League dua hari sebelumnya bahwa mereka telah melanggar aturan profitabilitas dan keberlanjutan keuangan EPL.